Bahaya Infeksi Molluscum Contagiosum Mengenai Ibu Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Maret 2019
Bahaya Infeksi Molluscum Contagiosum Mengenai Ibu HamilBahaya Infeksi Molluscum Contagiosum Mengenai Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta - Gangguan kulit yang satu ini perlu kamu waspadai, terlebih bagi ibu hamil. Molluscum contagiosum merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang mudah menular melalui kontak langsung melalui kulit atau benda-benda yang terkontaminasi. Infeksi kulit yang terjadi berupa papu (benjolan kecil dan sewarna dengan kulit), rasanya tidak nyeri, dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun.

Kondisi ini berbahaya jika dialami oleh ibu hamil. Pada beberapa penelitian dan laporan khusus memang tercatat adanya penyebaran virus ke bayi saat ibu melahirkan dengan cara normal (per-vaginal). Penyebaran ini menyebabkan munculnya bintik-bintik berisi badan mulloscum baik pada kepala, badan, maupun tangan, dan kaki bayi.

Meski jumlah kasus ini tidak banyak, tapi kemungkinan ini cukup menjadi perhatian. Hal inilah yang kemungkinan menjadi pertimbangan dokter kandungan yang menyarankan kamu untuk operasi cesar. Walaupun begitu, keputusan terakhir tentang metode kelahiran bayi berada di tangan keluarga.

Pada prinsipnya, pengobatan molluscum contagiosum ini dilakukan dengan mengeluarkan massa yang mengandung badan molluscum secara higienis. Cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan alat seperti esktraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain yang bisa dilakukan adalah eksholeasi, elektrokauterisasi, atau bedah beku.

Baca juga: Berikut Penyebab & Cara Mengatasi Gatal Selangkangan

Di saat kamu terinfeksi molluscum contagiosum, bintik-bintik kecil mungkin muncul pada kulit di bagian tubuh yang terpengaruh, sering kali muncul pada wajah, kelopak mata, ketiak, dan paha (selangkangan). Umumnya, bintik tidak muncul pada tangan, telapak kaki, atau mulut. Bintik-bintik ini memiliki lebar sekitar 2-5 milimeter dan lesung di bagian tengah. Biasanya tidak terjadi peradangan (pembengkakan dan merah) dan tidak memerah apabila kamu tidak memencet atau menggaruk luka yang menyebabkan virus menyebar dalam barisan atau kelompok, yang disebut crop.

Jika molluscum berada di kelopak mata, bakteri mungkin menyebar ke dalam mata dan menyebabkan gejala mata merah. Molluscum contagiosum bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu, tetapi sebagian mungkin berlangsung selama berbulan-bulan. Kabar baiknya, penyakit ini biasanya tidak meninggalkan bekas luka sama sekali.

Berhubung penyakit ini bisa menular, kamu perlu lebih hati-hati dalam penggunaan alat yang dipakai bersama dengan orang lain. Kamu tentu tetap perlu mandi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit, tapi sebaiknya tidak mandi bersama atau di kolam bersama untuk menghindari penularan. Sebaiknya seluruh peralatan mandi dan pribadi kamu digunakan sendiri atau tidak berbagi, untuk mencegah penularan.

Baca juga: Pencegahan yang Dapat Dilakukan Agar Tidak Terserang Virus Molluscum

Kamu sangat dianjurkan untuk tidak memencet atau menggaruk bintil molluscum contagiosum. Selain akan menimbulkan rasa sakit, juga akan meninggalkan jaringan parut atau bekas luka. Perdarahan yang terjadi akibat memencet bintil tersebut juga dapat meningkatkan risiko penyebaran ke area tubuh lainnya. Dianjurkan pula untuk menutupi bagian tubuh yang terinfeksi molluscum contagiosum dengan kain setiap saat.

Bagi orang-orang yang berada di sekitar pengidap molluscum contagiosum, sebaiknya tidak menyentuh kulit pengidap, tidak memakai benda yang sebelumnya digunakan oleh pengidap (pakaian, handuk, seprai, atau sisir), serta tidak melakukan hubungan intim dengan pengidap.

Baca juga: Ketahui Gejala untuk Mendeteksi Virus Molluscum

Pencegahan sudah dilakukan, tetapi kemungkinan penularan bisa saja terjadi tanpa disadari. Saat kamu menyadari muncul gejala gangguan kulit ini, sebaiknya segera komunikasikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan