Awas! Sindrom Horner Dapat Memengaruhi Penglihatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 November 2018
Awas! Sindrom Horner Dapat Memengaruhi PenglihatanAwas! Sindrom Horner Dapat Memengaruhi Penglihatan

Halodoc, Jakarta – Menjalani gaya hidup sehat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh kamu. Tidak hanya itu, kesehatan organ tubuh hingga jaringan atau saraf tubuh diperlukan agar tidak terkena penyakit yang dapat menyebabkan penyakit sindrom Horner.

Sindrom Horner adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan di jalur saraf dari otak menuju salah satu bagian wajah dan mata seseorang. Biasanya, sindrom Horner muncul sebagai dampak dari beberapa penyakit serius seperti stroke, tumor, atau cedera saraf tulang belakang. Namun, beberapa kasus sindrom Horner bisa dialami oleh bayi yang baru lahir.

Gangguan yang dialami oleh pengidap sindrom Horner biasanya terjadi pada sekumpulan serabut saraf yang berpusat pada otak. Kemudian gangguan ini bisa menjalar pada salah satu bagian wajah dan mata dari penderita. Hal ini bisa membuat pengidap mengalami gangguan pada penglihatannya.

Gangguan penglihatan kerap terjadi karena gejala yang terjadi pada penyakit ini dapat memengaruhi kesehatan mata. Biasanya, gejala atau tanda klinis yang dirasakan oleh pengidap sindrom Horner adalah perubahan pada mata mereka, beberapa diantaranya:

  1. Penderita sindrom Horner akan mengalami kelopak mata bagian bawah yang sedikit naik (upside – down ptosis)

  2. Ukuran kedua pupil mata pada penderita akan terlihat berbeda satu dengan yang lain. Atau dalam istilah medis dikenal dengan anisocoria. Padahal fungsi pupil mata cukup penting dalam penglihatan karena menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata. Melalui kondisi ini, pengidap bisa mengalami penglihatan kabur atau pandangan ganda.

  3. Penderita sindrom Horner mengalami kondisi miosis pada mata yang terkena gangguan saraf. Miosis adalah kondisi keadaan pupil mengecil terus menerus.

  4. Keterlambatan pupil untuk melebar pada kondisi cahaya yang cukup rendah dialami oleh pengidap sindrom Horner.

Namun ada gejala lain yang akan terlihat pada pengidap sindrom Horner. Seperti, bagian wajah yang mengalami gangguan saraf atau terkena sindrom Horner terlihat kemerahan bila terkena sinar matahari. Tidak hanya itu, efek latihan fisik terlalu berat dan reaksi emosional nyatanya juga membuat warna kemerahan pada bagian wajah yang mengalami gangguan.

Penyebab Sindrom Horner

Sindrom Horner disebabkan kerusakan pada jalur sistem saraf simpatetik. Sistem saraf ini yang mengatur detak jantung, ukuran pupil mata, tekanan darah, keluarnya keringat, dan respon tubuh ketika mengalami perubahan lingkungan. Jalur sistem saraf yang mengalami gangguan juga terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Neuron Orde Pertama

Jalur pertama dimulai dari otak menuju hipotalamus. Ada beberapa penyakit yang menyebabkan jalur sistem saraf ini rusak, seperti stroke, tumor, trauma leher dan kista di ruas tulang belakang.

2. Neuron Orde Kedua

Jalur sistem saraf ini membentang dari tulang belakang menuju dada atas hingga leher. Penyakit yang dapat merusak jalur sistem saraf ini adalah kanker paru, operasi daerah dada dan cedera akibat trauma.

3. Neuron Orde Ketiga

Jalur ini menghubungkan sistem saraf antara leher hingga ke kulit wajah dan otot mata. Penyakit yang dapat merusak sistem saraf ini adalah migrain, kerusakan pembuluh darah pada sekitar leher dan tumor sekitar tulang tengkorak.

Itulah penjelasan tentang sindrom Horner yang perlu kamu ketahui. Jika mengalami masalah dengan penglihatan, segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung juga pada dokter tentang penyakit sindrom Horner. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan