Bagaimana Cara Mendiagnosis Myasthenia Gravis?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 November 2020
Bagaimana Cara Mendiagnosis Myasthenia Gravis?Bagaimana Cara Mendiagnosis Myasthenia Gravis?

Halodoc, Jakarta – Myasthenia gravis adalah kondisi yang terjadi akibat melemahnya otot tubuh. Hal ini muncul akibat gangguan pada saraf dan otot. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang satu ini. Dalam mendiagnosis myasthenia gravis, dokter biasanya akan menanyakan gejala yang muncul dan riwayat kesehatan yang dimiliki. 

Pada awalnya, pengidap myasthenia gravis akan mengalami gejala tubuh mudah terasa lelah. Biasanya, hal ini akan muncul setelah melakukan aktivitas fisik. Namun, keluhan biasanya akan membaik dan mereda setelah beristirahat. Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui apakah gejala yang muncul merupakan tanda myasthenia gravis atau bukan? Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Baca juga: 6 Gejala yang Dapat Menjadi Indikasi Myasthenia Gravis

Diagnosis Myasthenia Gravis 

Gangguan saraf dan otot pada myasthenia gravis disebabkan oleh autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang. Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh alias antibodi seharusnya melindungi dan menjaga tubuh dari serangan penyakit. Namun, pada kondisi autoimun antibodi salah mengenali sel sehat dan menganggapnya sebagai hal yang mengancam. 

Myasthenia gravis bisa menyerang siapa saja, tapi risikonya disebut lebih tinggi pada wanita berusia 20-30 tahun. Pada pria, risiko myasthenia gravis biasanya meningkatkan pada usia 50 tahun. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Myasthenia gravis yang tidak ditangani dengan tepat dan tidak diobati bisa menyebabkan kelemahan otot menjadi semakin buruk. 

Semakin lama, hal tersebut bisa menyebabkan pengidapnya sulit untuk bergerak, sulit berbicara dan menelan, hingga mengalami masalah saat bernapas. Myasthenia gravis termasuk dalam jenis penyakit autoimun. Dengan kata lain, penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan sehingga menyebabkan antibodi yang seharusnya melindungi malah berbalik menyerang tubuh. 

Penyakit ini terjadi akibat antibodi menyerang jaringan yang menghubungkan sel saraf dan otot. Alhasil, otot melemah dan pengidapnya menjadi lebih cepat merasa lelah. Namun, masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gangguan autoimun bisa muncul pada pengidap myasthenia gravis. Kelainan pada kelenjar timus diduga menjadi salah satu faktor pemicu penyakit autoimun ini. 

Baca juga: Bisa Pengaruhi Otot Wajah, Ini Dampak Myasthenia Gravis

Untuk mendiagnosis penyakit ini, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan. Biasanya, dokter akan memulai diagnosis myasthenia gravis dengan menanyakan gejala apa saja yang muncul dan riwayat kesehatan yang dialami. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan saraf untuk menguji refleks tubuh, memeriksa kekuatan dan massa otot, mengecek respons tubuh, serta keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah gejala yang muncul memang tanda myasthenia gravis atau penyakit kelemahan otot lainnya, seperti multiple sclerosis. Beberapa jenis tes lanjutan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis myasthenia gravis adalah: 

  • Tes Darah 

Diagnosis myasthenia gravis bisa dilakukan dengan tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi di dalam darah yang menjadi penyebab kelemahan otot. 

  • Tes Fungsi Paru 

Selanjutnya, dokter mungkin melakukan tes fungsi paru. Tujuannya untuk memeriksa kondisi paru dan mendeteksi gangguan pernapasan akibat melemahnya otot tubuh. 

  • Elektromiogram 

Tes selanjutnya adalah elektromiogram (EGM). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik yang mengalir dari saraf ke otot. 

  • Tes Pencitraan 

Mendiagnosis myasthenia gravis juga bisa dilakukan dengan tes pencitraan, seperti MRI dan CT scan. Tujuannya untuk mendeteksi keberadaan tumor dan kelainan pada kelenjar timus.

Baca juga: Semua Bisa Kena Myasthenia Gravis, Hindari Faktor Risikonya

Cari tahu lebih lanjut seputar myasthenia gravis dan bagaimana cara mendiagnosisnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk menyampaikan keluhan kesehatan melalui Video/Voice Call atau Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Myasthenia Gravis.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. What Is Myasthenia Gravis?
WebMD. Diakses pada 2020. How Is Myasthenia Gravis Diagnosed and Treated?


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan