Bahaya Kesehatan Sering Menghirup Bensin

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Maret 2019
Bahaya Kesehatan Sering Menghirup BensinBahaya Kesehatan Sering Menghirup Bensin

Halodoc, Jakarta – Video seorang bocah yang “mabuk” karena menghirup aroma dari sebotol bensin tengah viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang bocah laki-laki tengah duduk sambil sesekali menghirup aroma dari bensin dalam botol yang dipegangnya, setelah itu anak itu mulai menunjukkan gejala, seperti “nge-fly.

Nyatanya, cairan yang digunakan sebagai bahan bakar kendaran tersebut memiliki aroma yang khas. Hal itu membuat tidak sedikit orang yang bisa mengenalinya dengan cara menghirupnya. Tapi hati-hati, kebiasaan menghirup aroma dari cairan bensin ternyata bisa membahayakan kesehatan.

Baca juga: Mana yang Lebih Bahaya, Bau Timbal Bensin atau Asap Rokok?

Seperti yang dilakukan bocah laki-laki dalam video tersebut, menghirup aroma bensin memang bisa memberi sensasi, seperti melayang. Tapi, bensin bisa berbahaya karena mengandung metana dan benzena, yaitu senyawa kimia berbahaya. Paparan dari aroma tersebut nyatanya bisa berdampak negatif terhadap kesehatan. Apa saja bahaya kesehatan yang bisa terjadi karena kebiasaan menghirup bensin?

1. Kerusakan Saraf

Salah satu kerusakan yang bisa terjadi karena kebiasaan menghirup uap dan aroma bensin adalah kerusakan sistem saraf. Risiko kerusakan sistem saraf semakin meningkat jika kebiasaan ini dilakukan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Uap bensin bisa menumpuk dalam tubuh dan merusak mielin, yaitu selubung tipis yang berfungsi melindungi serabut saraf otak. Dalam jangka panjang, kerusakan sistem saraf bisa menyebabkan kejang otot dan tremor. Dalam tingkat yang lebih parah, kondisi itu bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam berjalan, membungkuk, dan berbicara.

2. Keracunan

Sering terpapar aroma bensin bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami keracunan. Sebab, beberapa senyawa hidrokarbon yang menjadi komponen tambahan pada bensin memiliki sifat beracun. Gejala yang sering muncul sebagai tanda seseorang keracunan aroma bensin adalah sulit bernapas, penglihatan yang menurun, mual dan muntah, kejang, hingga hilang kesadaran.

Baca juga: 4 Pengaruh Polusi Udara Pada Kesehatan

3. Kerusakan Permanen

Kabar buruknya, kerusakan yang terjadi akibat kebiasaan ini ternyata bisa terjadi secara permanen dan bersifat bahaya. Contoh kondisi yang bisa terjadi adalah penyakit degeneratif, kerusakan otak, kelemahan otot, dan kerusakan sumsum tulang belakang. Dalam tingkat yang lebih parah, kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan pada indra penciuman dan pendengaran.

4. Kematian

Kebiasaan menghirup aroma dan uap bensin yang berlangsung dalam hitungan tahun bisa memberi dampak yang paling parah, yaitu kematian. Pasalnya, residu uap yang melemahkan kerja saraf akan memengaruhi fungsi jantung, paru-paru, dan otak. Hal itu bisa terjadi karena kerja organ-organ vital dalam tubuh manusia sangat bergantung pada sistem saraf.

Kerusakan-kerusakan tersebut bisa menyebabkan organ paru-paru tidak lagi bisa menghirup jumlah oksigen seperti seharusnya. Hal itu yang kemudian meningkatkan risiko seseorang mengalami mati lemas secara tiba-tiba, karena gangguan pernapasan yang bisa terjadi. Hal itu pun menyebabkan kinerja jantung ikut melambat sampai akhirnya berhenti.

Semakin sering seseorang terpapar dan menghirup aroma bensin, maka akan semakin tinggi pula risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Kabar buruknya, keracunan karena uap bensin terkadang sering terjadi tanpa menimbulkan gejala sama sekali, namun bisa tiba-tiba menyebabkan kondisi yang parah.

Baca juga: Tak Sekadar Gaya, Pentingnya Pakai Masker saat Beraktivitas

Cari tahu lebih lanjut seputar gangguan kesehatan yang bisa terjadi karena kebiasaan menghirup aroma bensin dan cara mengatasinya dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan