Awas, Bayi juga Bisa Kena Katarak, Ini Gejalanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2019
Awas, Bayi juga Bisa Kena Katarak, Ini GejalanyaAwas, Bayi juga Bisa Kena Katarak, Ini Gejalanya

Halodoc, Jakarta -  Penyakit pada mata seperti katarak ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Bayi juga bisa mengalaminya. Katarak pada bayi biasanya disebabkan oleh bawaan lahir atau kelainan kongenital. Ketika bayi mengalami katarak kongenital, lensa mata akan terhalang oleh noda seperti kabut. Hal tersebut yang menghalangi cahaya masuk ke dalam mata.

Jika gejala katarak yang muncul pada bayi dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang tepat, tidak hanya dapat mengganggu penglihatan, katarak bahkan bisa saja menyebabkan kebutaan pada Si Kecil. Katarak yang menyerang Si Kecil dapat terjadi di salah satu mata atau kedua mata sekaligus.

Baca juga: Waspada, Katarak Dapat Menyerang Bayi

Kenali Gejala Katarak pada Si Kecil

Katarak yang umum dialami oleh bayi adalah katarak kongenital. Kelainan yang satu ini akan ditandai dengan gejala berupa:

  • Si Kecil mengalami nistagmus. Nistagmus sendiri merupakan kondisi ketika bola mata bergerak cepat dan tidak terkendali. Hal ini akan menyebabkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur dan tidak fokus.
  • Terdapat bintik pada bagian pupil mata yang berwarna putih atau abu-abu.

  • Si Kecil mengalami mata juling. Kondisi ini akan membuat posisi kedua mata tidak sejajar dan melihat ke titik arah yang berbeda.

  • Jika katarak terjadi di kedua mata, Si Kecil akan tidak sadar pada kondisi visual lingkungan sekitar.

Umumnya katarak pada bayi akan terlihat ketika Si Kecil berfoto dengan flash. Dari hasil foto tersebut akan terlihat bintik merah pada mata yang terlihat berbeda antara mata satu dengan yang lain. Ketika ibu melihat adanya kelainan seperti ini, segera temui dokter ahli di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc untuk melakukan langkah pemeriksaan lanjutan.

Ketika gejala ditemukan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh. Selain pada mata, biasanya dokter anak akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui adanya kelainan bawaan alami lainnya yang mungkin saja terjadi.

Baca juga: 9 Macam Tanda Kelainan Mata pada Anak

Katarak pada Bayi, Apa yang Menjadi Penyebabnya?

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab katarak pada bayi, di antaranya:

  • Kelainan genetik. Ketika bayi mengalami pertumbuhan gen yang tidak sempurna dari orang tua, pembentukan lensa mata bisa saja tidak sempurna. 

  • Infeksi ketika mengandung. Infeksi yang sering menyerang ibu ketika mengandung, antara lain virus herpes simpleks, campak Jerman (rubella), toxoplasmosis cytomegalovirus (CMV), dan cacar air. 

Selain beberapa hal tersebut, katarak pada bayi juga dapat disebabkan oleh penyakit yang dialami oleh ibu saat sedang mengandung, atau bayi setelah dilahirkan. 

Baca juga: Kenapa Katarak Lebih Sering Terjadi di Usia Lanjut?

Bayi Positif Katarak, Apa yang Harus Dilakukan?

Jika katarak tergolong ringan dan tidak memengaruhi penglihatan bayi, penanganan khusus tidak diperlukan. Namun, operasi katarak dibutuhkan ketika katarak sudah mengganggu penglihatan. Operasi ini baru dapat dilakukan ketika Si Kecil berusia 3 bulan. Proses operasi akan dilakukan dengan memecah lensa mata dan mengeluarkan katarak melalui sayatan kecil pada mata.

Setelah prosedur operasi dilakukan, dokter akan tetap melakukan pemeriksaan rutin guna memantau penglihatan Si Kecil. Jika gejala ditemukan, mengobati katarak harus dilakukan sedini mungkin guna membantu menyelamatkan penglihatan bayi. Pengobatan dini yang dilakukan juga akan memperbesar peluang kesembuhan pada Si Kecil. Jadi, jangan ragu untuk segera meminta bantuan dokter ahli jika ditemukan gejalanya, ya.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Cataracts in Babies and Children: What to Know.
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Childhood cataracts. 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan