Bahaya Ibu Hamil yang Alami Patah Tulang Panggul

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   03 Juni 2019
Bahaya Ibu Hamil yang Alami Patah Tulang PanggulBahaya Ibu Hamil yang Alami Patah Tulang Panggul

Halodoc, Jakarta -  Banyak hal yang harus diperhatikan ibu hamil dalam menjaga kesehatan dan kehamilannya, termasuk menghindarkan diri dari beberapa pantangan. Mulai dari pantang untuk mengonsumsi makanan yang tingkat kematangannya rendah hingga melakukan aktivitas berat dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ada beberapa dampak yang dapat dirasakan ibu hamil ketika melakukan aktivitas terlalu berat, mulai dari kelahiran bayi secara prematur, terkilir atau yang paling parah adalah patah tulang panggul.

Baca juga: Pernah Patah Tulang Panggul, Bisakah Ibu Melahirkan Normal?

Tentu kondisi ini membahayakan bagi ibu hamil. Patah tulang panggul adalah patah tulang yang terjadi pada bagian atas tulang femur. Tentu kondisi seseorang yang mengalami patah tulang tulang akan ditentukan dari tingkat keparahan dari penyebab patah tulang panggul tersebut. Kondisi ini adalah salah satu penyakit yang cukup serius dan berdampak bagi kehidupan seseorang ke depannya khususnya pada ibu hamil.

Umumnya kondisi terjadi pada anak-anak yang masih aktif hingga orang-orang yang memasuki usia lanjut. Patah tulang panggul terjadi akibat adanya benturan keras pada panggul. Selain adanya benturan yang cukup keras, patah tulang panggul dapat terjadi karena rapuhnya kondisi tulang seseorang.

Lalu Apa Bahayanya untuk Ibu Hamil?

Bagi ibu hamil yang mengalami patah tulang panggul sebelum masa kehamilan, kondisi ini membuat ibu lebih sulit untuk melahirkan secara normal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak dapat melahirkan secara normal, di antaranya masalah pada bagian pinggul atau panggul, ibu hamil mengalami gangguan kontraksi, dan adanya permasalahan pada janin yang dikandung.

Jika persalinan normal tidak dapat dilakukan, ibu bisa memilih untuk melakukan persalinan melalui operasi caesar untuk menjaga kesehatan ibu serta bayi.

Sedangkan bagi ibu hamil yang mengalami patah tulang panggul saat masa kehamilan akan lebih berbahaya untuk kondisi ibu hamil maupun janin dalam kandungan. Tentu banyak dampak yang dirasakan oleh ibu hamil ketika ibu hamil mengalami patah tulang panggul saat masa kehamilan.

Penyebabnya pun beragam, mulai dari kondisi kesehatan tulang yang tidak optimal hingga aktivitas yang cukup berat atau terjatuh. Tulang panggul adalah bagian yang cukup penting pada tubuh kamu. Pada bagian ini, saraf utama, organ reproduksi, kandung kemih serta usus terletak berdekatan. Tidak ada salahnya untuk segera berdiskusi dengan dokter mengenai kondisi ini.

Menjaga Tulang Sehat dan Pencegahan Patah Tulang Panggul

Sebaiknya, jaga kesehatan tulang selama ibu menjalani masa kehamilan. Ibu hamil mendapatkan kalsium dari makanan atau suplemen yang ia konsumsi. Namun, ketika kalsium ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi dalam kandungan, maka bayi mengambil kalsium dari tubuh ibu. Ini yang menyebabkan kesehatan tulang pada ibu hamil menurun.

Lakukan hal ini agar kesehatan tulang ibu tetap terjaga dan ibu hamil dapat terhindar dari kondisi patah tulang panggul:

1. Penuhi Kebutuhan Kalsium

Ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1200-1300 mg per hari. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti susu, yoghurt, keju, sayuran hijau, kacang almond, dan ikan.

2. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Selama menjalani kehamilan jangan lupa untuk melakukan gaya hidup sehat. Salah satunya dengan menghindari paparan asap rokok dan konsumsi alkohol. Asap rokok serta alkohol dapat berdampak buruk bagi janin maupun kesehatan tulang ibu.

Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk ibu maupun janin dalam kandungan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan ibu selama masa kehamilan. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Pola Tidur yang Salah Tingkatkan Risiko Patah Tulang Panggul

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan