Batuk pada Anak, Waspada Gejala-Gejala Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juli 2021
Batuk pada Anak, Waspada Gejala-Gejala Ini Batuk pada Anak, Waspada Gejala-Gejala Ini

“Batuk dibedakan menjadi batuk kering hingga batuk berdahak. Setiap jenis batuk memiliki gejala yang berbeda yang perlu dikenali. Penting untuk mengenali gejala batuk agar tahu perawatan seperti yang bisa diberikan pada anak. Jika batuk berlangsung lama hingga anak kesulitan bernapas, segeralah bawa Si Kecil ke dokter.”

 

Halodoc, Jakarta - Anak-anak memang kerap kali mengalami sejumlah penyakit. Tidak jarang orangtua terlalu panik anak hal ini, salah satunya adalah batuk. Batuk menjadi mekanisme pertahanan alami dari dalam tubuh untuk mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan, serta mencegah benda asing masuk ke saluran pernapasan.

 

Tenggorokan dan saluran pernapasan memiliki mekanisme pertahanan sendiri, yang dilengkapi dengan sistem saraf yang dapat mendeteksi jika ada bahan atau zat yang berbahaya. Hal ini kemudian menstimulasi saraf dan mengirimkan sinyal pada otak, sehingga seseorang akan batuk untuk mengeluarkan bahan atau zat yang berbahaya tersebut.

 

Baca juga: Kenali 6 Jenis Batuk yang Dapat Terjadi pada Anak

 

Kenali Jenis Batuk pada Anak

Batuk pada Si Kecil sendiri biasanya terjadi karena adanya infeksi saluran pernapasan akibat virus, asap rokok, debu, atau zat kimia lain. Bagi ibu dengan Si Kecil yang mengalami batuk, kenali jenis-jenisnya untuk mengetahui penanganan yang harus dilakukan.


Ada empat jenis batuk yang biasa dialami oleh anak, yaitu batuk kering, batuk berdahak, batuk croup, dan batuk rejan. Atasi batuk pada anak dengan lebih dulu mengenali gejalanya:

  • Batuk Kering

Batuk kering pada anak terjadi karena adanya infeksi pada saluran pernapasan bagian atas, alergi, atau terpapar asap rokok. Si Kecil dengan batuk kering pasti akan sangat rewel, karena mereka merasa ada yang mengganjal, atau gatal di tenggorokan yang tidak juga membaik walau sudah batuk.


Jika Si Kecil sudah rewel akan hal ini, ibu dapat mengatasinya dengan memberi air hangat, berkumur dengan air garam, tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi, konsumsi madu, wedang jahe, atau ramuan bawang putih. 


  • Batuk Croup

Anak dengan batuk jenis ini akan memiliki suara batuk seperti menggonggong yang akan bertambah parah pada malam hari, terlebih saat mereka menangis. Pada Si Kecil yang berusia di bawah 3 tahun, gejala yang lebih parah bisa saja muncul, karena saluran pernapasan yang masih kecil. Gejala yang terlihat dapat berupa sesak napas, sakit tenggorokan, mengi, anak rewel, dan kulit di sekitar mulut, hidung dan kuku tampak kering.


Baca juga: 4 Tanda Batuk yang Berbahaya pada Anak


  • Batuk Berdahak

Batuk berdahak bisa disebut batuk basah, karena banyaknya lendir atau dahak yang merangsang timbulnya batuk. Biasanya dahak ini keluar ketika batuk, atau tetap tertahan dalam saluran pernapasan di dalam paru-paru.


Dahak bertekstur seperti lendir yang mengandung bakteri, jaringan mati, dan sel pertahanan tubuh. Anak dengan batuk berdahak akan memiliki gejala, seperti sesak saat bernapas, dada terasa berat, demam, pilek, serta adanya lendir pada tenggorokan.


  • Batuk Rejan

Batuk rejan dikenal dengan istilah pertusis, yaitu infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan. Penyakit ini tergolong mudah menular dan berbahaya jika terjadi pada anak-anak.


Penyakit ini dapat mengancam nyawa jika terjadi pada bayi yang belum cukup umur untuk mendapat vaksin pertusis. Batuk rejan akan ditandai dengan gejala hidung tersumbat, bersin-bersin, mata berair, radang tenggorokan, batuk ringan, dan demam.


Baca juga: Anak Alami Batuk, Ini 5 Cara Mengatasinya


Penanganan Batuk Anak Di Rumah

Jika kondisi batuk anak tidak disertai gejala lain, seperti demam tinggi atau kesulitan bernapas, tidak ada salahnya untuk memberikan perawatan di rumah agar batuk dapat segera diatasi dengan baik.


Berikan banyak air putih saat anak mengalami kondisi batuk. Hal ini dilakukan agar anak tetap terhidrasi dengan baik. Air juga dapat membantu anak untuk melawan penyebab batuk dan menjaga saluran pernapasan tetap lembap. Jika anak masih dalam usia menyusui, ibu perlu memastikan anak mengonsumsi ASI lebih banyak agar kondisi kesehatan kembali optimal.


Penting juga memberikan anak lebih banyak waktu untuk beristirahat. Istirahat yang cukup dapat membantu anak untuk memulihkan kesehatannya. Jangan lupa untuk memberikannya makanan sehat yang memiliki kandungan vitamin C, zinc, dan probiotik yang dinilai mampu meningkatkan imun tubuh anak.


Baca juga: Cara Tepat Atasi Batuk pada Anak di Rumah


Tidak perlu membawa anak ke dokter setiap kali ia terserang flu dan batuk. Namun, ibu dianjurkan untuk membawa Si Kecil ke dokter bila ia mengalami gejala-gejala berikut:

  • Demam pada bayi berusia 2 bulan atau lebih kecil.
  • Demam 102 derajat atau lebih tinggi pada anak semua usia.
  • Bibir membiru.
  • Kesulitan bernapas, seperti mengi, napas menjadi cepat, atau sesak napas.
  • Tidak mau makan dan minum, serta menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti frekuensi buang air kecil berkurang.
  • Mengantuk atau menjadi rewel lebih dari biasanya.
  • Sakit telinga terus-menerus.
  • Batuk berlangsung lebih dari tiga minggu.

Gejala-gejala di atas bisa menandakan bahwa Si Kecil mengalami kondisi yang lebih serius daripada flu. Segera buat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc jika Si Kecil mengalami gejala yang parah. Ingatlah, gejala yang dibiarkan begitu saja bisa membahayakan nyawa Si kecil. 

Referensi:
Parents. Diakses pada 2019. Toddler Cough: Causes, Treatment, and When to Worry.
WebMD. Diakses pada 2019. Children's Cough: Causes and Treatments.
Verywell Health. Diakses pada 2021. A Guide to Children's Cold Medicines
Healthline. Diakses pada 2021. How to Treat a Cough in Toddlers at Home.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Can I Do to Make My Cough Go Away?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan