Inilah Bedanya Gejala Serangan Panik, Manik, dan Psikosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Desember 2018
Inilah Bedanya Gejala Serangan Panik, Manik, dan PsikosisInilah Bedanya Gejala Serangan Panik, Manik, dan Psikosis

Halodoc, Jakarta - Emosi sangat berhubungan erat dengan manusia. Emosi dapat menyebabkan banyak hal, termasuk juga perasaan cemas. Rasa cemas yang timbul pada seseorang adalah hal yang wajar, tetapi pada seseorang yang mengidap gangguan mental dapat menjadi semakin parah.

Pada seorang pengidap gangguan mental, rasa panik dapat terjadi tanpa sebab dan menjadi lebih parah. Rasa cemas tersebut dapat berkembang menjadi serangan panik, manik, hingga psikosis. Perasaan emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan detak jantung berdegup kencang, kesulitan untuk bernapas, dan pikiran yang tidak fokus.

Gangguan mental yang telah berada di puncaknya dapat menunjukkan gejala yang sama, seperti perasaan tertekan yang parah, reaksi yang berlebihan ketika stres terjadi, melakukan suatu hal yang di luar kendali, dan sulit memahami realitas. Gangguan mental tersebut menyebabkan serangan panik, manik, dan psikosis. Lalu, apa perbedaan antara ketiganya? Berikut penjelasannya!

  1. Serangan Panik

Serangan panik adalah hal yang umum terjadi pada pengidap gangguan mental. Seseorang yang belum pernah mengalaminya akan menunjukkan gejala yang dianggap mirip serangan jantung. Serangan panik akan tampak seperti rasa takut yang terjadi secara tiba-tiba dan intens, serta dapat mencapai puncak hanya dalam hitungan beberapa menit.

Kebanyakan orang yang mengalami serangan panik kesulitan untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan rasa takut tersebut muncul. Namun setelah beberapa kali bertemu dengan dokter untuk konseling, pemicu dari serangan panik tersebut dapat diketahui dan dapat ditangani dengan benar.

Gejala yang muncul pada seseorang yang mengalaminya adalah:

  • Sesak napas.

  • Jantung berdebar.

  • Nyeri dada.

  • Keringat dingin.

  • Mati rasa.

  1. Serangan Manik

Serangan manik adalah sebuah gejala yang dapat terjadi karena gangguan bipolar atau gangguan mental lainnya. Tidak seperti pada serangan panik, ketika serangan manik terjadi, rentang waktunya akan lebih lama dan gejala-gejala panik yang terjadi tidak terlalu banyak. Gejala manik yang umumnya terjadi pada seseorang adalah:

  • Menjadi terlalu sensitif, sehingga mudah tersinggung.

  • Merasa sangat bersemangat.

  • Tidak merasa lelah, sehingga merasa tidak butuh tidur.

  • Banyak makan.

  • Melakukan hal-hal yang berisiko tinggi tanpa pertimbangan yang matang.

  • Tidak dapat berpikir jernih.

  • Dapat mendengar suara-suara yang tidak ada dan melihat hal yang aneh.

Apabila serangan manik terjadi, cara yang terbaik untuk mengatasinya adalah berdiskusi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa. Melalui pertemuan tersebut, diharapkan pengidap akan mendapatkan pengobatan yang dapat untuk menekan rasa depresi. Dengan perawatan yang tepat, kondisi ini akan dapat diobati.

  1. Psikosis

Serangan yang terakhir adalah psikosis, yaitu terjadi ketika keadaan mental yang terganggu oleh delusi atau halusinasi. Delusi adalah pandangan yang kabur pada suatu hal. Sedangkan halusinasi adalah suatu kejadian yang hanya dirasakan oleh orang tersebut saja, padahal kenyataannya tidak terjadi.

Psikosis dapat menjadi sebuah tanda ketika orang tersebut mengidap gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan skizoafektif. Gejala yang mungkin terjadi pada seseorang yang mengidap psikosis adalah:

  • Delusi dan halusinasi.

  • Sulit untuk berpikir normal.

  • Bicara tidak jelas.

  • Melakukan suatu hal yang tidak terorganisir.

Pengidap psikosis dapat mengalami gejala-gejala tersebut selama beberapa jam hingga beberapa hari. Untuk mengobati kondisi ini, orang tersebut dapat berdiskusi dengan psikiater, lalu mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dan beristirahat yang cukup.

Itulah perbedaan antara serangan panik, manik, dan psikosis. Jika kamu mempunyai pertanyaan tentang serangan-serangan tersebut, dokter, psikiater, atau psikolog dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter, psikiater, atau psikolog bisa dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga dapat membeli obat yang sedang dibutuhkan dan pesanan akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download segera di Google Play atau App Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan