Bagaimana Prosedur Cek Ketergantungan Obat Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Juli 2020
Bagaimana Prosedur Cek Ketergantungan Obat Dilakukan?Bagaimana Prosedur Cek Ketergantungan Obat Dilakukan?

Halodoc, Jakarta - Mengonsumsi suatu obat dalam jangka waktu lama, terlebih jika melebihi dosis yang disarankan, dapat membuat kamu ketergantungan obat. Untuk mengetahui pasti apakah telah terjadi ketergantungan obat atau tidak, diperlukan prosedur cek ketergantungan obat. 

Namun sebenarnya, gejala ketergantungan obat bisa diketahui sendiri, dengan mencoba menghentikan penggunaan obat yang biasa diminum. Orang yang mengalami ketergantungan obat biasanya akan mengalami serangkaian gejala sebagai reaksi dari tubuh, yang sudah terbiasa dengan kehadiran zat-zat dalam obat tersebut. Gejala yang muncul dapat mirip seperti sakaw, pada kasus kecanduan narkoba, yaitu gelisah, nyeri dada, hingga halusinasi dan kejang. 

Baca juga: Ketergantungan Narkoba adalah Penyakit, Masa Sih?

Prosedur Cek Ketergantungan Obat

Cek ketergantungan obat adalah prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi adanya suatu kecanduan terhadap obat-obatan tertentu. Prosedur yang dilakukan dalam cek ketergantungan obat biasanya membutuhkan evaluasi menyeluruh dari dokter, psikolog, atau psikiater. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa tes darah, cek urine, dan pemeriksaan laboratorium lainnya jika diperlukan. 

Namun sebenarnya, rangkaian pemeriksaan itu bukanlah bersifat diagnostik untuk ketergantungan obat. Melainkan untuk memantau pemulihan, selama perawatan berlangsung. Jika obat yang menyebabkan ketergantungan adalah jenis narkotika, biasanya akan diperlukan juga pemeriksaan dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO).

Terapi untuk Ketergantungan Obat

Karena tidak ada obat yang bisa menyembuhkan ketergantungan obat, kondisi ini hanya bisa diatasi dengan menjalani terapi. Jenis terapi yang biasanya direkomendasikan dokter untuk pengidap ketergantungan obat akan disesuaikan dengan jenis obat yang digunakan dan keparahan kondisi yang dialami, termasuk indikasi gangguan mental yang mungkin terjadi. 

Terapi yang dilakukan sebagai langkah penanganan ketergantungan obat biasanya berupa:

1.Detoksifikasi

Detoksifikasi untuk mengatasi ketergantungan obat dilakukan dengan menghentikan penggunaan obat yang menyebabkan ketergantungan. Namun, bukan berarti dihentikan sekaligus, ya. Untuk menghindari risiko gejala yang muncul sebagai reaksi tubuh akibat penghentian obat, proses detoksifikasi ini perlu dilakukan secara bertahap. 

Dokter biasanya akan memulainya dengan mengurangi dosis atau mengganti dengan obat lain yang sejenis tetapi dosisnya lebih rendah. Sambil terus memantau kondisi tubuh, pengurangan dosis terus dilakukan hingga benar-benar berhenti mengonsumsi obat. Prosed detoksifikasi untuk ketergantungan obat bisa dilakukan secara mandiri di rumah atau dengan rawat inap jika kondisi sudah tergolong parah. 

Baca juga: Ini Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat

2.Terapi Perilaku

Terapi perilaku ini biasanya dilakukan dengan bantuan psikolog atau psikiater, dalam bentuk psikoterapi. Tujuan dilakukannya terapi perilaku untuk mengatasi ketergantungan obat adalah untuk membantu pengidap mengatasi hasrat mengonsumsi obat, memberi saran agar terhindar dari obat, serta bagaimana mencegah dan mengatasi kekambuhan. 

Lakukan Cek Ketergantungan Obat Jika Alami Ini

Terkadang karena sudah biasa mengonsumsi suatu obat secara rutin, kamu mungkin jadi merasa sehat-sehat saja dan tidak ada keluhan sama sekali. Padahal, setiap obat punya efek samping dan aturan pakai masing-masing. Kebanyakan di antaranya juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Alasannya, selain meningkatkan risiko resistensi obat, juga dapat menimbulkan ketergantungan. 

Jadi, waspadalah dan segera lakukan cek ketergantungan obat jika kamu sedang mengonsumsi suatu obat dalam jangka panjang, atau merasakan gejala tidak nyaman ketika berhenti mengonsumsinya. Gejala tidak nyaman yang dapat terjadi akibat ketergantungan obat, yang biasanya muncul ketika berhenti mengonsumsinya dapat berupa:

  • Nyeri dada.
  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah. 
  • Pupil mata membesar.
  • Gemetaran atau tremor.
  • Kejang.
  • Halusinasi.
  • Berkeringat dingin.
  • Pingsan

Baca juga: Ketergantungan Krim Dokter, Begini Cara Menghentikannya

Jika kamu sedang mengonsumsi suatu obat dalam jangka waktu lama, lalu mengalami berbagai gejala tersebut begitu berhenti mengonsumsinya, itu adalah tanda bahwa kamu telah ketergantungan obat. Segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar kondisi ini bisa ditangani.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Signs of Drug Addiction.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Drug Dependence: Symptoms, Treatment, and Outlook.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan