Begini Cara Mengobati Ketoasidosis Alkoholik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Juni 2019
Begini Cara Mengobati Ketoasidosis Alkoholik Begini Cara Mengobati Ketoasidosis Alkoholik

Halodoc, Jakarta - Gangguan ketoasidosis alkoholik (AKA) merupakan kondisi kegawatan medis yang berkaitan dengan alkohol. Biasanya AKA dimulai dalam waktu 2-4 hari setelah seorang pecandu alkohol sudah berhenti mengonsumsi alkohol, cairan, dan makanan. Sering kali kondisi ini disebabkan juga oleh gastritis atau pankreatitis.

Tidak jarang pula kondisi AKA dan sindrom putus obat alkohol (withdrawal syndrom) terlihat di saat yang bersamaan. AKA ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dehidrasi, dan bau aseton pada napas seseorang. Sederhananya, ketoasidosis alkoholik terjadi saat seorang alkoholisme kehabisan bahan bakar berupa karbohidrat dan air di dalam tubuhnya.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Ketoasidosis Alkoholik

Tubuh mulai bermetabolisme (“membakar”) lemak dan protein (menggantikan karbohidrat) ke dalam bentuk benda keton untuk menghasilkan energi. Badan keton adalah asam yang menumpuk dalam darah, sehingga meningkatkan keasaman dan menyebabkan pecandu alkohol akan lebih menderita, sehingga membentuk suatu lingkaran setan.

Upaya Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Pada prinsipnya, penanganan atau pengobatan ketoasidosis alkoholik bertujuan untuk mengatasi gangguan keseimbangan asam basa. Di samping itu, pengobatan juga bertujuan memberi terapi supaya pengidap berhenti mengonsumsi alkohol dan meredakan gejala putus alkohol. Seseorang yang mengalami ketoasidosis alkoholik harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Selama perawatan, kondisi vital pengidap, seperti tekanan darah, detak jantung, serta pernapasan akan terus diamati.

Untuk memenuhi tujuan pengobatan, pengidap diberikan cairan infus berupa larutan garam dan cairan gula (dextrose). Pengidap juga akan diberikan asupan nutrisi, vitamin B1, kalium, fosfor, dan magnesium untuk mengatasi malnutrisi. Selain pemberian cairan dan nutrisi, obat tambahan juga diberikan untuk mengecek efek dari pemberhentian konsumsi alkohol.

Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Ketoasidosis Diabetik

Apabila perlu, dokter pun bisa menempatkan pengidap di ruang perawatan intensif untuk penanganan lebih lanjut. Lama perawatan tergantung pada tingkat keparahan ketoasidosis alkoholik dan seberapa cepat pengidap pulih dari kondisi membahayakan. Apabila mengalami komplikasi selama perawatan, pengidap bisa dirawat lebih lama.

Kondisi ketoasidosis alkoholik jika dibiarkan akan menimbulkan komplikasi yang tidak bisa disepelekan. Komplikasi tersebut di antaranya adalah:

  • Pendarahan pada sistem saluran pencernaan.
  • Pneumonia.
  • Radang pankreas.
  • Ensefalopati.
  • Kejang.
  • Koma.

Sebenarnya kondisi ketoasidosis alkoholik dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat tanpa alkohol dan asupan gizi yang cukup. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan bisa juga dikarenakan kondisi kejiwaan yang kurang stabil, stres, atau banyaknya tekanan dalam diri seseorang. Maka itu, dukungan keluarga dan teman juga berperan penting untuk menghindari kecanduan alkohol.

Perlu diwaspadai juga, meski konsumsi alkohol diperuntukan bagi usia dewasa, saat ini tidak jarang ditemui konsumsi alkohol dilakukan oleh anak remaja. Usia remaja rentan secara psikologis, sehingga dapat menyalahgunakan alkohol yang berujung pada munculnya penyakit ketoasidosis alkoholik di usia muda.

Baca juga: Kenali Hipoglikemia, Komplikasi Akut pada Pengidap Diabetes

Nah, itulah cara pengobatan dan informasi lainnya seputar ketoasidosis alkoholik yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mencurigai adanya gejala serupa, sebaiknya jangan hanya menduga-duga. Segeralah komunikasikan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan