Bagian Tubuh Wanita yang Terancam Saat Stres

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 September 2017
Bagian Tubuh Wanita yang Terancam Saat StresBagian Tubuh Wanita yang Terancam Saat Stres

Halodoc, Jakarta - Seberapa sering kamu menghabiskan waktu untuk rileks? Tuntutan aktivitas yang padat setiap hari tanpa sadar dapat membuat kamu stres. Begitu pula dengan rutinitas yang kamu jalani setiap harinya. Jika tidak ditangani dengan baik maka stres bisa memberikan pengaruh negatif bagi tubuh. Bukan hanya perasaan tertekan namun juga organ dalam tubuh ikut terkena dampaknya.

1.  Otak
Tahukah kamu ketika kamu sedang stres maka hipotalamus pun terganggu? Salah satu bagian otak ini mengirimkan sinyal ke ANS (Autonomic Nervous System) atau disebut juga Sistem Saraf Otonom untuk memproduksi kortisol dan epinephrine (adrenalin). Jika otak memproduksi kortisol secara berlebihan maka dapat menurunkan kemampuan belajar dan mengingat. Dampak negatif yang terparah jika jumlah kortisol sangat tinggi adalah bisa terkena gangguan mental.

2.  Jantung
Jika stres yang kamu alami berkelanjutan maka dapat mendorong munculnya gangguan jantung. Potensi mengalami serangan jantung, hipertensi hingga stroke pun meningkat. Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark diketahui bahwa wanita yang dibebani banyak pekerjaan berisiko tinggi terkena gangguan jantung.

3. Pernapasan
Gangguan sistem pernapasan adalah yang umum terjadi jika stres menyerang. Saat lelah secara pikiran dan emosional, tak jarang seseorang merasakan sesak pada dada. Ini adalah tanda awal gangguan sistem pernapasan. Dampak negatif dari gangguan pernapasan akibat stres ini adalah seseorang dapat mengidap panic attack saat merasa tertekan.

3. Liver
Ketika kamu pikiran terbebani organ tubuh lain yang terkena dampaknya adalah liver. Apabila stres kian menumpuk maka ini dapat memicu liver untuk memproduksi glukosa lebih banyak. Tentu saja ini bukan hal yang baik untuk tubuh kamu. Kadar glukosa yang terlalu tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti diabetes dan obesitas.

4. Reproduksi
Saat stres  datang, tak jarang siklus haid menjadi terganggu dan tidak lancar. Siklus bulanan ini bisa terjadi lebih lambat atau lebih cepat atau bahkan kamu jadi absen datang bulan karena sedang stres. Sistem reproduksi menjadi terganggu jika kamu sedang merasa stres. Selain gangguan siklus datang bulan, ada gejala lain yang bisa tiba-tiba muncul saat kamu menstruasi. Misalnya saja rasa nyeri perut yang berlebihan atau kram yang muncul jadi lebih sakit dari biasanya. Gejala PMS pun menjadi meningkat seperti mood swing yang tidak terkendali.

Stres memang tidak bisa dihindari karena bisa dibilang telah menjadi risiko dari tuntutan aktivitas padat sehari-hari. Namun begitu, bukan berarti gangguan pikiran ini tidak dapat diatasi, lho. Kamu bisa melakukan menghilangkan stres dengan berolahraga di akhir pekan. Setelah sepanjang minggu mengerjakan pekerjaan, tubuh butuh istirahat juga relaksasi. Di akhir pekan luangkan waktu untuk jogging atau senam terlebih dahulu sebelum beraktivitas.

Setelahnya kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu sukai seperti menonton film atau mendengarkan musik. Jangan lupa buat janji dengan sahabat untuk menghabiskan waktu tertawa bersama. Tertawa adalah salah satu cara untuk membuat tubuh jadi rileks sehingga tingkat stres pun dapat menurun.


Nah jika kamu butuh saran kesehatan dari dokter jangan segan untuk konsultasi. Kini lebih mudah bertemu dokter pilihan melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter dengan Voice/Video Call dan Chat kapan saja, dimana saja. Tak hanya itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang kamu butuhkan dengan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan