Bayi Bisa Terkena Tifus, Ini Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Desember 2020
Bayi Bisa Terkena Tifus, Ini PenyebabnyaBayi Bisa Terkena Tifus, Ini Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Memiliki buah hati tentunya membuat orangtua harus lebih fokus pada proses tumbuh kembangnya. Tidak hanya itu, menjaga kesehatan anak menjadi salah satu kondisi yang perlu dilakukan agar anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Apalagi jika anak masih dalam usia yang sangat dini. Kondisi sistem imun tubuh yang belum optimal membuat bayi rentan mengalami penyakit.

Baca juga: Bayi Terserang Tifus, Ini yang Harus Dilakukan

Salah satu penyakit yang dapat dialami oleh bayi adalah tifus. Penyakit ini merupakan kondisi yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella thypi. Penyakit ini termasuk penyakit yang dapat menular dengan mudah. Untuk itu, ibu perlu memperhatikan kebersihan lingkungan bayi agar terhindar dari penularan penyakit tipes. 

Inilah Penyebab Tifus pada Bayi

Tidak hanya pada orang dewasa, nyatanya tipes juga rentan dialami oleh anak-anak ataupun bayi. Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella thypi yang masuk ke dalam usus manusia melalui mulut. Kemudian, bakteri tersebut dapat berkembang biak pada saluran pencernaan. 

Tifus menjadi penyakit yang sangat mudah menular. Pada orang dewasa, penularan tifus dapat terjadi ketika tinggal di lingkungan yang padat dan kotor, sanitasi yang buruk, mengonsumsi makanan dan minuman yang terpapar bakteri, hingga kurang menjaga kebersihan tangan. 

Lalu, apakah penyebab tifus pada bayi serupa dengan orang dewasa? Penyebab tifus pada bayi nyatanya hampir serupa dengan orang dewasa. Bayi dapat tertular tifus ketika orangtua yang mengidap tifus tidak menjaga kebersihan tubuh maupun tangannya. Untuk itu, pastikan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.

Bayi juga dapat mengalami tifus ketika tinggal pada lingkungan yang kebersihannya kurang terjaga. Bakteri Salmonella thypi dapat menempel pada peralatan makan maupun minum bayi. Ibu, sebaiknya perhatikan kebersihan peralatan makan dan minum bayi. Pastikan ibu mencuci peralatan bayi dengan tepat dan jangan lupa untuk sterilisasi barang tersebut. Setelah itu, simpan peralatan bayi pada tempat yang aman dan bersih.

Mainan anak yang jarang dibersihkan juga dapat menjadi penyebab tifus pada bayi. Jangan lupa bersihkan seluruh mainan anak yang sering masuk ke dalam mulut anak. Mulai dari teether hingga dot, pastikan ibu mencuci dan melakukan steril secara tepat.

Jika ada anggota keluarga atau kerabat yang mengidap tifus, sebaiknya hindari bertemu dengan bayi. Hal ini untuk menurunkan risiko penularan pada bayi. 

Baca juga: Seberapa Efektif Vaksin Bisa Mencegah Tifus?

Gejala Tifus pada Bayi

Gejala tifus pada bayi dapat dikenali dengan beberapa tahapan. Melansir Babycenter, gejala umumnya akan dialami setelah 1–2 minggu, bayi terpapar bakteri Salmonella thypi. Pada minggu pertama, bayi akan mengalami demam ringan yang terus meningkat. Kondisi ini akan disertai dengan beberapa gejala lainnya, seperti diare, ruam pada tubuh, badan lebih lemah, hingga penurunan nafsu makan atau mengonsumsi ASI. Pada tahap ini, biasanya bayi akan menjadi lebih rewel.

Pada minggu kedua, ketika gejala yang dialami tersebut tidak ditangani dengan baik, gejala akan terlihat memburuk. Perut bayi akan terlihat membuncit dan mengalami penurunan berat badan. Segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk penanganan yang tepat saat anak mengalami demam hingga minggu kedua. Kondisi yang tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan anak mengalami kondisi yang lebih buruk.

Biasanya di minggu ketiga tifus pada anak, kondisi ini dapat berisiko menyebabkan komplikasi. Untuk itu, perawatan yang tepat sangat diperlukan agar kesehatan anak dapat pulih. Pengobatan dengan antibiotik diperlukan untuk mengatasi penyakit ini. 

Pastikan ibu memberikan obat-obatan sesuai dosis dan durasi waktu yang disarankan oleh dokter. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri dari dalam tubuh bayi. Dengan perawatan yang tepat, umumnya di minggu keempat bayi sudah mulai pulih.

Baca juga: Pencegahan yang Tepat Agar Anak Tidak Terkena Tifus

Selama menjalani perawatan, pastikan bayi berada di lingkungan yang bersih. Selain itu, pastikan bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk menghindari kondisi dehidrasi. Jika bayi masih mengonsumsi ASI, berikan ASI secara rutin untuk menambah imunitas tubuh. Jika anak telah memasuki usia MPASI, pastikan ibu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi agar imun tubuh lebih optimal.

Referensi:
Babycenter. Diakses pada 2020. Typhoid in Babies and Toddlers.
Mom Junction. Diakses pada 2020. Typhoid In Babies and Toddlers: Causes, Symptoms, and Treatment.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan