Avoidance, Gejala Awal PTSD yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 September 2020
Avoidance, Gejala Awal PTSD yang Perlu DiwaspadaiAvoidance, Gejala Awal PTSD yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Setelah mengalami peristiwa traumatis, kebanyakan orang biasanya akan sulit untuk bertahan dan melanjutkan hari-harinya seperti sedia kala. Mereka dapat merasa stres dan cemas, bahkan selalu dibayang-bayangi oleh pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut. 

Akibatnya, beberapa orang cenderung menghindari hal-hal atau tempat yang bisa mengingatkannya pada peristiwa traumatis yang pernah dialaminya. Tindakan ini disebut juga penghindaran atau avoidance. Faktanya, avoidance adalah salah satu gejala awal dari gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder atau PTSD).

Baca juga: Inilah Gejala yang Muncul saat Mengalami PTSD

Memahami Avoidance, Salah Satu Gejala Awal PTSD

Gejala PTSD biasanya muncul tidak lama setelah kejadian traumatis, dalam waktu sekitar 1-3 bulan. Namun, kadang-kadang gejala juga bisa baru muncul bertahun-tahun setelah peristiwa tersebut. Gejala PTSD umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu ingatan yang mengganggu, penghindaran (avoidance), perubahan negatif dalam cara berpikir dan suasana hati, serta perubahan secara fisik dan emosional.

Pengidap PTSD biasanya menunjukkan gejala penghindaran atau avoidance dengan berusaha untuk menghindari hal-hal yang dapat mengingatkannya pada peristiwa traumatis. Bahkan pengidap dapat mengubah kebiasaan pribadinya. Misalnya, setelah mengalami kecelakaan mobil yang parah, orang yang biasanya bepergian dengan mengendarai mobil mungkin akan menghindari mengemudi atau mengendarai mobil.

Berikut ini gejala avoidance yang biasanya ditunjukkan oleh pengidap PTSD:

  • Menjauhi tempat, peristiwa atau objek yang mengingatkannya akan pengalaman traumatis.
  • Menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis.

Namun, perilaku avoidance kadang-kadang tidak hanya sebatas menghindari hal-hal pemicu ingatan yang buruk saja, pengidap PTSD juga dapat menyangkali keberadaan trauma yang dimilikinya. Akibatnya, pengidap akan menjalani kehidupan yang terbatas yang menciptakan rasa aman yang palsu. 

Di satu sisi, gejala penghindaran adalah perilaku yang wajar dan bisa dimengerti karena emosi dan pikiran mengenai peristiwa traumatis bisa sangat menyusahkan pengidap. Namun, di sisi lain, tidak semua situasi, orang atau tempat dapat dihindari. Berbagai pemicu juga bisa muncul secara tidak terduga dan mereka sering kali berada di sekitar. 

Itulah mengapa avoidance hanya bermanfaat untuk menolong pengidap melupakan trauma untuk sementara waktu. Akibatnya, perilaku avoidance yang merupakan gejala PTSD dapat sangat mengganggu kualitas hidup pengidap. 

Baca juga: Bedakan Antara Fobia dan Rasa Trauma

Cara Mengatasi Gejala Avoidance

Mengatasi gejala avoidance bagi orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, bila kamu mengembangkan perilaku penghindaran setelah mengalami peristiwa traumatis, ada baiknya kamu mencari bantuan dari tenaga profesional untuk mengatasi gejala avoidance.

Psikoterapi adalah terapi yang efektif untuk mengatasi gejala-gejala PTSD. Terapi tersebut meliputi pemahaman tentang gejala, keterampilan untuk membantu mengidentifikasi pemicu gejala, dan keterampilan untuk mengelola gejala.

Selain psikoterapi, kamu bisa mencoba langkah berikut untuk mengatasi sedikit demi sedikit perilaku penghindaran:

  • Luangkanlah waktu sekitar satu minggu untuk mencari tahu situasi, orang atau tempat apa yang memicu gejala PTSD dan membuat kamu cenderung menghindarinya. Tuliskan sebanyak mungkin hal-hal yang ada di lingkungan kamu yang dapat memicu gejala avoidance dan apa yang biasanya kamu lakukan untuk menghindari hal tersebut.
  • Di akhir minggu, susunlah hal-hal pemicu gejala avoidance yang sudah kamu kumpulkan berdasarkan tingkat ketakutan atau kesulitan yang ditimbulkannya terhadap kamu. Kemudian, tuliskan perilaku spesifik yang bisa kamu lakukan untuk mendekati pemicu tersebut. Misalnya, kamu punya kecenderungan untuk menghindari berkendara dengan mobil. Sebagai langkah awal, kamu mungkin bisa berlatih dengan cara duduk di dalam mobil yang tidak bergerak selama 5-10 menit. Setelah beberapa lama, kamu mungkin bisa mencoba untuk berkendara dengan menggunakan mobil yang dikemudikan oleh orang lain selama 5-10 menit.
  • Tidak perlu terburu-buru. Ambil sebanyak mungkin waktu yang kamu perlukan untuk berlatih mengatasi suatu pemicu secara perlahan. Setelah kamu merasa sudah dapat mengatasi suatu pemicu, lanjutkan ke pemicu berikutnya. Berlatih secara bertahap akan meningkatkan rasa kepercayaan diri, sehingga kamu semakin mudah mengatasi pemicu tersebut.

Baca juga: Waspada Komplikasi Stres Pasca Trauma Bila Tak Segera Ditangani

Itulah penjelasan mengenai avoidance yang merupakan salah satu gejala awal PTSD. Jika kamu memiliki trauma terhadap hal tertentu dan kamu ingin mengatasinya, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan psikolog.

Melalui Video/Voice Call dan Chat, psikolog terpercaya dapat membantu memberikan kamu saran atau tips-tips untuk mengatasi masalah kesehatan yang kamu alami. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Post-Traumatic Stress Disorder.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Avoidance: The Biggest Threat to Our PTSD Awareness.
Verywell. Diakses pada 2020. How to Reduce Avoidance in PTSD


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan