Bahaya Sinar Biru Smartphone untuk Bayi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Oktober 2019
Bahaya Sinar Biru Smartphone untuk BayiBahaya Sinar Biru Smartphone untuk Bayi

Halodoc, Jakarta - Tak sedikit orangtua yang memanfaatkan smartphone untuk menenangkan anaknya. Apa kamu juga sering melakukan tindakan ini? Ajaib memang, gadget yang satu ini memang terbilang ampuh untuk membuat anak anteng. Masalahnya, penggunaan smartphone yang berlebihan bisa memicu berbagai masalah pada bayi atau anak. 

Lalu, apa sih bahaya smartphone untuk anak atau bayi? Benarkah sinar biru yang dipancarkan dari smartphone diduga bisa memicu gangguan mata pada bayi?

Baca juga: Dampak Sinar Biru Gadget yang Mengganggu Kesehatan

Digital Eye Strain Picu Masalah Mata

Menyoal mata, sinar biru sering kali dituding sebagai penyebab gangguan mata pada anak. Lantas, apa sih sebenarnya sinar biru itu? Pertama-tama kita harus memahami sinar matahari terlebih dahulu. Sinar matahari mengandung cahaya  merah, oranye, kuning, hijau, dan biru. Gabungan spektrum sinar cahaya berwarna ini menciptakan apa yang kita sebut “cahaya putih” atau sinar matahari.

Nah, cahaya atau sinar biru adalah cahaya tampak berenergi tinggi dan memiliki panjang gelombang lebih pendek. Disebut cahaya atau sinar biru karena berada pada pita ungu-biru spektrum. Sinar biru memang secara alami terdapat di sinar matahari, tetapi sinar ini juga bisa ditemukan di berbagai perangkat elektronik. Sebut saja TV, komputer, smartphone, dan tablet. Kembali ke pertanyaan di atas, apa sih bahaya smartphone untuk anak, khususnya sinar biru tersebut? 

Sinar biru bisa menimbulkan masalah yang disebut dengan digital eye strain (DES). Efek yang ditimbulkan DES bisa menyebabkan sederet gangguan pada mata. Misalnya, memicu mata kering, iritasi, mata merah, pandangan kabur, kelelahan mata, hingga mata berair. 

Tak cuma itu saja, bahaya sinar biru yang berlebihan juga bisa menyebabkan terganggunya pola tidur anak atau bayi. Menggunakan smartphone atau gadget dalam waktu yang lama dan jarak yang dekat, bisa menurunkan kualitas atau durasi tidur anak. Inilah yang membuat anak atau bayi jadi kurang aktif di siang hari. 

Sinar biru juga dikaitkan dengan penekanan hormon melatonin. Padahal, hormon inilah yang bisa membuat seseorang merasa mengantuk. Meski begitu, ada sejumlah faktor lainnya yang bisa menyebabkan menipisnya kualitas atau durasi tidur. 

Nah, segeralah temui atau tanyakan pada dokter bila Si Kecil mengalami gangguan mata atau tidur. Ibu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Penggunaan Gadget Menyebabkan Anak Malas

Memicu Masalah Retina

Meski ada beberapa studi yang mendukung dan menolak, rasanya kita tak boleh mengabaikan bahaya smartphone pada anak yang lebih serius dari masalah di atas. Sinar biru dari perangkat elektronik seperti smartphone diduga bisa meningkatkan risiko miopi. 

Miopi juga dikenal sebagai rabun jauh. Kondisi ini terjadi karena mata tak bisa memfokuskan cahaya pada tempat yang semestinya, yaitu retina. Seseorang yang mengidap kondisi ini akan sulit melihat benda-benda jauh.

Menurut ahli The Eye Practice, Sydney, cahaya biru dari gadget seperti smartphones bisa menyebabkan kerusakan mata pada bagian belakang retina. Ia juga mengatakan, terlalu dekat dan menatap layar smartphone atau gadget dalam waktu lama tanpa berkedip adalah biang keladinya. Sebab, semakin dekat jarak mata terhadap layar, maka semakin kuat paparan cahaya dari gadget tersebut. Nah, kondisi inilah yang semakin meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya kerusakan atau gangguan mata pada anak.

Baca juga: Anak Kecil Kecanduan Smartphone, Hati-Hati Gangguan Pendengaran

Berdasarkan rekomendasi ahli di American Academy of Pediatrics (AAP), semestinya bayi di bawah 18 bulan dijatuhkan dari paparan sinar biru. Sedangkan bagi mereka yang sudah menginjak usia dua tahun atau lebih, sebaiknya penggunaan smartphones atau gadget lainnya tak boleh lebih dari satu jam.

Si Kecil memiliki keluhan pada mata atau kesehatan lainnya? Ibu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Baby Centre. Diakses pada 2019. Is screen time good or bad for babies and children?
The Daily Telegraph. Diakses pada 2019. Your child’s phone and tablet could be harming their eyes, expert warns.
The Vision Clinic. Diakses pada 2019. Can Blue Light Damage My Child’s Eyes?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan