Bagaimana Puasa Bisa Meringankan Penyakit Kronis?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   31 Mei 2019
Bagaimana Puasa Bisa Meringankan Penyakit Kronis?Bagaimana Puasa Bisa Meringankan Penyakit Kronis?

Halodoc, Jakarta - Kamu tentu sudah sering dengar bahwa selain sebagai ibadah, puasa juga dapat membawa manfaat kesehatan bagi tubuh. Mulai dari menurunkan berat badan, memperbaiki pola makan jadi lebih sehat, hingga menurunkan risiko bahkan puasa meringankan penyakit kronis. Terkait manfaatnya dalam meringankan penyakit kronis, benarkah demikian? Jika iya, penyakit kronis apa saja yang dapat diringankan berkat puasa?

Gaya hidup tidak sehat adalah faktor risiko yang cukup berpengaruh dari berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, hingga kanker. Semakin cepat penyakit kronis didiagnosis dan dikelola gejalanya, angka harapan hidup pengidap dan kualitas hidupnya akan semakin membaik.

Selain dengan pengobatan dokter, berpuasa di bulan Ramadan adalah kesempatan yang baik bagi umat Islam untuk memperbaiki kembali gaya hidup yang tidak sehat. Dengan begitu, puasa meringankan penyakit kronis dan gejala yang ditimbulkannya.

Baca juga: Tetap Sehat Selama Puasa, 5 Vitamin B yang Wajib Dipenuhi

Penyakit Kronis Apa Saja?

Jika puasa bisa meringankan penyakit kronis, penyakit apa saja sih yang bisa dikelola dengan berpuasa? Berikut beberapa di antaranya:

1. Obesitas

Obesitas adalah akar dari penyakit kronis, seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, kanker, dan penyakit berbahaya lainnya. Puasa memicu sistem kekebalan tubuh melepas sel darah putih dalam sel-sel lemak untuk melawan peradangan. Jenis sel darah putih yang disebut sebagai makrofag anti-peradangan secara aktif merangsang pembakaran lemak yang disimpan pada tubuh. Ini bisa membantu menurunkan berat badan yang berlebihan.

Perlu diingat bahwa pengidap penyakit jantung tetap perlu memperhatikan porsi makan saat sahur dan berbuka serta pemilihan menu makanan dari sumber yang sehat. Hindari makanan berlemak dan berminyak, dan perbanyak makan buah serta sayuran dan kacang-kacangan yang tinggi serat. Jangan lupa juga untuk rutin berolahraga untuk memangkas lemak berlebih

2. Penyakit Jantung

Selama menjaga asupan makanan, puasa membantu mengubah pola makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi setiap hari. Perubahan tersebut dapat menyebabkan perubahan metabolisme tubuh, dan bisa memberikan efek terhadap kesehatan jantung.

Asupan makanan yang berkurang selama berpuasa sementara tetap beraktivitas seperti biasa akan memaksa tubuh membakar cadangan lemak, bukan lagi dari gula darah, untuk dijadikan sumber energi darurat. Pembakaran cadangan lemak ini dapat membantu pembuluh darah dan jantung bekerja lebih efektif untuk memompa dan mengalirkan darah.

Itulah sebabnya orang dengan penyakit jantung aman untuk berpuasa. Asalkan tetap menjalani pengobatan sesuai saran dokter, sembari menjaga asupan nutrisi makanan dari sumber yang sehat, cukup istirahat, dan mencegah dehidrasi dengan mencukupi kebutuhan air saat sahur juga berbuka.

Baca juga: Amankah Jalani Puasa bagi Pengidap Gagal Jantung?

3. Diabetes Tipe 2

Puasa bisa membantu menurunkan gula darah tinggi pada orang-orang diabetes dengan pengaturan asupan makan dan waktu yang tepat. Perubahan pola makan yang menjadi dua kali sehari selama bulan Ramadan dapat memperbaiki resistensi insulin pada pengidap diabetes.

Namun ingat, kuncinya adalah lebih bijak dalam memilih menu makanan saat sahur dan berbuka. Orang-orang pengidap diabetes dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang menghasilkan energi secara lambat seperti gandum, kacang-kacangan, dan nasi merah, juga menghindari makanan dengan lemak jenuh tinggi.

Pastikan juga asupan cairan saat berpuasa tercukupi dengan baik setelah sahur, saat buka puasa, dan setelah tarawih. Namun pengidap diabetes tetap harus berkonsultasi dengan dokter soal pengaturan jadwal minum obat diabetes serta dosisnya selama bulan puasa.

4. Hipertensi

Pada orang dengan tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras memompa darah dibanding dengan orang normal. Hal ini bisa menyebabkan jantung kelelahan yang kemudian dapat menyebabkan pembesaran dan penebalan otot jantung, hingga gagal jantung. Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah otak, alias stroke hemoragik.

Selama puasa, asupan garam sebagai dalang yang memicu peningkatan tekanan darah jadi berkurang. Puasa juga membuat elektrolit tubuh berkurang sehingga tekanan darah bisa menurun. Puasa di bulan Ramadan membantu menurunkan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, meski pada tekanan darah diastolik tidak terdapat penurunan berarti.

Baca juga: Ini Pantangan Bagi Pengidap Darah Tinggi Saat Puasa

Itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana puasa meringankan penyakit kronis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan