Bayi Milla Jovovich Alami Sakit Kuning, Kenali Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Februari 2020
Bayi Milla Jovovich Alami Sakit Kuning, Kenali PenyebabnyaBayi Milla Jovovich Alami Sakit Kuning, Kenali Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Milla Jovovich, aktris dari film Resident Evil mengumumkan kesehatan anak perempuannya, Osian, yang lahir pada 2 Februari 2020 lalu. Melalui media sosialnya, Milla mengungkapkan bahwa Osian mengalami jaundice. Jaundice dikenal juga sebagai penyakit kuning. Penyakit kuning terjadi ketika terdapat penumpukan zat bilirubin dalam aliran darah.

Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Penanganan Tepat Penyakit Kuning pada Bayi

Sakit kuning yang dialami Osian membuat newborn ini harus berada di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Dilansir dari People, Milla harus lebih banyak memberikan ASI untuk Osian agar kondisinya dapat membaik dan keluar dari rumah sakit. Bayi baru lahir terkena sakit kuning, sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya? 

Kenali Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Umumnya, penyakit kuning yang dialami oleh orang dewasa dapat menjadi tanda adanya gangguan pada kesehatan. Lalu, apa penyebab penyakit kuning pada bayi? Bayi yang baru lahir, seperti Osian, dapat mengalami penyakit kuning. Dilansir dari National Health Service UK, tanda yang cukup khas pada bayi yang sakit kuning, seperti perubahan warna kulit dan bagian mata yang berwarna putih berubah menjadi kekuningan, serta warna urine yang sangat gelap.

Penyebabnya karena bayi yang baru lahir memiliki kelebihan bilirubin dalam darahnya. Hal ini disebabkan bayi yang baru lahir memiliki kadar sel darah yang cukup tinggi sehingga memicu produksi bilirubin. Sebenarnya bayi sudah memiliki bilirubin saat berada dalam kandungan. Nah, kelebihan bilirubin dalam darah dapat langsung dibuang melalui plasenta. 

Baca juga: Mengenal Penyakit Kuning pada Bayi, Berbahaya atau Normal?

Ketika dilahirkan, bayi harus mengeluarkan kelebihan bilirubin dalam darah secara mandiri melalui organ hati. Perlu dipahami, organ hati pada bayi belum berkembang secara sempurna saat ia lahir. Kondisi ini yang kemudian dapat menyebabkan proses pembuangan bilirubin menjadi terhambat sehingga menumpuk dan bayi mengalami penyakit kuning.

Umumnya, penyakit kuning rentan dialami oleh bayi yang lahir prematur. Hal ini disebabkan karena organ pada tubuh belum sepenuhnya berfungsi optimal. Ibu bisa bertanya kepada dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc mengenai kelahiran bayi yang prematur.

Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit kuning pada bayi yang baru lahir dapat terjadi karena gangguan kesehatan, seperti kerusakan pada hati, kekurangan enzim, gangguan sistem pencernaan, dan kekurangan cairan atau dehidrasi.

Penanganan Sakit Kuning pada Bayi

Umumnya, penyakit kuning dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ibu bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi kondisi penyakit kuning yang dialami bayi, seperti memberikan asupan nutrisi dan gizi yang diperlukan oleh bayi melalui ASI. Nutrisi, gizi serta cairan yang terpenuhi dalam tubuh dapat membantu bayi untuk mengurangi kelebihan bilirubin.

Tidak hanya itu, bayi yang sakit kuning juga dapat diatasi dengan terapi cahaya atau fototerapi. Fototerapi efektif untuk mengatasi sakit kuning pada bayi. Namun, sebaiknya segera lakukan perawatan yang cukup intensif ke rumah sakit terdekat, ketika bayi yang mengalami demam, muntah, tidak mampu minum ASI, lemah, leher dan tubuh sedikit melengkung, serta menjadi rewel dan gelisah.

Baca juga: Bukan Cuma Masalah Liver, Ini 10 Penyebab Sakit Kuning pada Orang Dewasa

Sebaiknya segera atasi kondisi bayi yang memiliki kadar bilirubin di atas normal. Kondisi yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan komplikasi pada bayi, seperti kerusakan otak, kehilangan pendengaran, dan penyakit cerebral palsy.

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Newborn Jaundice
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. Understanding Newborn Jaundice
Kids Health. Diakses pada 2020. Jaundice in Newborn
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Infant Jaundice

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan