Bayi Kembar Meninggal, Ini Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bella

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Oktober 2019
Bayi Kembar Meninggal, Ini Mirror Syndrome yang Dialami Irish BellaBayi Kembar Meninggal, Ini Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bella

Halodoc, Jakarta – Kabar duka datang dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni. Minggu (6/10) lalu, bayi kembar yang dikandung Irish meninggal di dalam kandungan yang telah berumur 7 bulan. Menurut dokter yang menangani, kondisi yang dalam medis disebut stillbirth ini disebabkan oleh sindrom langka bernama mirror syndrome.

Sebelum terserang mirror syndrome, bayi kembar yang dikandung Irish terlebih dahulu mengalami kondisi twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS). Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah kedua janin kembar tersebut saling terhubung, dengan salah satu janin berperan sebagai “pendonor”, dan yang satunya adalah “penerima”.

Baca juga: Ibu Hamil Jadi Vegetarian, Bolehkah?

TTTS tersebut dapat mengakibatkan beragam komplikasi ke ibu, salah satunya adalah mirror syndrome, yang merupakan kondisi ketika janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama. Bahkan, ibu hamil yang mengalami mirror syndrome ini juga bisa terkena preeklamsia atau toxemia kehamilan, kelainan atau gangguan progresif yang ditandai dengan adanya protein dalam urine dan tingginya tekanan darah.

Lebih Lanjut tentang Mirror Syndrome

Nama mirror syndrome mungkin masih asing di telinga, karena komplikasi kehamilan ini memang tergolong langka. Mirror syndrome merupakan kondisi ketika janin mengalami kelebihan cairan yang abnormal dan ibu hamil mengalami preeklamsia (tekanan darah tinggi yang terjadi pada ibu hamil). Sindrom ini bisa menjadi ancaman serius bagi keselamatan ibu dan janin.

Baca juga: Waspada, Hamil di Usia Tua Rentan Alami Sindrom Edward

Pada beberapa kasus, gejala mirror syndrome dapat tumpang tindih dengan gejala kondisi lain, seperti preeklamsia. Meski diagnosis baru bisa dipastikan melalui pemeriksaan lebih lanjut, tetapi ibu hamil dapat mengenali beberapa gejala yang ditimbulkan mirror syndrome berikut:

  • Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu secara signifikan.
  • Kenaikan berat badan berlebihan yang terjadi dalam waktu singkat.
  • Meningkatnya tekanan darah.
  • Adanya protein dalam urine. 
  • Jumlah plasma darah lebih jauh lebih tinggi ketimbang sel darah merah, akibat adanya penumpukan cairan dalam tubuh. 

Untuk 2 gejala yang terakhir tadi, ibu hamil baru dapat mengetahuinya melalui pemeriksaan di rumah sakit. Jadi, jika ibu hamil mengalami beberapa gejala seperti pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, kenaikan berat badan berlebihan, atau meningkatnya tekanan darah, sebaiknya segera buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, lewat aplikasi Halodoc.

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Mirror Syndrome?

Karena tergolong sindrom langka, penyebab mirror syndrome hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, mirror syndrome biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut sebagai hydrops janin. Hydrops janin ini terjadi ketika cairan meninggalkan aliran darah dan menumpuk di jaringan janin. Kondisi ini dapat dipicu oleh ketidakmampuan janin untuk mengatur cairan secara alami. 

Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko hydrops janin, yaitu infeksi, sindrom genetik, masalah jantung, dan gangguan metabolisme. Tak hanya itu, wanita yang memiliki kehamilan kembar juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena hydrops janin.

Baca juga: Naik Turun Tangga Bisa Menyebabkan Keguguran?

Adakah Pengobatan untuk Mirror Syndrome?

Pengobatan untuk mirror syndrome sangat tergantung pada apa yang menjadi pemicu hydrops janin. Jika pemicu sudah diketahui, barulah pengobatan dapat dilakukan. Itulah sebabnya deteksi dini sangat diperlukan dalam hal ini. Ketika menemukan bahwa tekanan darah meninggi dan tubuh membengkak secara signifikan dalam waktu singkat, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan.

Pokoknya, jangan pernah mengabaikan keluhan sekecil apapun yang terjadi saat hamil. Jika mengalami suatu keluhan dan belum sempat ke dokter, kamu bisa lakukan diskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc, untuk mendapatkan saran-saran terkait pertolongan yang dapat dilakukan. Jadi, pastikan sudah download aplikasinya, ya.

Selain itu, karena sering diiringi oleh preeklamsia yang juga berbahaya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menekan risiko preeklamsia, yaitu:

  • Jangan pernah melewatkan sesi pemeriksaan dengan dokter kandungan untuk menghindari berbagai kondisi fatal, seperti kejang, pendarahan, atau pembengkakan tak normal.
  • Jangan lupa untuk minum obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
  • Terapkan diet rendah garam secara konsisten selama kehamilan.
  • Lakukan olahraga ringan selama hamil, misalnya jalan kaki, yoga, dan berenang. 

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2019. An Overview of Mirror Syndrome.
BabyMed. Diakses pada 2019. Mirror Syndrome In Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan