Awas, Hipertensi Bisa Memicu Gagal Ginjal Kronis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juli 2020
Awas, Hipertensi Bisa Memicu Gagal Ginjal KronisAwas, Hipertensi Bisa Memicu Gagal Ginjal Kronis

Halodoc, Jakarta - Sudah tahu peran vital ginjal dalam tubuh? Organ ini mesti menyaring zat-zat buangan (limbah) dalam tubuh, baik yang berasal dari makanan, obat-obatan, maupun zat beracun. Tak cuma itu, ginjal juga menyaring 200 liter darah tiap harinya. Nah, sudah kebayangkan apa jadinya bila ginjal bermasalah? 

Ingat, banyak penyakit di luar sana yang bisa menghantui ginjal kapan saja, contohnya gagal ginjal kronis. Seseorang yang mengidap kondisi ini akan mengalami penurunan fungsi ginjal di batas normal. Lalu, apa dampaknya? 

Ginjal pengidap penyakit ini enggak bisa lagi menyaring kotoran, mengontrol air dalam tubuh, hingga mengatur kadar garam dan kalsium dalam darah. Alhasil, zat-zat metabolisme yang tak berguna akan menetap dan mengendap di dalam tubuh sehingga membahayakan kondisi tubuh. 

Nah, dari banyaknya faktor yang bisa menyebabkan masalah pada ginjal, hipertensi merupakan penyebab gagal ginjal kronis yang sering menghantui. 

Lantas, apa hubungannya hipertensi dengan masalah ginjal? 

Baca juga: Inilah yang Dimaksud dengan Gagal Ginjal Kronis


Merusak Pembuluh Darah

Kata siapa hipertensi cuma akrab dengan penyakit jantung saja? Faktanya, hipertensi ini juga bisa merusak pembuluh darah di ginjal. Di dalam ginjal sendiri, terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang fungsinya sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa darah.

Nah, kalau pembuluh darah di ginjal ini rusak, maka ada kemungkinan aliran darah berhenti membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh. Inilah biang keladinya. Sebab bila ekstra cairan di dalam pembuluh darah meningkat, maka tekanan darah juga bisa meningkat. Hati-hati, kondisi ini adalah siklus berbahaya. 

Selain itu, seiring berjalannya waktu, bila hipertensi tidak terkontrol maka akan menyebabkan arteri di sekitar ginjal ini menyempit, melemah, dan mengeras. Kerusakan pada arteri ini akan menghambat darah yang diperlukan oleh jaringan pada ginjal. 

Sayangnya, orang yang pengidap penyakit ginjal karena hipertensi, seringkali tidak merasakan gejala apa-apa. Namun, ketika dilakukan pemeriksaan darah dan urine, barulah diketahui kondisi ginjal sudah parah, bahkan gagal ginjal.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah atau Tinggi, Manakah yang Lebih Berbahaya?


Beragam Gejala yang Muncul

Menurut penelitian dalam American Heart Association, kini makin banyak saja orang sehat yang mengidap hipertensi tanpa menyadarinya. Nah, para ahli menyebut keadaan ini sebagai hipertensi bertopeng. Sesuai namanya, saat seseorang diperiksa hasil tekanan darahnya oleh dokter, ia mungkin memiliki tekanan darah yang stabil.

Namun, di lain waktu tekanan darahnya bisa meroket, misalnya pada malam hari. Menariknya, risiko hipertensi yang enggak terdeteksi ini sering dialami oleh orang-orang muda, terutama pria.

Kebanyakan tekanan darah tinggi juga enggak memiliki gejala. Namun, dalam beberapa kasus, hipertensi ini bisa menyebabkan sakit kepala. Nah, penyakit ginjal pun seperti itu, enggak memiliki gejala pada tahap awal.

Jadi, seseorang bisa saja telah mengalami pembengkakan yang disebut edema. Hal ini terjadi saat ginjal tidak dapat menyingkirkan cairan ekstra dan garam. Edema ini bisa terjadi di kaki, pergelangan kaki, dan kadang di tangan atau wajah. 

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Darah Tinggi

Lalu, setelah fungsi ginjal sudah menurun, barulah gejala-gejalanya akan timbul. Contohnya, mual, muntah, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan nafsu makan, masalah tidur, gatal atau mati rasa, kulit kering, atau sesak napas. 

Enggak cuma itu saja, terkadang fungsi ginjal yang sudah terganggu juga bisa membuat turunnya berat badan, kulit menjadi gelap, sakit dada, dan peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2020. How High Blood Pressure Can Lead to Kidney Damage or Failure.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2020. High Blood Pressure & Kidney Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Hypertension.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan