Tips Memberikan Edukasi tentang HIV dan AIDS pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Desember 2020
Tips Memberikan Edukasi tentang HIV dan AIDS pada AnakTips Memberikan Edukasi tentang HIV dan AIDS pada Anak

Halodoc, Jakarta - Edukasi HIV/AIDS pada anak sangat penting dilakukan guna mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini. Ilmu yang anak ketahui sejak dini akan dilakukan hingga mereka dewasa, dan menjadi benteng saat ia ingin melakukan hal-hal yang dilarang. Kendala saat ini adalah, banyak orangtua yang masih menganggap jika edukasi tentang HIV/AIDS pada anak merupakan hal yang tabu.

Edukasi yang tepat akan membentuk anak menjadi pemutus rantai penyebaran virus HIV/AIDS di lingkungan di mana ia bergaul. Ibu juga harus memberi pengertian jika pengidap HIV/AIDS bukanlah seseorang yang harus dijauhi, tetapi dirangkul dan diberikan support agar ia bisa menghadapi penyakit yang dialami. Sebagai langkah mengedukasi HIV/AIDS pada anak, ibu dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Pemeriksaan HIV/AIDS

  • Beri Pengetahuan Mengenai Alat Reproduksi dan Fungsinya

Langkah pertama dalam mengedukasi HIV/AIDS pada anak adalah memberi pengetahuan mengenai fungsi organ reproduksi laki-laki dan wanita terlebih dahulu. Jangan lupa untuk memberitahu fungsi sebenarnya dari masing-masing alat reproduksi, baik pria maupun wanita.

  • Beri Pengetahuan Tentang Bahaya Seks Bebas

Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan memberi pengetahuan anak tentang bahaya seks bebas. Beritahu juga tentang bahaya hamil di luar nikah dapat merusak masa depan. Jika anak hamil masih berusia di bawah tujuh belas tahun, maka berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan tertentu karena rahim yang belum kuat. Katakan pada anak jika hubungan seks di luar pernikahan dapat meningkatkan potensi HIV/AIDS.

  • Beri Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Secara Bertahap

Memperkenalkan anak mengenai bahaya HIV/AIDS dapat dilakukan secara bertahap. Ajarkan juga apa pengertian, dan bagaimana cara mencegah penularan penyakit. Ibu dapat dengan tegas melarang untuk melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, serta tidak berganti-ganti pasangan. 

Baca juga: Alasan Hubungan Intim Anal Berisiko Tertular HIV dan AIDS

  • Ajak Anak Melakukan Pola Hidup Sehat Sejak Dini

Membiasakan pola hidup sehat sejak dini menjadi salah satu langkah tepat dalam mencegah HIV/AIDS. Oleh karena itu, ibu bisa mengajak anak untuk mengisi waktu luangnya dengan berolahraga, belajar, atau melakukan hobinya yang positif. Hal-hal tersebut dilakukan agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.

  • Beri Contoh yang Baik untuk Anak

Orangtua adalah panutan bagi anak-anaknya. Salah satu langkah yang dapat ibu lakukan untuk mencegah HIV/AIDS di kemudian hari adalah dengan mendekatkan diri pada agama, serta menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Orangtua menjadi sosok pertama yang dicontoh oleh anak-anak. Pastikan ibu dan ayah menjadi contoh yang baik dan selalu memberikan pengaruh positif untuk anak.

Baca juga: Berapa Lama HIV akan Berkembang Menjadi AIDS?

Jangan ragu untuk memberikan edukasi HIV/AIDS pada anak sejak dini. Jika dilakukan dengan tepat, berarti ibu telah berupaya melindungi anak dari risiko penyakit tersebut. Itulah sejumlah tips untuk mengedukasi HIV/AIDS pada anak. Jika ibu mengalami kendala dalam melakukannya, diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Ingat, edukasi sejak dini merupakan salah satu langkah memutus rantai penyebaran virus HIV/AIDS di kemudian hari.

Referensi:
Thewellproject.org. Diakses pada 2020. Talking with Your Children about HIV: HIV Awareness for Children
CDC. Diakses pada 2020. Guidelines for Effective School Health Education To Prevent the Spread of AIDS.
WebMD. Diakses pada 2020. Why and How You Should Talk to Your Kids About HIV.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan