Aturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis D

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Januari 2019
Aturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis DAturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis D

Halodoc, Jakarta – Hepatitis D merupakan satu dari lima jenis hepatitis yang ada. Penyakit yang satu ini terjadi karena adanya infeksi virus hepatitis D (Delta Virus). Infeksi tersebut menyebabkan terjadinya radang pada organ hati. Meski demikian, biasanya hepatitis D membutuhkan virus hepatitis B untuk dapat menjangkiti sel hati.

Virus hepatitis D memiliki dua cara penularan. Pertama, penularan terjadi karena infeksi yang terjadi bersamaan secara simultan hepatitis B dengan hepatitis D, yang disebut dengan koinfeksi. Cara penularan yang kedua disebut superinfeksi, yaitu infeksi virus hepatitis D terjadi pada orang yang sebelumnya sudah terinfeksi virus hepatitis B.

Baca juga: 4 Fakta Penting tentang Hepatitis D

Infeksi virus hepatitis D bisa menyebabkan peradangan dan memengaruhi kemampuan serta fungsi organ hati. Kabar buruknya, hingga kini masih belum ada obat antivirus untuk mengatasi infeksi hepatitis D. Tapi jangan khawatir, jika sudah terlanjur mengidap penyakit ini, kamu bisa menjalani perawatan yang medis atau dari dokter.

Selain itu, pengidap hepatitis D juga dianjurkan untuk melakukan perubahan pola hidup, termasuk soal makanan. Nyatanya, melakukan pengaturan pola makan bisa membantu untuk pengidap hepatitis D. Lantas, bagaimana aturan pola makan yang dianjurkan untuk pengidap hepatitis D?

Makanan Untuk Pengidap Hepatitis yang Dianjurkan

1. Kurangi Garam

Perubahan pola makan menjadi hal paling penting yang harus dilakukan pengidap hepatitis D. Salah satu jenis makanan yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung banyak garam (sodium). Pasalnya, konsumsi garam berlebih bisa membuat tubuh mempertahankan cairan, serta memperparah pembengkakan pada perut dan kaki.

Maka dari itu, pengidap penyakit ini disarankan untuk memilih makanan yang rendah sodium dan mengurangi jumlah garam dalam resep makanan yang disantap. Selain itu, kebanyakan mengonsumsi garam juga bisa menjadi pemicu gejala penyakit lain, misalnya tekanan darah tinggi alias hipertensi.

2. Perbanyak Buah dan Sayuran

Aturan makan kedua untuk pengidap hepatitis D adalah meningkatkan jumlah konsumsi buah dan sayur-sayuran. Kedua jenis makanan ini dikenal dengan kandungan serat yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi tubuh. Namun pada pengidap hepatitis D, konsumsi buah dan sayur-sayuran bisa membantu memenuhi asupan vitamin dan mineral yang berfungsi untuk meningkatkan pertahanan tubuh.

Mengonsumsi banyak buah dan sayur pada dasarnya juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi yang ada dalam buah dan sayur bisa membantu menjaga kebugaran tubuh, baik untuk kulit maupun mencegah konstipasi alias sembelit.

Baca juga:  4 Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Hepatitis D

3. Tingkatkan Konsumsi Protein

Kabar buruknya, hepatitis bisa menyebabkan pengidapnya mengalami malnutrisi dan kehilangan massa otot. Maka dari itu, pengidap penyakit ini dianjurkan untuk meningkatkan jumlah konsumsi protein, yaitu zat gizi yang sudah terbukti bisa membantu pembentukan otot.

Ada sejumlah jenis makanan yang bisa menjadi sumber protein terbaik untuk tubuh. Kamu bisa mendapatkan protein dari ikan, telur, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan unggas. Namun yang perlu diingat, pengidap hepatitis harus menghindari makanan laut.

4. Hindari Alkohol

Pengidap hepatitis, sebaiknya menghindari konsumsi minuman beralkohol. Meskipun bukan penyebab pasti hepatitis, tapi kebiasaan mengonsumsi alkohol bisa memperparah gejala yang ada. Alkohol bisa menyebabkan kerusakan hati semakin memburuk.

Baca juga: A, B, C, D, atau E, Jenis Hepatitis yang Paling Parah?

Cari tahu lebih lanjut seputar hepatitis D dan pengaturan pola makan yang dianjurkan dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan