Halodoc, Jakarta - Masalah mata yang menyerang orang tua atau lansia sebenarnya tak hanya menyoal katarak saja. Ada juga masalah mata bernama degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD/ARMD), yang harus diwaspadai. 

AMD adalah kondisi saat menurunnya kualitas penglihatan pusat, kemampuan seseorang untuk memandang lurus ke depan. Nah, hal ini yang memengaruhi kemampuan membaca, menyetir, mengenali wajah seseorang, hingga menulis. 

Pertanyaannya, apa yang menjadi penyebab degenerasi makula? Benarkah hipertensi bisa memicu kondisi ini? 

Baca juga: Pengidap Degenerasi Makula Penting Melakukan Screening Retina 

Gegara Kekurangan Oksigen

Meski umumnya dipicu oleh faktor usia, tapi ada pula beberapa kondisi lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya degenerasi makula, salah satunya hipertensi.

Hipertensi bisa mempengaruhi kondisi endotel pada pembuluh darah, terutama pembuluh darah mata. Hipertensi disebutkan terlibat dalam patogenesis AMD, terkait dengan aktivitas angiotensin dan VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)

Di samping itu, hipertensi ini bisa membatasi jumlah oksigen yang masuk ke mata. Nah, kondisi ini yang memicu masalah pada mata, termasuk meningkatkan risiko terjadinya degenerasi makula. 

Selain hipertensi, penyebab degenerasi makula juga berkaitan dengan kondisi lainnya, seperti:

• Genetik, orang yang memiliki degenerasi makula memiliki kemungkinan untuk menurunkan penyakit ini kepada keturunan berikutnya.
• Diet, pola konsumsi sehari-hari berpengaruh pada tingkat oksidan dan antioksidan yang berpengaruh pada regenerasi jaringan retina mata.
• Merokok, menghasilkan oksidan yang mempengaruhi penuaan jaringan retina mata.
• Obesitas.
• Etnis Kaukasia.
• Sering terpapar sinar matahari.

Nah, penyebabnya sudah, bagaimana dengan gejalanya? 

Amati Gejala Degenerasi Makula

Seseorang yang mengidap degenerasi makula, umumnya mengalami berbagai keluhan. Gejala awal yang muncul, yaitu hilangnya kualitas penglihatan secara tiba-tiba atau perlahan. Lalu, seperti apa gejala degenerasi makula?

Baca juga: Cegah Degenerasi Makula dengan 3 Gaya Hidup Ini

Gejala degenerasi makula bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. AMD sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu AMD basah dan AMD kering. AMD kering diawali dengan munculnya penumpukan zat sisa di bawah retina. Penumpukan zat yang disebut drusen ini berpengaruh pada penglihatan. 

Sementara itu, AMD basah bisa disebabkan karena menurunkan kondisi bagian luar retina (retinal pigment epithelium/RPE). Selain itu, AMD basah juga bisa disebabkan karena tumbuhnya pembuluh darah baru yang rapuh, dari pembuluh darah kecil yang ada di belakang lapisan makula. 

Pembuluh darah ini mudah bocor, sehingga bisa mengeluarkan darah yang menyebabkan jaringan parut di makula. Hati-hati, AMD basah bisa mengganggu penglihatan pusat dalam waktu yang lebih cepat ketimbang AMD kering. 

Lalu, seperti apa sih gejala degenerasi makula pada pengidapnya? 

AMD kering 

• Memburuknya penglihatan pusat, meski telah menggunakan kacamata.
• Penglihatan yang sama atau tidak jelas.
• Warna terlihat kurang cerah.
• Sulit beradaptasi dengan cahaya redup.

AMD Basah 

• Mengalami distorsi visual garis, garis lurus jadi terlihat bergelombang.
• Adanya titik buta pada penglihatan.
• Halusinasi visual pada pengidap AMD yang parah, ketika pengidapnya melihat gambar yang berbeda, mulai dari gambar yang sederhana hingga yang rumit. 

Bagi kamu yang memiliki masalah dengan penglihatan, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.



Referensi:

American Macular Degeneration Foundation. Diakses pada 2021. Risk Factors for Macular Degeneration

UGM. Diakses pada 2021. PROFIL TEKANAN DARAH PADA PASIEN DEGENERASI MAKULA TERKAIT USIA DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA

Web MD. Diakses pada 2021. How Does High Blood Pressure Affect Your Risk for Age-Related Macular Degeneration (AMD)?

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Dry Macular Degeneration.  

Mayo Clinic. Diakses pada November 2019. Diseases and Conditions. Wet Macular Degeneration.