Batasan Aman Ibu Hamil Konsumsi Telur Asin

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   14 Januari 2020
Batasan Aman Ibu Hamil Konsumsi Telur AsinBatasan Aman Ibu Hamil Konsumsi Telur Asin

Halodoc, Jakarta - Telur mengandung banyak sekali protein dan nutrisi yang baik untuk ibu hamil. Sayangnya, tidak semua jenis telur disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil. Terdapat jenis telur yang perlu diwaspadai ibu hamil, misalnya telur asin dan telur bitan.

Telur asin dan telur bitan memiliki kandungan garam yang tinggi, sehingga perlu dikontrol konsumsinya selama kehamilan. Telur yang diawetkan ini dikhawatirkan memperburuk retensi air selama kehamilan. Meskipun kandungan gizi di dalamnya berlimpah, mulai dari lemak, protein, asam amino, kalsium, zat besi, dan vitamin, ibu hamil harus benar-benar membatasi konsumsinya.

Baca juga: Dianggap Remeh, Ini 5 Manfaat Telur Asin bagi Kesehatan

Adakah Batasan Aman Konsumsi Telur Asin Bagi Ibu Hamil?

Telur bebek dianggap lebih nikmat jika diasinkan demi mengurangi bau amisnya cukup kuat. Jadi dengan diasinkan, baunya ini bisa hilang dan lebih nikmat untuk mengonsumsinya. Namun, meskipun keuntungan dari telur bebek asin beragam, wanita hamil tidak boleh makan telur bebek asin tanpa pengawasan. Telur bebek asin dapat menyebabkan gangguan serius bagi wanita hamil.

Selama kehamilan, jumlah estrogen di dalam tubuh ibu hamil bisa meningkat. Estrogen mengakumulasi terlalu banyak air dan garam di dalam tubuh. Pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan edema (penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh).

Setiap telur bebek asin mengandung hampir lebih dari 10 gram garam, padahal kebutuhan  garam yang dibutuhkan oleh tubuh manusia setiap hari menurut Healthline, hanya 5 hingga 8 gram. Jadi, kandungan garam yang terkandung dalam telur bebek asin melebihi permintaan garam seorang wanita hamil setiap hari. Padahal, masih banyak jenis makanan lain yang mengandung garam harus dimakan oleh ibu hamil setiap hari. 

Batas aman untuk konsumsi telur asin adalah setengah butir saja per hari. Namun, mengonsumsinya setiap hari bukan hal yang disarankan. Terlalu banyak garam di dalam tubuh dapat membuat orang merasa haus, jadi wanita hamil harus minum banyak air. Terlalu banyak air dan garam terakumulasi dalam tubuh dan meningkatkan beban kerja ginjal. 

Untuk lebih amannya lagi, ibu hamil bisa chat dokter di aplikasi Halodoc tentang batas aman konsumsi telur asin. Dokter di Halodoc siaga memberikan saran kesehatan sesuai kondisi kesehatan kamu.

Baca juga: 6 Tips Mengurangi Gula & Garam

Tak Hanya Telur Asin, Sumber Garam Lain Juga Perlu Dibatasi

Tidak hanya telur asin, semua jenis makanan dan camilan yang tinggi garam wajib dibatasi ibu hamil. Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk membatasi kandungan garam pada ibu hamil, yaitu:

  • Gunakan Garam Secara Terpisah. Untuk mengatur banyaknya garam yang hendak dikonsumsi, pisahkanlah garam saat memasak. Campurkan garam pada makanan saat hendak dikonsumsi. Dengan begitu, ibu tahu takaran garam yang akan dikonsumsi dalam sekali makan.

  • Kurangi Konsumsi Camilan Asin. Selama hamil, camilan asin juga harus dihentikan. Ganti camilan asin ibu dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli atau kentang kukus. Dengan begitu, konsumsi garam tidak akan berlebihan. Selain itu, manfaat sayuran yang dikonsumsi juga akan membantu tumbuh kembang bayi di dalam kandungan. 

Itulah yang bisa ibu lakukan untuk membatasi garam saat hamil. Ibu bisa memasak sendiri makanan yang akan ibu konsumsi, demi mencegah konsumsi garam berlebih. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Daily Salt Intake.
LookChem. Diakses pada 2020. Expectant Mothers Should Not Eat Salted Duck Eggs.
How to be Healthy. Diakses pada 2020. Can Pregnant Women Eat Salted Eggs?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan