Bagaimana Cara Penularan Tinea Capitis?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 September 2020
Bagaimana Cara Penularan Tinea Capitis?Bagaimana Cara Penularan Tinea Capitis?

Halodoc, Jakarta - Apakah ibu pernah melihat Si Kecil terus-menerus menggaruk kepalanya? Hati-hati, bila kondisi ini disertai dengan kulit kepala yang bersisik dan pitak, bisa jadi anak mengalami tinea capitis.

Pada kebanyakan kasus, tinea capitis umumnya dialami oleh anak laki-laki berusia 3-7 tahun. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang dewasa, lho. Hati-hati, penyakit kulit kepala ini mudah menular dan bisa menyebar lewat berbagai cara. 

Lantas, apa sih penyebab dan bagaimana cara penularan tinea capitis? 

Baca juga: Cegah Tinea Capitis dengan Kebiasaan Ini

Serangan Jamur yang Menular

Mau tahu biang keladi utama dari tinea capitis? Tinea capitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit. Jamur yang berkembang pada jaringan kulit ini menyerang kulit kepala dan batang rambut pengidapnya. Sebagian besar kasusnya, infeksi ini sering terjadi pada kulit yang lembap dan berkeringat.

Lokasi serangannya lebih umum terjadi di lapisan luar kulit kepala dan batang rambut. Nah, infeksi tinea lebih mungkin terjadi jika:

  • Jarang membersihkan diri, mandi atau mencuci rambut.
  • Kulit basah dalam waktu yang lama (seperti berkeringat).
  • Memiliki luka ringan pada kulit kepala. 

Tinea capitis ini paling sering memengaruhi anak-anak, dan biasanya hilang saat mereka memasuki masa pubertas. Namun, tinea capitis tetap bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. 

Nah, kembali ke tajuk utama, bagaimana sih cara penularan tinea capitis? Menurut National Institute of Health (NIH) - MedlinePlus, cara penularan tinea capitis cukup beragam. Caranya bisa melalui kontak kulit langsung dengan pengidapnya, atau dari hewan (hewan ternak, kucing, atau babi) ke manusia. Di samping itu, tinea capitis juga bisa menular melalui benda yang telah tercemar jamur. 

Contohnya, kita bisa tertular jamur ini bila menggunakan barang-barang pengidapnya. Misalnya menggunakan sisir, topi, atau pakaian yang telah digunakan oleh pengidap tinea capitis. 

Nah, penyebab dan cara penularannya sudah, bagaimana dengan gejalanya? 

Baca juga: Selain Ketombe, Ternyata Ini yang Penyebab Kepala Gatal 

Dari Pitak sampai Koreng

Pada dasarnya gejala tinea capitis ini bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Namun, ada satu gejala utama tinea capitis yang biasanya muncul, yaitu kulit kepala yang pitak dan berisik.

Selain itu, menurut NIH dalam beberapa kasus, tinea capitis ini bisa menyebabkan demam ringan 37,8 derajat Celcius hingga 38,3 derajat Celcius, atau pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Di samping itu, ada gejala tinea capitis lainnya yang bisa dialami pengidapnya, yaitu: 

  • Adanya bentuk gangguan kulit yang menyebabkan kulit kepala bersisik (seboroik).
  • Kulit kepala bisa terasa sangat gatal. 
  • Kerontokan rambut yang tidak terlalu terlihat. 
  • Adanya titik hitam, tanda kerontokan rambut dari kulit kepala yang 
  • Timbulnya luka bernanah atau kerion (koreng).

Baca juga: Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Tinea Capitis?

Ada satu hal lagi yang lebih mengkhawatirkan, tinea capitis ini bisa mengakibatkan rambut rontok permanen, dan bekas luka yang bertahan lama. Hmm, bikin cemas kan? 

Maka dari itu, apabila anak mengalami gejala-gejala di atas, lebih baik segera periksakan ke rumah sakit pilihan. Kini, pemeriksaan kesehatan akan jauh lebih mudah dengan membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
National Institute of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Ringworm of The Scalp
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Ringworm (Scalp).
Healthline. Diakses pada Desember 2020. Ringworm of the Scalp (Tinea Capitis).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan