Awas Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Juni 2020
Awas Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat pada Ibu HamilAwas Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat pada Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta - Anemia terjadi saat tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang memadai untuk membawa oksigen ke jaringan di dalam tubuh. Ketika jaringan-jaringan tubuh tidak menerima oksigen dalam jumlah yang memadai, maka fungsi organ akan terpengaruh. Anemia selama kehamilan perlu mendapatkan perhatian khusus karena bisa menyebabkan bayi dengan berat lahir rendah, kelahiran prematur, sampai kematian ibu.

Ibu hamil berisiko mengalami anemia. Jumlah darah yang diproduksi tubuh  sebagian besar untuk membantu menyediakan nutrisi bagi bayi. Ada tipe anemia yang rentan dialami ibu hamil, yakni anemia defisiensi vitamin B12 dan anemia defisiensi folat. Berikut ini sejumlah hal mengenai anemia yang perlu diketahui. 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil

Penyebab Anemia selama Kehamilan

Melansir dari American Pregnancy Association, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh pemecahan sel darah merah yang lebih banyak daripada peningkatan produksi sel darah merah dalam tubuh ini. Nah, dua tipe anemia yang sering dialami ibu hamil adalah anemia defisiensi folat dan defisiensi B12. Adapun perbedaan keduanya, yaitu:

  1. Anemia defisiensi folat

Folat atau asam folat merupakan vitamin larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat tabung saraf selama kehamilan. Asam folat adalah suplemen yang umumnya dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi vitamin juga bisa ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun, pisang, melon, dan kacang-kacangan. Ibu yang jarang mengonsumsi makanan-makan mengandung asam folat dan tidak minum suplemen sangat rentan kekurangan asam folat, sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh.

  1. Anemia defisiensi vitamin B12

Vitamin B12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita mungkin mengkonsumsi cukup B12 dalam makanan yang dikonsumsi, ada kemungkinan tubuh tidak dapat memproses vitamin, sehingga menimbulkan anemia. 

Baca juga:  Ibu Hamil Alami Anemia, Ini Cara Mengatasinya

Gejala Anemia Selama Kehamilan

Gejala anemia selama kehamilan seringkali ringan, sehingga ibu mungkin tidak sadar mengalaminya. Namun, seiring waktu gejalanya akan semakin memburuk apabila tak kunjung ditangani. Beberapa gejala umum dari anemia selama kehamilan, meliputi:

  • Lemah atau mudah lelah;
  • Pusing;
  • Sesak napas;
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur;
  • Nyeri dada;
  • Kulit, bibir, dan kuku pucat;
  • Tangan dan kaki dingin;
  • Kesulitan berkonsentrasi.

Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah diobati dengan meminum suplemen zat besi asam folat atau vitamin B12 setiap hari. Hal ini biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk menurunkan gejala anemia. Pada kasus yang sangat jarang, ibu hamil yang mengalami anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah. Apabila ibu sedang hamil, pastikan untuk bicara dengan dokter terkait suplemen apa yang mungkin dibutuhkan oleh ibu.

Baca juga: Mitos atau Fakta Konsumsi Daging Kambing Dapat Atasi Anemia

Apabila ibu membutuhkan stok suplemen, ibu juga bisa membelinya lewat aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot keluar rumah,  tinggal order lewat aplikasi Halodoc dan pesanan ibu akan diantarkan dalam satu jam. Mudah sekali, bukan? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Anemia During Pregnancy.
WebMD. Diakses pada 2020. Anemia in Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan