Awas, Sering Bertukar Pakaian Bisa Terkena Kudis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Juli 2020
Awas, Sering Bertukar Pakaian Bisa Terkena KudisAwas, Sering Bertukar Pakaian Bisa Terkena Kudis

Halodoc, Jakarta – Sebagian orang menganggap bertukar pakaian adalah hal yang lumrah dilakukan dengan teman sendiri. Apalagi bagi para pria. Saat lupa membawa pakaian ganti sehabis berolahraga, misalnya, beberapa pria tanpa berpikir panjang akan meminjam pakaian temannya. Namun, hati-hati. Sering bertukar pakaian bisa membuat kamu berisiko terkena kudis, lho. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Kudis adalah serangan kulit yang disebabkan oleh tungau yang dikenal sebagai Sarcoptes scabiei. Bila tidak diobati, tungau yang berukuran mikroskopis ini dapat hidup di kulit kamu selama berbulan-bulan. Mereka dapat bereproduksi di permukaan kulit kamu, kemudian menggali ke dalam kulit untuk bertelur. Hal ini menyebabkan ruam merah terbentuk di kulit yang terasa sangat gatal.

Waspadai Cara Penularan Kudis

Tungau penyebab kudis berukuran sangat kecil, sehingga kamu tidak bisa melihatnya, tetapi dampak yang diakibatkannya sangat terasa. 

Tungau ini juga mudah menular antara manusia. Cara penularan kudis yang paling umum adalah melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, misalnya dengan berpegangan tangan. Kudis juga dapat menular melalui kontak pribadi yang sangat intim, seperti melalui hubungan seksual. Namun, tanpa melakukan kontak langsung pun kudis dapat menular dengan cara bertukar pakaian, tempat tidur, atau handuk yang telah digunakan oleh orang yang memiliki infeksi kudis.

Mengingat kudis paling sering ditularkan melalui kontak fisik langsung, orang yang paling berisiko tertular adalah orang-orang terdekat pengidap, seperti anggota keluarga, teman, dan pasangan seksual. Penularan kudis juga paling sering terjadi di tempat-tempat ramai yang memungkinkan terjadinya kontak langsung, seperti:

  • Sekolah,
  • Ruang ganti olahraga,
  • Rumah jompo,
  • Fasilitas rehabilitasi,
  • Penjara.

Baca juga: Benarkah Anak yang Tinggal di Asrama Rentan Terkena Scabies?

Cara Mencegah Kudis

Nah, karena sering bertukar pakaian dapat menjadi cara penularan kudis, kamu dianjurkan untuk menghindari bertukar pakaian, handuk, ataupun tempat tidur dengan orang lain. Sebab, kamu tidak pernah tahu apakah orang tersebut memiliki infeksi kudis atau tidak. 

Tungau kudis juga dapat hidup selama 3–4 hari setelah jatuh dari tubuh seseorang. Jadi, untuk mencegah penularan tungau, pastikan kamu merendam barang-barang berikut dalam air panas (50 derajat Celsius) sebelum mencucinya:

  • Pakaian,
  • Seprei,
  • Handuk,
  • Bantal.

Setelah dicuci bersih, barang-barang tersebut kemudian harus dikeringkan dalam pengering yang panas selama setidaknya 10–30 menit.

Sedangkan untuk benda-benda yang tidak bisa dicuci, seperti sofa, kasur, dan lain-lain, dapat dibersihkan secara menyeluruh dengan menggunakan vacuum cleaner. Ketika kamu selesai menyedot debu, buang kantong vakum dan bersihkan vakum dengan pemutih dan air panas. Pemutih dan air panas juga bisa digunakan untuk membersihkan permukaan furniture yang mungkin terkontaminasi tungau kudis.

Dan yang paling penting dari semua cara di atas adalah hindari kontak langsung kulit ke kulit dengan pengidap kudis!

Baca juga: Kamar Kotor, Awas Muncul Scabies di Ruangan


Waspadai Gejala Kudis

Selain mengetahui cara pencegahannya, mengenali gejala kudis juga penting, agar kamu bisa segera melakukan pengobatan bila terkena.

Setelah terpapar pertama kali dengan tungau kudis, dibutuhkan waktu sekitar enam minggu bagi gejala untuk muncul. Gejala biasanya berkembang lebih cepat pada orang yang pernah mengalami kudis sebelumnya. Gejala kudis yang khas adalah berupa ruam dan gatal-gatal hebat yang biasanya memburuk pada malam hari. 

Namun, hindari menggaruk terus-menerus pada area kulit yang terinfeksi, karena dapat menyebabkan luka. Bila ini terjadi, pengobatan tambahan dengan antibiotik mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi kulit.

Ruam kudis dapat terdiri dari gigitan kecil yang terasa gatal, benjolan di bawah kulit, atau benjolan seperti jerawat. Jejak liang tungau kadang-kadang juga dapat terlihat pada kulit. Mereka mungkin muncul sebagai garis kecil berwarna hitam.

Baca juga: Scabies pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Bila kamu mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa menghubungi dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc untuk minta saran kesehatan. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter Halodoc yang ahli dan terpercaya siap membantumu kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Scabies.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan