Awas, Toilet yang Kotor Bisa Picu Penyakit Tifus

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 Desember 2020
Awas, Toilet yang Kotor Bisa Picu Penyakit TifusAwas, Toilet yang Kotor Bisa Picu Penyakit Tifus

Halodoc, Jakarta – Tifus atau tipes merupakan penyakit yang kerap dialami masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri serius yang mudah menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Seseorang yang terserang tifus biasanya mengalami demam tinggi, sakit perut, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.

Salmonella typhi adalah jenis bakteri yang paling sering menyebabkan tifus. Bakteri ini sering mengontaminasi air, makanan bahkan permukaan benda, seperti toilet. 

Baca juga: Fakta dan Bahaya Tentang Penyakit Tifus yang Perlu Diketahui

Hati-Hati Toilet Kotor Bisa Picu Penyakit Tifus

Metode penularan tifus yang paling terjadi adalah melalui feses-oral di mana bakteri menyebar di air atau makanan yang terkontaminasi. Permukaan yang kotor pada toilet juga bisa menjadi sarana penularan Salmonella typhi. Oleh sebab itu, pastikan kamu langsung mencuci tangan dengan sabun sampai bersih setelah menggunakan toilet dan sebelum mengonsumsi atau menyiapkan makanan tertentu guna mencegah penularan Salmonella typhi

Selain melalui feses-oral, tifus juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Perlu kamu ketahui bahwa pengidap tifus yang telah mendapatkan pengobatan antibiotik masih bisa menyimpan bakteri tersebut dalam ususnya. Orang-orang ini dikenal sebagai pembawa kronis, di mana mereka tidak lagi memiliki tanda atau gejala penyakit tetap bisa menularkan infeksi ke orang lain

Gejala Tifus yang Harus Diwaspadai

Tanda dan gejala cenderung berkembang secara bertahap dan umumnya muncul satu hingga tiga minggu setelah terpapar penyakit. Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Demam dengan suhu rendah dan meningkat setiap hari sampai mencapai 40 derajat Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Nyeri otot.
  • Berkeringat.
  • Batuk kering.
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Sakit perut.
  • Diare atau sembelit.
  • Ruam.
  • Perut sangat bengkak.

Baca juga: Ini Tes untuk Mendeteksi Penyakit Tifus

Bila kamu mendapati gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi ini kamu dapat mengetahui estimasi waktu giliran masuk, sehingga kamu tidak harus duduk lama-lama di rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Cara Mencegah Penularan Penyakit Tifus

Tifus sangat bisa dicegah dengan menerapkan kebersihan diri. Pertama, pastikan makanan dan minuman kamu benar-benar higienis. Hindari meminum air mentah atau air yang belum pasti terjaga kebersihannya. Sebaiknya pilih air kemasan untuk minuman sehari-hari. Pilih susu yang sudah dipasteurisasi dan rebus air terlebih dahulu sebelum menyeduh teh atau kopi. 

Baca juga: Sakit Tipes, Konsumsi Makanan Ini

Hindari pula membeli makanan di pinggir jalan, makanan mentah dan pastikan hanya konsumsi makanan yang dimasak sampai matang serta masih hangat. Sering-seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyentuh makanan. Gunakan hand sanitizer jika air bersih tidak tersedia. Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit dan hindari orang lain bila kamu sedang sakit. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Typhoid fever.
Healthline. Diakses pada 2020. Typhoid.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan