Bagaimana Cara Membedakan Kejang dan Epilepsi?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Oktober 2020
Bagaimana Cara Membedakan Kejang dan Epilepsi?Bagaimana Cara Membedakan Kejang dan Epilepsi?

Halodoc, Jakarta – Kejang demam dan epilepsi adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, secara umum gejala yang ditimbulkan dari kedua penyakit ini cenderung sama. Maka dari itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui cara membedakan kejang dan epilepsi. Sebab, keduanya sama-sama sering terjadi pada anak-anak. 

Secara umum, kejang adalah kondisi ketika anggota tubuh anak berguncang hebat. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan Si Kecil mulai mengalami penurunan kesadaran dan bola mata anak tampak melihat ke atas. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kondisi ini muncul, termasuk kejang demam dan epilepsi. Bagaimana cara membedakan kedua penyakit ini? 

Baca juga: Waspadai Kejang Demam pada Anak

Membedakan Kejang Demam dan Epilepsi

Pada anak, kejang adalah kondisi yang cukup umum terjadi. Ada dua jenis gangguan yang ditandai dengan kejang, yaitu kejang demam dan epilepsi. Kejang demam atau step adalah kondisi yang ditandai dengan kejang akibat demam anak terlalu tinggi. Meski begitu, kejang yang terjadi pada kondisi ini sama sekali tidak berkaitan dengan gangguan pada otak. 

Sebaliknya, epilepsi alias ayan adalah gejala kejang yang disebabkan oleh gangguan arus listrik di otak. Kejang akibat penyakit ini bisa terjadi secara berulang dan bisa muncul tanpa ada demam. Kedua kondisi ini sama-sama bisa menyerang anak, tapi kejang demam umumnnya menyerang anak berusia 6 bulan hingga 6 tahun. Risiko kejang biasanya akan berkurang seiring bertambahnya usia. 

Sedangkan epilepsi adalah jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa ada batas usia. Epilepsi bisa terjadi pada anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Epilepsi pada anak-anak bisa terjadi pada jangka panjang atau tidak terpaut dengan pertambahan usia. Membedakan kedua jenis gejala ini juga bisa dilihat dari gejala yang muncul. 

  • Kejang Demam 

Kejang demam adalah kondisi yang ditandai dengan demam dan kejang singkat. Kejang demam sederhana biasanya hanya berlangsung selama kurang dari 15 menit dan tidak akan terjadi lagi dalam waktu 24 jam. Saat kejang muncul, tubuh anak mengalami hentakan pada seluruh bagian tubuh. Selain itu, ada juga yang disebut dengan istilah kejang demam kompleks. 

Baca juga: Inilah 7 Mitos Seputar Epilepsi yang Perlu Diketahui

Pada kejang demam kompleks, durasi kejang biasanya akan lebih lama, yaitu lebih dari 15 menit. Selain itu, demam biasanya akan berulang dalam jangka waktu 24 jam. Gerakan pada kejang ini biasanya akan dimulai dari satu bagian tubuh, baru kemudian menjadi lebih dahsyat dan memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh. 

Sementara kejang pada epilepsi biasanya juga dibarengi dengan gejala lain. Namun, kejang pada pengidap epilepsi mungkin akan saling berbeda, tergantung pada bagian otak yang mengalami gangguan. Kejang epilepsi bisa terjadi pada bagian tubuh tertentu saja atau pada seluruh tubuh. Kejang juga bisa disertai dengan hilangnya gangguan kesadaran atau pingsan, bisa juga tidak.

Sebelum mengalami kejang, beberapa pengidap penyakit ini juga bisa mengalami beberapa tanda, seperti mencium bau aneh, merasa takut, melamun, atau tiba-tiba jatuh. Pengidap penyakit ini juga mungkin mengalami kebas, kesemutan, atau merasa anggota tubuh tertentu menjadi lebih besar atau lebih kecil. 

Baca juga: Epilepsi Bisa Sembuh atau Selalu Kambuh?

Masih penasaran bagaimana cara membedakan kejang demam dengan kejang epilepsi? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Tanyakan juga seputar gejala penyakit yang muncul dan dapatkan rekomendasi menjaga kesehatan dari ahlinya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2020. Epilepsy in Children: Diagnosis & Treatment.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Seizures and Epilepsy in Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Febrile Seizure.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan