Begini Cara Menangani Anak yang Sering Berbohong

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Agustus 2020
Begini Cara Menangani Anak yang Sering BerbohongBegini Cara Menangani Anak yang Sering Berbohong

Halodoc, Jakarta – Anak-anak biasanya mulai berbohong menginjak usia tiga tahun. Cara menangani anak yang sering berbohong adalah tak lain dengan menekankan pentingnya berkata jujur. Bantu anak menghindari situasi ketika mereka merasa perlu untuk berbohong.

Misalnya, jika orangtua bertanya kepada anak apakah mereka menumpahkan susu, anak mungkin tergoda untuk berbohong. Orangtua bisa mengganti cara penyampaian supaya anak tidak takut dan mengatakan yang sebenarnya. 

Penanganan untuk Anak yang Suka Berbohong

Apakah orangtua pernah memuji anak ketika mereka mengaku telah membuat suatu kesalahan? Nah, orangtua bisa memulai menangani anak yang sering berbohong dengan cara memberikan apresiasi setiap kali anak jujur. 

Orangtua bisa mengatakan seperti ini, “Mama senang karena adik jujur mengatakan apa yang terjadi, mengaku salah itu baik.” Kemudian, menjadi panutan buat anak-anak juga dapat mengikis keinginan anak untuk berbohong.

Baca juga: Jangan Sakit Hati, Ada Alasan Anak Berbohong

Ketika orangtua mempraktikkan kejujuran dan anak melihatnya, ia pun akan mendapatkan contoh yang tepat sehingga menghindari perilaku berbohong. Pentingnya buat orangtua untuk meluangkan waktu berbicara kepada anak dengan tenang tentang bagaimana bila akibat kebiasaan tersebut berpengaruh terhadap kepercayaan orang lain padanya. 

Ketika anak terbiasa berbohong atau pernah berbohong, otomatis orangtua menjadi ragu, kapan lagi anak memulai berbohong? Jangan-jangan anak tidak pernah mengatakan kebenaran? Meskipun begitu, cobalah untuk menghindari bertanya kepada anak sepanjang waktu apakah mereka mengatakan yang sebenarnya atau tidak dan juga hindari menyebut anak pembohong.

Ini mungkin akan membuatnya semakin sering berbohong. Ketimbang menyebut anak pembohong, orangtua bisa mengganti kata yang justru meningkatkan rasa percaya diri anak. Misalnya dengan mengatakan, “Biasanya adik jujur, kok ini enggak?” 

Satu hal yang tak kalah penting lainnya yang perlu diketahui orangtua ketika anak berbohong adalah dengan memahami kenapa anak berbohong. Coba amati dan perhatikan kapan biasanya anak berbohong dan apa pemicunya. 

Baca juga: Jangan Bingung, Begini Caranya Mengatasi Ego Anak

Misalnya, kecenderungan yang orangtua perhatikan anak berbohong untuk mendapatkan perhatian dari orangtua, takut kena marah, atau meningkatkan rasa percaya dirinya. Jika ini yang terjadi, orangtua perlu melakukan pendekatan khusus kepada anak supaya anak menyadari kalau dia tidak perlu berbohong untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Informasi selengkapnya mengenai pola asuh anak bisa ditanyakan langsung di Halodoc.  

Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Memahami Kenapa Anak Suka Berbohong

Ada sejumlah alasan kenapa anak berbohong. Satu hal yang perlu dipahami, alasan anak berbohong tidak sama dengan alasan orang dewasa berbohong. Sehingga orangtua perlu menanggapi kebohongan anak dengan cara yang berbeda. 

Mengapa anak-anak berbohong? Anak-anak adalah pemikir yang konkret. Ada banyak area abu-abu pada spektrum kebohongan, termasuk kebohongan “putih” untuk menghindari menyakiti perasaan seseorang dan kebohongan karena kelalaian. 

Anak-anak menerima pesan yang beragam. Selain itu, pesan ini diambil anak sebagai pembenaran dari perilaku berbohong. Misalnya melihat tayangan di televisi atau melihat interaksi orang-orang di sekitarnya. 

Baca juga: Anak Pemalu, Begini Cara Tingkatkan Rasa Percaya Dirinya

Kebohongan juga bisa terjadi karena imajinasi, ketika garis antara kenyataan dan fantasi masih kabur sehingga anak-anak belum bisa membedakannya. Di masa ini, anak-anak masih percaya dengan keberadaan pahlawan super dan teman khayalan. 

Itu semua adalah bagian dari imajinasi dan eksperimen. Anak kecil dengan imajinasi aktif sebenarnya sedang mengembangkan kemampuan kognitif mereka. Salah satu alasan anak-anak berbohong adalah karena mereka terlibat dalam permainan imajinatif ketika mereka mengatakan atau melakukan sesuatu yang kurang jujur. 

Meskipun ini bisa sangat membuat frustrasi orangtua, pada akhirnya masa-masa ini dapat membantu anak-anak belajar tentang dunia dan diri mereka sendiri. Masa-masa ini juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan daya pikir realistisnya.

Referensi:
Raising Children.net.au. Diakses pada 2020. Lies: why children lie and what to do.
Bright Horizons. Diakses pada 2020. Why Do Children Lie? Understanding Child Behavior & How to Respond.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan