Bagaimana Dampak Gastroschisis Terhadap Ibu dan Bayi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Mei 2018
Bagaimana Dampak Gastroschisis Terhadap Ibu dan Bayi?Bagaimana Dampak Gastroschisis Terhadap Ibu dan Bayi?

Halodoc, Jakarta – Gastroschisis bisa dibilang jarang terjadi dan merupakan penyakit yang langka. Dalam 5.000 kelahiran mungkin hanya satu kasus dengan kelainan gastroschisis. Pengertian gastroschisis adalah cacat pada bayi saat lahir yang ditandai dengan perut dan organ bayi berada di bagian luar tubuhnya. Ini terjadi akibat pembentukan dinding perut yang tidak sempurna.  

Gastroschisis biasa terjadi pada bayi yang dilahirkan ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Kondisi ini dipengaruhi juga oleh ras (ras kulit putih lebih berisiko ketimbang Afrika dan Asia) serta kebiasaan seorang ibu, terkait merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Gastroschisis mulai terjadi saat janin berada dalam kandungan. Jika otot pada dinding perut bayi tidak terbentuk dan bekerja dengan benar, otot tersebut tidak bisa mendorong organ tubuh kembali ke dalam perut, sehingga terdorong keluar tubuh.

Bayi dengan gastroschisis membutuhkan operasi segera setelah mereka lahir dan mungkin akan memerlukan perawatan selama beberapa lama di rumah sakit. Meskipun kondisi ini bisa sangat menakutkan bagi orang tua, bayi seringkali baik-baik saja begitu kondisinya pulih.

Ibu hamil yang bayinya didiagnosis gastroschisis, harus memberikan perhatian khusus kepada kandungan. Ultrasound dan tes lainnya akan membantu dokter mengetahui perkembangan kehamilan dan bayi. Ini penting karena bayi dengan gastroschisis cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bayi lainnya.

Seiring usia kehamilan, ibu akan mengalami lebih banyak dan lebih sering tes. Jadi, harus ekstra sabar ya. Dokter mungkin akan meminta kamu mengingat seberapa sering bayi bergerak di dalam perutmu, disebut dengan penghitungan gerak janin. Ini adalah cara untuk mengetahui kesehatan dan pergerakan bayi. Dokter akan menjelaskan cara menghitung gerakan dan apa yang harus dicari.

Selanjutnya, dokter mungkin akan menyarankan proses persalinan saat kandungan berusia 35 sampai 37 minggu, sedikit lebih awal dari kelahiran normal 40 minggu. Para dokter sudah mempelajari akan lebih aman bagi bayi dengan gastroschisis lahir lebih awal dan segera mendapatkan pembedahan setelah lahir.

Bagaimana dampak gastroskisis pada bayi? Organ yang tumbuh di luar tubuh bayi menjadi tidak terlindungi. Organ mungkin akan terpapar cairan amnion, cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim dan bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Usus bayi bisa bengkok, tidak berada pada posisi yang tepat, atau bayi mengalami masalah dengan pencernaan dan menyusu.

Jika organ tubuh tidak rusak terlalu parah sebelum kelahiran, bayi memiliki kesempatan bagus begitu pembedahan selesai dilakukan.
Untuk tahu lebih banyak tentang pengertian gastroschisis dan perawatan selama masa kehamilan, kamu bisa bertanya kepada dokter ahli di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi para dokter di aplikasi Halodoc melalui layanan video/voice call atau chat. Kamu juga bisa melakukan cek lab dan membeli obat atau vitamin tanpa harus keluar rumah lho. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan