Bahaya Obesitas Incar Ibu Saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Februari 2018
Bahaya Obesitas Incar Ibu Saat HamilBahaya Obesitas Incar Ibu Saat Hamil

Halodoc, Jakarta – Berat badan naik sudah menjadi hal yang wajar saat masa kehamilan. Ibu hamil cenderung lebih banyak makan pada saat ini. Bukan semata karena “ingin” makan atau nyamil saja. Namun, karena kebutuhan konsumsi makanan lebih besar jadi secara tidak langsung porsi makan ibu pun jadi meningkat.

Meski banyak makan, ingat bahwa ibu enggak boleh berlebihan. Kalau berat badan naik secara drastis, ibu bisa mengalami obesitas. Kalau sudah begini, ada risiko kesehatan yang bisa dialami ibu.

Hitung Body Mass Index (BMI)

Untuk dapat mengetahui apakah pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan masih normal atau sudah berlebihan, ibu dapat menghitung body mass index/BMI sesaat sebelum hamil.

Cara menghitung BMI adalah berat badan (kilogram) dibagi tinggi (meter) 2. BMI normal untuk populasi Asia berkisar antara 18,5-22,9. Angka BMI di bawah 18,5 menunjukkan bahwa berat badan ibu kurang ideal. Sedangkan berat badan yang tergolong di atas normal dan obesitas ditunjukkan dengan angka BMI berikut:

  • 23-24,9 berisiko obesitas
  • 25-29.9 adalah obesitas tingkat 1
  • 30 atau lebih adalah obesitas tingkat 2

Bagi ibu yang memiliki berat badan normal sebelum hamil, maka pertambahan berat badan yang ideal adalah 12-16 kilogram. Namun, jika ibu sudah memiliki berat badan yang berlebih sebelum hamil, ibu perlu berhati-hati dan usahakan agar kenaikan berat badan hanya sekitar 5-7 kilogram saja selama hamil. (Baca juga: Cara Agar Bumil Dapat Tingkatkan Berat Badan). Sangat penting bagi ibu hamil untuk memerhatikan pertambahan berat badannya selama kehamilan agar terhindar dari masalah obesitas. Ibu yang mengalami obesitas saat hamil berisiko mengalami gangguan kesehatan berikut:

  • Preeklampsia

Salah satu bahaya yang mengincar ibu hamil yang mengalami obesitas adalah preeklampsia. Gangguan kesehatan ini ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan, meningkatnya kadar protein di dalam urin, serta adanya tanda-tanda kerusakan ginjal dan sistem organ lainnya. Preeklampsia juga dapat membuat ibu hamil mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat dan dapat berakibat fatal untuk kondisi janin.  

  • Diabetes Gestasional

Ibu hamil dengan obesitas juga berisiko mengalami diabetes gestasional yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengolah gula dan karbohidrat secara efektif. Akibatnya, kadar gula darah menjadi sangat tinggi. Diabetes gestasional yang tidak segera diatasi dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan ibu seperti risiko mengalami preeklampsia dan persalinan hanya bisa dilakukan secara caesar, Sedangkan pada bayi, diabetes gestasional bisa menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir dengan kadar gula darah yang rendah, terkena penyakit kuning, dan masalah pernapasan.   

  • Infeksi

Obesitas dapat menyebabkan ibu berisiko mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi pasca melahirkan, baik melahirkan secara normal maupun caesar. Infeksi saluran kemih dapat dikenali dari gejala-gejalanya berupa nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, air urin berwarna keruh dan berbau, perut bagian bawah rasanya seperti ditekan, dan nyeri punggung. Segera periksakan ke dokter bila ibu mengalami gejala-gejala tersebut. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter melalui Video/ Voice Call dan Chat. Ibu juga bisa menggunakan fitur Lab Service yang akan memudahkan ibu melakukan lab test.

 

  • Masa Kehamilan Lebih Panjang

 

Ibu berisiko menjalani masa kehamilan yang lebih panjang dari perkiraan tanggal persalinan akibat obesitas.

  • Masalah Saat Melahirkan

Tidak hanya memberi masalah selama masa kehamilan obesitas juga akan mengganggu proses persalinan, sehingga seringkali ibu hamil butuh diberi induksi persalinan. Berat badan yang berlebih juga dapat mengganggu efek obat pereda rasa sakit.

  • Keguguran

Diperkirakan terdapat 24 bayi dari 10.000 bayi yang gugur dalam kandungan pada ibu dengan berat badan normal. Penelitian menunjukkan bahwa risiko kematian bayi meningkat pada ibu hamil dengan berat badan berlebih atau obesitas.

Jangan khawatir jika ibu mengalami obesitas selama masa kehamilan. Ibu bisa bertanya kepada dokter mengenai cara-cara menjalani kehamilan yang sehat, pola makan yang ideal dan jenis olahraga yang bisa dilakukan jika ibu hamil mengalami obesitas.

Jika ibu memerlukan produk kesehatan, seperti suplemen dan vitamin, ibu bisa membelinya di Halodoc. Tinggal order dan pesanan ibu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan