Bawa Inggris ke Semifinal, Inilah Rahasia dari Kehebatan Harry Kane

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Juli 2018
Bawa Inggris ke Semifinal, Inilah Rahasia dari Kehebatan Harry KaneBawa Inggris ke Semifinal, Inilah Rahasia dari Kehebatan Harry Kane

Halodoc, Jakarta – Kemenangan The Three Lions (julukan timnas Inggris) atas Swedia di fase perempat final, membuat Inggris semakin dekat untuk mewujudkan mimpi menjadi juara World Cup 2018.  Pastinya, Inggris akan bermain habis-habisan untuk mengalahkan Croatia di partai semi final nanti. Now or never! Mungkin ini istilah yang tepat untuk menjelaskan “ambisi” timnas Inggris untuk menjadi juara dunia. Pasalnya, timnas Inggris telah berpuasa gelar Piala Dunia selama 52 tahun. Tak hanya itu, terakhir kali mereka mencapai partai semifinal adalah pada Piala Dunia 1990. Bisa jadi, kedua hal ini dapat mengobarkan semangat skuad The Three Lions untuk merebut gelar World Cup 2018.

Pencapaian Inggris sampai fase empat besar tentu enggak lepas dari kekompakan dan keuletan para pemainnya di lapangan. Nah, dari banyaknya nama pemain bintang di skuad tersebut, sosok sang kapten masih menjadi nama yang dibicarakan banyak orang. Skill yang ditunjukkan Harry Kane di lapangan, sukses membawa ia menjadi top score (6 gol) sementara di World Cup 2018. Lalu, apa sih rahasia dari kehebatan Harry Kane di lapangan hijau?

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Agar Punya Badan Sekekar Cristiano Ronaldo

Lakukan Segalanya untuk Tim

Melansir Men’s Health,  pada Januari 2018, FIFA Team of the Year telah diresmikan oleh panel footballers, jurnalis dan para gamers dengan statistik yang diperbarui untuk mencerminkan penampilan para pemain pada 2017. Lewat formasi 4-3-3, tebak siapa tiga penyerang yang ada dalam daftar tersebut? Selain Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Harry Kane juga masuk ke dalam daftar bergengsi tersebut.

Di luar dari ajang World Cup 2018, brand ambassador dari parfum Hugo Boss itu, berhasil menoreh prestasi di atas Messi dan Ronaldo. Dalam 52 pertandingan untuk Tottenham Hotspurs, ia berhasil mencetak 56 gol. Lebih banyak dari Ronaldo, Messi, atau pemain lainnya di lima liga top Eropa, wow!

Meskipun begitu, Kane tak besar kepala. Ia mengatakan apa yang telah dilakukan Messi dan Ronaldo selama 10 tahun terakhir sangat luar biasa. Mereka merupakan dua pemain terbaik yang pernah ada. Itulah tempat yang ingin dituju penyerang kebanggaan skuad The Three Lions. Kane berharap, suatu saat nanti dirinya bisa berada di tempat tersebut.

Baca juga: Demam Piala Dunia, 6 Pemain Ini Punya Ritual Unik Sebelum Masu   k Lapangan

Sang kapten bukanlah penyerang yang egois. Kane pernah mengatakan, “Saya selalu melakukan yang terbaik untuk tim, jika ada opsi yang lebih baik daripada menendang bola, saya akan melakukannya”.

Alasannya Klasik, tapi Terbuktikan

Pada musim 2016-2017 Premier League’s (Liga Inggris), Kane berhasil membawa pulang penghargaan Golden Boot, pencetak gol terbanyak Premier League’s. Lalu, apa sih rahasia dari kehebatan Harry Kane?

Jawaban Kane singkat: Kerja keras. Kane mengaku kalau itu terdengar agak membosankan, tapi memang itulah resep menjadi pemain terbaik menurutnya. Ia juga mengaku, manajer Hotspurs, Mauricio Pochettino, juga membantu dirinya menjadi pemain kelas dunia. Singkatnya, Kane mengaku kini lebih kuat secara fisik, lebih cepat, dan lebih hebat.

Pochettino sendiri memiliki reputasi yang memukau dalam aspek pengembangan pemain. Dirinya bersama staf Hotspurs merancang “power programme” untuk Kane. Latihannya terdiri dari latihan hamstring, glute dan single-leg untuk meningkatkan akselerasi dan kecepatannya. Selain itu, Kane juga mesti banyak melakukan berbagai latihan inti untuk stabilitas dan kekuatan fisiknya. Ditambah lagi, Kane juga selalu berdiskusi dengan ahli olahraga untuk mengetahui mekanisme lari cepat.   

Meski memiliki sprint  yang amat memukau, Kane tak mau dicap sebagai “pace abuser”, pemain yang mengandalkan kecepatan untuk mengalahkan para pemain bertahan. Menurut pria kelahiran Walthamstow, England itu, finishing-nya (penyelesaian di depan gawang) mungkin salah satu atribut terbaik yang ia miliki.

Baca juga: Penasaran Ada Apa di Balik Kelincahan Lionel Messi? Ini Rahasianya

Meski bukan yang tercepat, ia dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terpintar. Bahkan, pelatih tersukses sepanjang masa di Premier League’s, Sir Alex Ferguson, mengakui kecerdasannya saat merumput di lapangan. Menariknya, Kane berhasil mengalahkan rekor pahlawan masa kecilnya, Teddy Sheringham (legenda Tottenham Hotspurs) yang mencetak 97 gol  untuk Hotspurs.

Bila dibandingkan dengan Ronaldo, Messi, dan Neymar, Kane benar-benar tidak menarik. Kane bukanlah pemain yang mengedepankan gaya sepak bola yang penuh dengan trik melewati lawan. Namun, ia adalah pemain yang sukses mencetak gol, lagi dan lagi.

Lalu, bagaimana dengan kepribadiannya? Banyak yang bilang Kane adalah sosok yang rendah diri. Tak ada Porsche bercat chrome yang mencolok di dalam garasi rumahnya. Pendek kata, Kane terlalu normal untuk menjadi manusia super.

Menyerah dan Putus Asa?

Hal yang paling aneh dari kesuksesan Harry Kane adalah, ia datang dari tempat entah berantah. Dalam sepak bola modern, setiap remaja dengan skill yang mumpuni, pasti selalu berada dalam radar manajer dan tim-tim besar. Namun, tidak untuk pemain berusia 24 tahun itu.

Ia memulai debut profesionalnya dari kawasan tanah berlumpur di daerah Rochdale, Inggris. Jauh dari kilauan White Hart Lane (markas Hotspurs) dan tentunya, kedahsyatan Premier League’s.

Baca juga: Mengenal Cedera Sprain yang Sering Dialami Pesepak Bola)

Singkat cerita, saat berhasil berlabuh ke White Hart Lane pada 2009, Kane masih menjadi “anak bawang”. Jangankan untuk masuk skuad inti, Kane justru dipinjamkan ke tim papan bawah, Norwich City. Selesai dari Norwich, harapannya untuk memakai baju Hotspurs pun harus ditundanya.

Sekali lagi, Kane mesti menelan kenyataan pahit kalau dirinya mesti dipinjamkan ke Leicester City. Parahnya lagi, Kane bukanlah pemain inti di tim papan tengah itu, ia hanya anteng duduk di bangku cadangan. Kane terus berpikir, jika dirinya tak bisa bermain untuk Leicester di Championship (satu tingkat di bawah Premier League’s), bagaimana ia bisa bermain untuk Tottenham di Premier League’s?

Pria berambut blonde itu mengaku, masa itu adalah titik terendah dalam hidupnya. Meskipun begitu, Kane berkata di masa itu pula ia memiliki  kekuatan untuk mengejar angan-angannya. Kane telah menghapus kata “menyerah” dan “putus asa” dalam kamus miliknya. Alih-alih terpuruk, Kane justru makin percaya diri dan bekerja keras dari sebelumnya.

Jadi, lihatlah dirinya sekarang. Penyandang ban kapten untuk The Three Lions, pemakai jersey  No. 10 untuk tim raksasa Tottenham Hotspurs, dua kali menyabet gelar Golden Boot Premier League’s, dan calon top score World Cup 2018!

Nah, untuk memiliki pemikiran yang kuat seperti Kane, kamu juga mesti memiliki fisik yang kuat. Kalau sakit, jangan dianggap remeh tapi langsung hubungi dokter. Kamu bisa mendiskusikan masalah kesehatan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan