Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Ibu Harus Apa?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Agustus 2022

“Bayi yang jatuh dari tempat tidur bisa baik-baik saja, tapi bisa juga mengalami cedera parah hingga gegar otak. Oleh karena itu, ibu perlu memperlakukan bayi dengan tepat dan mengawasi tanda-tanda cedera serius hingga 24 jam ke depan”

Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Ibu Harus Apa?Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Ibu Harus Apa?

Halodoc, Jakarta – Setiap orang tua tentunya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga bayi yang masih kecil tetap aman. Namun, ada kalanya orang tua juga bisa lengah, dan bayi juga sering bergerak atau menggoyang-goyangkan kaki. Itulah mengapa kecelakaan seperti jatuh dari tempat tidur umum terjadi pada bayi.

Melihat bayi jatuh dari tempat tidur tentu akan membuat orang tua manapun kaget dan panik. Pasalnya, jatuh dari ketinggian bisa membuat bayi yang masih rapuh mengalami cedera yang mungkin parah. Meski begitu, berusahalah untuk tetap tenang. Simak apa saja yang harus ibu lakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur di sini.

Hal yang Perlu Dilakukan Saat Bayi Jatuh dari Tempat Tidur

Ketika sedang berada di tempat tidur atau di atas tempat ganti popok, bayi bisa bergerak, menggoyang-goyangkan kaki, membalik badan, sehingga mereka jatuh dari sana. Dalam kondisi panik, kebanyakan orang tua akan segera mengangkat bayi dari lantai dan bergegas ke rumah sakit. 

Namun, sebaiknya cobalah untuk tenang dan amati dahulu kondisi bayi. Terkadang bayi yang jatuh dari tempat tidur membutuhkan pertolongan medis secepatnya, tapi terkadang mereka baik-baik saja. Tentu, ibu harus tetap membawa Si Kecil ke dokter untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Namun, tetaplah tenang agar ibu bisa menangani bayi dengan tepat.

Pertama-tama, setelah bayi jatuh dari tempat tidur, periksalah beberapa tanda dari trauma kepala dan cedera yang serius, seperti:

  • Kehilangan kesadaran.
  • Muntah.
  • Bengkak, memar atau benjolan di kepala.
  • Keluar darah dari hidung atau telinga.
  • Perdarahan.

Bila ibu menemukan salah satu dari tanda tersebut, segera hubungi dokter. Sebaiknya jangan memindahkan bayi kecuali mereka berisiko mengalami cedera lebih lanjut. Hindari juga menghibur bayi dengan menepuk-nepuk atau menggoyang-goyangkannya. Pasalnya, ada kemungkinan bayi mengalami cedera punggung atau leher, sehingga menggendong atau menghibur bayi bisa membahayakannya.

Namun, bila Si Kecil muntah atau tampak kejang, miringkan tubuhnya dan jaga agar leher tetap lurus. Bila ibu melihat adanya perdarahan, beri tekanan yang lembut pada area yang berdarah dengan menggunakan kain kasa atau handuk bersih sampai bantuan tiba.

Bila Si Kecil tampak baik-baik saja atau tidak terluka parah, gendonglah ia secara perlahan dan hibur ia. Si Kecil mungkin kaget dan takut. Sambil menenangkannya, lihatlah kepalanya untuk memeriksa tanda-tanda cedera. Ibu dianjurkan untuk segera menghubungi dokter bila bayi yang jatuh dari tempat tidur berusia di bawah usia satu tahun.

Ketahui Tanda-tanda Bayi Perlu Pertolongan Darurat

Meskipun bayi tidak pingsan atau tidak tampak mengalami cedera yang parah, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ia memerlukan pertolongan gawat darurat. Tanda-tanda tersebut meliputi:

  • Tidak berhenti menangis.
  • Tangisan bernada tinggi.
  • Ada titik lunak menonjol di depan kepala.
  • Mengantuk berlebihan.
  • Ada cairan berdarah atau berwarna kuning yang keluar dari hidung atau telinga.
  • Pupil tidak berukuran sama.
  • Muntah.
  • Sensitif terhadap cahaya dan suara.

Begitu juga bila ibu melihat bahwa Si Kecil bertingkah tidak seperti biasanya, sebaiknya segera temui dokter agar lebih aman.

Tetap Awasi Perubahan Selama 24 Jam Setelah Jatuh

Bayi mungkin saja tidak menunjukkan tanda-tanda cedera langsung, tapi kemungkinan ia mengalami gegar otak perlu diwaspadai. Jadi, terus awasi perilaku bayi selama 24 jam ke depan.

Gegar otak adalah cedera otak yang bisa memengaruhi cara berpikir bayi. Karena bayi belum bisa memberi tahu apa yang mereka rasakan, mengenali masalah kesehatan tersebut bisa jadi sulit. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penurunan perkembangan keterampilan. Misalnya, bayi berusia 6 bulan tidak mengoceh.

Selain itu, perubahan lain yang harus diperhatikan adalah:

  • Rewel saat makan.
  • Perubahan pola tidur.
  • Menangis lebih sering dari biasanya.
  • Menangis lebih banyak di posisi tertentu daripada posisi lain.
  • Semakin mudah tersinggung.

Perlu diingat bahwa gegar otak jarang terjadi pada bayi yang jatuh dari tempat tidur. Dan ingat, bukan hal yang aneh bila bayi mengalami perubahan pola tidur atau saat-saat rewel saat mereka melewati tonggak perkembangan mereka.

Setelah bayi jatuh, kemungkinan ia akan mengantuk. Cobalah tanyakan pada dokter apakah ibu perlu membangunkan bayi secara berkala untuk memeriksa gejala gegar otak. Namun, bila Si Kecil bernapas dan bertingkah normal, membiarkan bayi beristirahat bermanfaat untuk pemulihannya. 

Ibu dianjurkan untuk segera menghubungi dokter bila ia sulit dibangunkan. Ibu juga bisa bertanya pada dokter mengenai pemberian obat pereda nyeri untuk bayi.

Nah, ibu bisa tanya dokter dengan mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What to Do When Baby Falls Off the Bed.
Indian Express. Diakses pada 2022. Here’s what parents should do if their baby falls off the bed

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan