Awas, Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami Bursitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Februari 2019
Awas, Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami BursitisAwas, Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami Bursitis

Halodoc, Jakarta - Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu kantung tertutup yang berisi cairan dan berfungsi sebagai bantalan ketika digerakkan untuk mengurangi gesekan antar jaringan tubuh. Bursa-bursa tersebut terletak di sebelah tendon dekat sendi besar, seperti bahu, siku, pinggul, dan lutut. Bursitis umumnya terjadi pada sendi yang sering digerakkan.

Bursitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada semua orang tanpa melihat usia dan jenis kelamin. Namun, risiko peradangan ini lebih tinggi pada seseorang yang lebih tua, khususnya orang-orang yang pekerjaan atau aktivitasnya dengan menggunakan satu bagian tubuh tertentu dan terus berulang.

Gejala yang timbul ketika seseorang mengidap bursitis adalah terasa sakit dan kemerahan pada area sendi yang mengalami peradangan. Rasa sakit tersebut umumnya akan muncul lebih parah apabila kamu menggerakkannya. Selain itu, nyeri, kaku, hingga bengkak juga dapat terjadi apabila kamu mengidap bursitis.

Bursitis dapat terjadi apabila kamu tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Selain itu, bursitis dapat terjadi karena kecelakaan, infeksi bakteri, dan komplikasi dari suatu penyakit. Pada bursitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, umumnya terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, sehingga bakteri dengan mudah menyebabkan peradangan pada sendi.

Baca Juga: 3 Bagian Tubuh Tempat Terjadi Bursitis

Bursitis yang terjadi umumnya hanya terjadi sementara. Walau begitu, saat terjadi, gerakan yang dapat dilakukan menjadi terbatas, tetapi tidak menyebabkan kelainan bentuk. Walau begitu, bursitis dapat terjadi pada semua bursa di tubuh. Terdapat beberapa jenis bursitis yang dapat menyerang kamu, antara lain:

  1. Bursitis Tendon Retromalleolar

Tipe bursitis ini disebut juga penyakit Albert. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera, penyakit, atau sepatu yang kurang mendukung untuk beraktivitas. Hal ini memberikan tekanan lebih pada bagian bawah tendon Achilles, sehingga otot betis menempel ke bagian belakang tumit. Karena hal tersebut, peradangan yang terletak di tendon melekat di tumit.

  1. Bursitis Tendon Posterior Achilles

Bursitis jenis ini disebut juga Haglund deformity, yaitu ketika bursa terletak di antara kulit tumit dan tendon Achilles yang menyebabkan otot betis menempel ke tumit. Hal ini juga dapat makin parah dikarenakan berjalan kaki dengan menggunakan sepatu yang menekan jaringan tumit lunak ke bagian belakang sepatu.

Baca Juga: Sakit pada Sendi Saat Bergerak, Hati-Hati Bursitis

  1. Bursitis Pinggul

Bursitis yang menyerang pinggul disebut juga dengan bursitis trokanterika. Hal ini umumnya terjadi karena cedera, penggunaan pinggul yang berlebihan, kelainan tulang belakang, radang sendi, hingga pembedahan. Jenis bursitis ini lebih umum pada wanita, orang paruh baya, dan orang yang lebih tua.

  1. Bursitis Siku

Hal ini disebabkan oleh peradangan bursa yang terletak di antara kulit dan tulang siku. Bursitis siku dapat disebabkan oleh cedera atau tekanan konstan pada siku.

  1. Bursitis Lutut

Bursitis tipe ini disebabkan oleh tulang kering dan tiga tendon otot hamstring di bagian dalam lutut yang meradang. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya peregangan sebelum latihan, otot-otot hamstring yang kencang, kelebihan berat badan, dan radang sendi.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Bisa Memicu Terjadinya Bursitis

  1. Bursitis Tempurung Lutut

Tipe ini disebut juga dengan prepatellar bursitis. Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang kerap berlutut. Misalnya seperti tukang ledeng yang harus berlutut untuk melihat sambungan pipa.

Itulah penjelasan tentang bursitis yang dapat terjadi pada kamu. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal peradangan pada bursa ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan