Begini Cara Mendukung Pasangan yang Mengalami PTSD

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Juli 2020
Begini Cara Mendukung Pasangan yang Mengalami PTSDBegini Cara Mendukung Pasangan yang Mengalami PTSD

Halodoc, Jakarta - PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang umum terjadi. Seperti namanya, gangguan ini terjadi akibat adanya pengalaman menyaksikan atau menjadi korban peristiwa traumatis di masa lalu, seperti kekerasan seksual, bencana alam, kecelakaan, dan tindak kriminal. Lalu, bagaimana jika pasangan mengalami PTSD?

Punya pasangan yang sehat secara mental saja tak luput dari masalah dan percekcokan, apalagi jika pasangan mengalami PTSD, tentunya tidak mudah. Namun, sama halnya seperti penyakit fisik, penyakit mental pun bisa disembuhkan. Selama kamu mencintainya dan ingin mempertahankan hubungan, memberi dukungan pada pasangan yang mengalami PTSD dapat sangat membantunya. 

Baca juga: Deteksi Lebih Dini Gangguan Mental Skizofrenia

Dukung Pasangan yang Mengalami PTSD dengan Cara Ini

Ketika mengetahui bahwa pasangan mengalami PTSD, wajar jika kamu merasa bingung menghadapinya. Alih-alih ikut terpuruk, cobalah dukung pasangan yang mengalami PTSD dengan cara ini:

1. Jadi Pendengar yang Baik

Buat pasangan merasa tenang dengan jadi pendengar yang baik untuknya. Beri tahu ia bahwa kamu akan selalu siap mendengarkan ceritanya, keluh kesahnya, bahkan peristiwa traumatis di masa lalu yang membuatnya mengalami PTSD. Saat pasangan bercerita, dengarkan dengan antusias dan tulus, tanpa menghakimi atau memojokkannya. 

2. Tunjukkan Perhatian dan Kasih Sayang

Karena takut teringat akan traumanya, tak jarang pengidap PTSD memilih untuk mengurung diri dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sebagai pasangan, tunjukkanlah perhatian, kasih sayang, dan dukungan untuknya, meski mungkin tidak mudah bagi pasangan yang mengalami PTSD untuk membuka diri sepenuhnya. 

Terlebih, PTSD juga bisa membuat pengidapnya mudah marah dan depresi, karena selalu merasa terancam dan takut. Jika memang kamu ingin berkomitmen untuk mendampinginya, cobalah pelan-pelan bangun rasa percaya dan aman bagi pasangan. Salah satu caranya adalah dengan banyak menghabiskan waktu bersama dengannya. 

Jika pasangan yang mengalami PTSD bisa merasa nyaman dan menyadari bahwa kamu mendukungnya, ia akan merasa lebih percaya diri untuk melawan rasa tak berdaya, kesedihan, dan keputusasaan yang menderanya. 

Baca juga: Lebaran dan Holiday Blues, Ini 4 Cara Menghadapinya

3. Jangan Mengungkit Traumanya

Pasangan yang mengalami PTSD akan rentan mengalami serangan panik dan kecemasan, serta sedih berkepanjangan, ketika mengingat traumanya. Oleh karena itu, janganlah sesekali mengungkit apa yang jadi penyebab traumanya, atau hal-hal yang jadi pemicu spesifik dan pola reaksi ketika PTSD-nya kambuh.

4. Tetap Sabar

Penyakit fisik saja butuh waktu untuk bisa benar-benar sembuh dan pulih, apalagi penyakit mental seperti PTSD. Meski pasangan punya niat untuk sembuh, tetap saja dibutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Jika kamu memang menyayanginya dan ingin mempertahankan hubungan cobalah untuk tetap sabar dan pertahankan dukungan pada pasangan. 

Jika gejala PTSD-nya kambuh sewaktu-waktu, jangan ikut terpancing emosi. Tetaplah tenang dan fokus untuk menenangkannya. Sebagai bekal, perkaya juga diri dengan pengetahuan tentang PTSD. Jika kamu tahu banyak tentang PTSD, ini bisa membantumu memahami kondisi pasangan. 

Baca juga: Percaya Diri Berlebihan Ternyata Berbahaya, Ini Dampaknya

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung pasangan yang mengalami PTSD. Perlu diingat juga bahwa gangguan ini memerlukan komitmen, kesabaran ekstra, waktu, dan bantuan profesional, jika ingin pulih sepenuhnya. Jadi, jika pasangan mengalami PTSD, ajaklah ia menemui psikolog untuk mendapatkan terapi dan penanganan. 

Agar lebih mudah dan cepat, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog lewat chat atau di rumah sakit, dengan terlebih dahulu buat janjinya. Selama menjalani pengobatan, selalu dampingi pasangan agar ia tidak merasa sendirian. 

Namun, jika pasangan tak kunjung membuka diri, tidak ingin mendapat bantuan profesional untuk bisa sembuh, tentu bukan tanggung jawab kamu untuk membuatnya sembuh. Utamakan juga kesehatan mental dirimu sendiri dan jangan merasa bersalah akan kondisi yang dialami pasangan. Jika memang kamu merasa jenuh, tidak ada kemajuan, atau justru ikut stres dan depresi, mengakhiri hubungan demi kebaikan bisa jadi solusi.

Referensi:
Help Guide. Diakses pada 2020. Helping Someone With PTSD.
Healthline. Diakses pada 2020. 6 Things I Learned from Dating Someone with PTSD.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan