Awas, Ketahui Ciri Lesi yang Jadi Tanda Kanker Mulut

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 November 2020
Awas, Ketahui Ciri Lesi yang Jadi Tanda Kanker MulutAwas, Ketahui Ciri Lesi yang Jadi Tanda Kanker Mulut

Halodoc, Jakarta - Kanker mulut adalah kanker yang berkembang pada salah satu bagian yang membentuk mulut (rongga mulut). Kanker mulut dapat terjadi di bibir, gusi, lidah, lapisan bagian dalam pipi, atap mulut, dan lantai mulut (di bawah lidah). Kanker mulut terkadang juga disebut kanker rongga mulut. 

Kanker mulut adalah salah satu dari beberapa jenis kanker yang dikelompokkan dalam kategori yang disebut kanker kepala dan leher. Kanker mulut, kanker kepala, dan leher, sering ditangani dengan cara yang sama namun memiliki gejala yang berbeda. Kanker mulut sering ditandai dengan adanya lesi atau keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh. 

Baca juga: Mengidap Kanker Mulut, Inilah Pilihan Pengobatannya

Gejala Kanker Mulut yang Umum Terjadi

Lesi, pembengkakan/penebalan, benjolan, bintik kasar/kerak, atau area yang terkikis di bibir, gusi, atau area lain di dalam mulut, dapat menjadi tanda kanker mulut. Tanda tersebut biasanya dibarengi dengan beberapa kondisi, seperti: 

  • Pendarahan di mulut yang tidak dapat dijelaskan.
  • Mati rasa yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan perasaan, nyeri di mulut atau di wajah, mulut dan leher. 
  • Luka terus terjadi di wajah, leher, atau mulut yang mudah berdarah dan tidak sembuh dalam waktu 2 minggu. 
  • Rasa sakit atau perasaan ada yang tersangkut di bagian belakang tenggorokan. 
  • Kesulitan mengunyah atau menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang atau lidah. 
  • Suara terdengar serak.
  • Sakit tenggorokan kronis.
  • Sakit telinga.
  • Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas.

Jika kamu melihat atau mengalami salah satu dari gejala ini, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui diagnosis yang tepat. Dengan deteksi dini maka pengobatan dapat segera dilakukan, dan mengurangi risiko keparahan. 

Kanker mulut dapat terbentuk ketika sel-sel di bibir atau di mulut mengalami perubahan (mutasi) pada DNA. DNA sel berisi perintah yang memberitahukan apa yang harus dilakukan suatu sel. Perubahan mutasi memberitahu sel untuk terus tumbuh dan membelah ketika sel sehat akan mati.

Baca juga: 5 Penyakit Ini Mengintai Perokok Aktif

Sel kanker mulut abnormal yang terkumpul dapat membentuk tumor. Seiring berjalan waktu, mereka dapat menyebar ke dalam mulut dan ke area lain di kepala dan leher atau bagian tubuh lainnya. 

Kanker mulut paling sering terjadi pada sel datar dan tipis (sel skuamosa) yang melapisi bibir dan bagian dalam mulut. Kebanyakan kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa.

Belum diketahui secara pasti penyebab mutasi pada sel skuamosa yang menyebabkan kanker mulut. Dengan bantuan dokter, ia dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut. 

Siapa yang Berisiko Mengalami Kanker Mulut?

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kanker mulut, yaitu:

  • Penggunaan tembakau dalam bentuk apa pun, termasuk rokok, cerutu, pipa, tembakau kunyah.
  • Penggunaan alkohol berat.
  • Paparan sinar matahari yang berlebihan ke bibir.
  • Mengalami virus yang menular seksual atau HPV.
  • Memiliki sistem imun yang lemah. 

Baca juga: 5 Gejala Kanker Mulut yang Diabaikan

Pengobatan kanker mulut sama seperti pengobatan kanker lainnya, yaitu dengan pembedahan. Tindakan ini untuk menghilangkan pertumbuhan kanker. Setelah itu, masih perlu dilakukan radiasi atau kemoterapi (pengobatan dengan obat) untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa. 

Jadi, apabila kamu mengalami perubahan pada area mulut dan lidah, sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebelumnya, kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga, ya!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Mouth Cancer. 
WebMD. Diakses pada 2020. Oral Cancer.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What you should know about mouth cancer

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan