Advertisement

Waspada! Ini Ciri-Ciri Kondom Bocor yang Perlu Tahu

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Juni 2025

Kebocoran kondom bisa ditandai dengan sensasi kendur atau tidak pas selama berhubungan seksual.

Waspada! Ini Ciri-Ciri Kondom Bocor yang Perlu TahuWaspada! Ini Ciri-Ciri Kondom Bocor yang Perlu Tahu

Daftar Isi:

  1. Ciri-Ciri Kondom Bocor yang Perlu Diwaspadai
  2. Penyebab Kondom Bocor
  3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Kondom Bocor?
  4. Pencegahan Kondom Bocor
  5. Kapan Harus ke Dokter?
  6. Kesimpulan

Kondom bocor adalah kondisi ketika kondom mengalami kerusakan atau kebocoran saat digunakan, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan penuh terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit seksual (PMS).

Kerusakan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari robekan kecil hingga kebocoran yang lebih jelas, dan seringkali tanpa disadari oleh penggunanya.

Penting untuk memahami ciri-ciri kondom bocor agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.

Ciri-Ciri Kondom Bocor yang Perlu Diwaspadai

Meskipun kondom bocor kadang sulit dideteksi, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi adanya masalah. Kewaspadaan terhadap ciri-ciri ini sangat penting untuk mencegah potensi risiko kesehatan.

Beberapa ciri-ciri kondom bocor yang perlu diperhatikan adalah:

  • Terlihat bagian kulit penis yang menonjol keluar setelah memakai kondom.
  • Kondom yang terasa longgar selama berhubungan seksual.
  • Penis terasa lebih lembap atau hangat dari biasanya.
  • Kondom langsung robek saat ditarik setelah berhubungan seksual.
  • Tampak adanya cairan mani yang menetes dari kondom setelah ejakulasi.

Ketahui selengkapnya, 7 Manfaat Menggunakan Kondom untuk Kesehatan.

Penyebab Kondom Bocor

Kondom bocor bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesalahan penggunaan hingga kondisi fisik kondom itu sendiri. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Penggunaan yang tidak tepat

Membuka kemasan dengan benda tajam, seperti gunting atau kuku, dapat merusak kondom.

  • Penyimpanan yang salah

Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, serta paparan sinar matahari langsung dapat merusak bahan kondom.

  • Usia kondom

Kondom yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa lebih rentan terhadap kerusakan.

  • Ukuran yang tidak sesuai

Kondom yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat meningkatkan risiko robek atau bocor.

  • Gesekan berlebihan

Aktivitas seksual yang kasar atau penggunaan pelumas yang tidak sesuai dapat menyebabkan kondom rusak.

Di pasaran, ada berbagai jenis kondom yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan preferensi, salah satunya kondom bergerigi. Ketahui selengkapnya, Ini 3 Manfaat dan Rekomendasi Kondom Bergerigi agar Seks Makin Memuaskan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kondom Bocor?

Jika mencurigai adanya kebocoran pada kondom, segera ambil tindakan berikut:

  • Hentikan hubungan seksual: Segera hentikan aktivitas seksual untuk mencegah risiko lebih lanjut.
  • Periksa kondisi kondom: Perhatikan apakah ada robekan atau kebocoran yang terlihat.
  • Pertimbangkan risiko kehamilan: Jika pasangan wanita berpotensi hamil, pertimbangkan penggunaan kontrasepsi darurat.
  • Perhatikan risiko PMS: Lakukan tes PMS jika ada kekhawatiran terkait penularan penyakit seksual.
  • Bersihkan area genital: Bilas area genital dengan air bersih.

Pencegahan Kondom Bocor

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitupun dalam hal kondom bocor. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kebocoran kondom:

  • Periksa tanggal kedaluwarsa: Selalu periksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakan kondom.
  • Simpan dengan benar: Simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan benda tajam.
  • Gunakan pelumas yang sesuai: Gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon untuk mengurangi gesekan. Hindari penggunaan pelumas berbasis minyak.
  • Gunakan ukuran yang tepat: Pilih ukuran kondom yang sesuai dengan ukuran penis untuk menghindari risiko robek.
  • Pasang dengan benar: Pastikan kondom dipasang dengan benar sebelum berhubungan seksual.
  • Gunakan kondom baru untuk setiap hubungan seksual: Jangan gunakan kembali kondom yang sudah dipakai.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan jika:

  • Terdapat kekhawatiran mengenai kehamilan yang tidak direncanakan.
  • Mengalami gejala PMS, seperti luka, ruam, atau keputihan yang tidak normal.
  • Membutuhkan saran mengenai penggunaan kontrasepsi darurat atau tes PMS.

Kesimpulan

Kondom bocor adalah masalah yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan penyakit seksual.

Dengan memahami ciri-ciri, penyebab, dan langkah pencegahan, risiko ini dapat diminimalkan.

Jika kamu masih ragu atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang kondom dan alat kontrasepsi lainnya, konsultasikan dengan dokter di Halodoc. Konsultasi dengan dokter dapat membantu kamu memilih alat kontrasepsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
MedlinePlus.  Diakses pada 2025. Latex Allergy.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Male (External) Condom Use. 
Sexually Transmitted Infections. Diakses pada 2025.The Importance of Consistent and Correct Condom Use.