Bagaimana Cara Tepat untuk Mencegah Skoliosis?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Agustus 2021

"Sebetulnya tidak ada satupun cara efektif untuk mencegah skoliosis, sebab pada banyak kasus, penyebab skoliosis tidaklah diketahui. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya semakin parah, seperti pemasangan brace atau bahkan operasi. Ini semua juga dilakukan atas saran dari dokter."

Bagaimana Cara Tepat untuk Mencegah Skoliosis?Bagaimana Cara Tepat untuk Mencegah Skoliosis?

Halodoc, Jakarta – Skoliosis paling sering terjadi pada tahap akhir masa kanak-kanak atau awal masa remaja ketika anak masih dalam masa pertumbuhan yang cepat. Skoliosis tidak selalu terlihat, tetapi beberapa orang dengan kondisi ini mungkin memiliki bahu atau pinggul yang tidak rata karena lekukan tulang belakang.

Dalam kebanyakan kasus, orang tersebut tidak memerlukan perawatan karena kelengkungan sering tidak berkembang secara signifikan. Namun, tergantung pada tingkat kelengkungan dan usia anak, dokter dapat merekomendasikan kombinasi penyangga punggung dan terapi fisik untuk mencegah skoliosis semakin parah.

Baca juga: Idap Skoliosis di Masa Kecil Bisa Sampai Dewasa, Benarkah?

Bisakah Mencegah Skoliosis?

Orang tua yang pernah melihat anak temannya atau memiliki anak yang lebih tua dengan skoliosis mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mencegah skoliosis. Sayangnya, mencegah skoliosis ini adalah hal yang tidak mungkin.

Banyak hal yang sering dikaitkan sebagai penyebab skoliosis, seperti cedera olahraga pada masa kanak-kanak, membawa ransel yang berat, postur tubuh yang buruk, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, tidak satupun dari hal ini yang diketahui menyebabkan skoliosis.

Selain itu, aktivitas, seperti melatih postur tubuh yang baik, melakukan latihan untuk memperkuat otot punggung, dan melakukan yoga atau pilates juga tidak akan mencegah skoliosis. Namun, kamu dapat meredakan gejala pada orang yang sudah mengidap skoliosis. Cara ini juga secara umum baik untuk kesehatan. 

Ada satu jenis skoliosis yang terkadang dapat dicegah yakni skoliosis dewasa yang disebabkan oleh osteoporosis. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh yang dapat mengakibatkan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Nutrisi yang baik dan olahraga teratur dapat mengurangi risiko orang dewasa yang lebih tua terkena osteoporosis yang juga membantu mencegah mereka mengembangkan skoliosis.

Oleh karena itu, orang dewasa perlu terus memenuhi asupan nutrisi mereka, seperti dengan konsums suplemen dan vitamin. Jika perlu suplemen dan vitamin untuk tulang, kini kamu juga bisa mendapatkannya di Halodoc. Apalagi dengan layanan antar, kamu jadi tak perlu repot keluar rumah untuk beli obat.

Baca juga: Haruskah Pengidap Skoliosis Dioperasi?

Cara Mencegah Skoliosis Menjadi Semakin Buruk 

Meskipun tidak mungkin mencegah skoliosis terjadi sejak awal, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah skoliosis berkembang. Salah satunya adalah memeriksa tulang belakang anak secara teratur dan mulai saat mereka masih bayi. Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang apa yang kamu lihat, bicarakan dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya.

Gejala skoliosis pada awalnya tidak akan terlihat sehingga kondisi ini mungkin tidak disadari. Banyak kasus skoliosis ditemukan selama pemeriksaan skoliosis sekolah atau selama pemeriksaan rutin oleh dokter anak. Saat anak didiagnosis mengalami skoliosis, pemasangan brace tulang belakang atau pembedahan bisa menjadi cara tepat untuk mencegah skoliosis berkembang semakin buruk.

Baca juga: Pengaruh Skoliosis Terhadap Perkembangan Janin

Beberapa Hal yang Diduga Jadi Penyebab Skoliosis

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab skoliosis:

  • Kondisi Neuromuskular. Kondisi ini mempengaruhi saraf dan otot. Mereka termasuk cerebral palsy, poliomielitis, dan distrofi otot.
  • Skoliosis Kongenital. Ini adalah kondisi bawaan berarti bahwa kondisi tersebut sudah ada sejak lahir. Skoliosis jarang terjadi saat lahir, tetapi dapat terjadi jika tulang di tulang belakang berkembang secara tidak normal saat janin tumbuh.
  • Gen Spesifik. Para peneliti percaya bahwa setidaknya satu gen berperan dalam perkembangan skoliosis.
  • Panjang Kaki. Jika satu kaki lebih panjang dari yang lain, seseorang dapat mengalami skoliosis.
  • Skoliosis Sindromik. Skoliosis dapat berkembang sebagai bagian dari kondisi medis, termasuk neurofibromatosis atau sindrom Marfan.
  • Osteoporosis. Osteoporosis dapat menyebabkan skoliosis sekunder karena degenerasi tulang.
  • Penyebab Lain. Postur tubuh yang buruk, membawa ransel atau tas, gangguan jaringan ikat, dan beberapa cedera dapat menyebabkan kelengkungan tulang belakang.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Scoliosis.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Scoliosis.
Spine Nation. Diakses pada 2021. Scoliosis Prevention: Can You Prevent Scoliosis or Keep It from Worsening?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan