Begini Cara Merawat Lansia dengan Anemia agar Tetap Sehat

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Januari 2022

“Anemia sering terjadi pada orang tua. Anemia terjadi ketika ada yang tidak beres dengan proses normal di dalam tubuh. Setiap kali anemia terdeteksi pada lansia, penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkannya. Kemudian rawat dirinya dengan pemberian suplemen zat besi, dan memberikan makanan yang mengandung vitamin dan mineral penting.”

Begini Cara Merawat Lansia dengan Anemia agar Tetap SehatBegini Cara Merawat Lansia dengan Anemia agar Tetap Sehat

Halodoc, Jakarta – Ketika seseorang mengalami anemia, jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darahnya lebih rendah dari yang seharusnya. Anemia dapat terjadi karena kehilangan darah, produksi sel darah merah (RBC) yang tidak mencukupi, atau hancurnya sel-sel darah merah di tubuh. Kondisi ini didiagnosis dengan mengukur jumlah darah melalui tes darah sederhana. 

Anemia sering terjadi pada orang tua atau lansia dan prevalensinya (proporsi populasi) meningkat seiring bertambahnya usia. Menggunakan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk anemia, prevalensi anemia pada lansia ditemukan berkisar antara 8 hingga 44 persen, dengan prevalensi tertinggi pada pria 85 tahun dan lebih tua.

Lantas, bagaimana cara merawat lansia dengan anemia agar tetap sehat?

Cara Merawat Lansia dengan Anemia

Perawatan anemia sebenarnya tergantung pada penyebab yang menyertainya. Jika dokter sudah memberikan resep suplemen, kamu hanya perlu memastikan untuk memberikan suplemen dengan dosis dan waktu yang dianjurkan dokter. Dokter biasanya meresepkan suplemen zat besi orang (sulfat atau glukonat). 

Perawatan dengan suplemen mungkin perlu dilanjutkan selama 6 bulan atau lebih. Jadwal dan dosis pemberian obat umumnya 325 mg ferrous sulfate 1-2 kali sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Kamu juga bisa memberikan jus jeruk atau suplemen vitamin C oral pada lansia untuk membantu tubuhnya menyerap zat besi. Namun, hindari pemberian antasida, penghambat reseptor H2, suplemen kalsium, dan antibiotik tertentu. Sebab obat-obatan tersebut dapat mengganggu penyerapan zat besi di tubuh lansia. 

Lansia yang memiliki anemia juga perlu penyesuaian makanan. Pastikan untuk memberikan makanan yang mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk:

  • Zat besi. Makanan kaya zat besi termasuk daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, dan buah kering.
  • Folat. Nutrisi ini dapat ditemukan dalam buah-buahan dan jus buah, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong, kacang merah, kacang tanah, dan produk biji-bijian yang diperkaya. Contohnya roti, sereal, pasta, dan nasi.
  • Vitamin B-12. Makanan yang kaya vitamin B12 termasuk daging, produk susu, dan sereal yang diperkaya.
  • Vitamin C. Makanan yang kaya vitamin C yaitu jus jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi. Makanan tersebut juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

Penyebab Paling Umum Anemia pada Lansia

Setiap kali anemia terdeteksi pada lansia, penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkannya. Perlu diketahui, dibandingkan kebanyakan sel dalam tubuh, sel darah merah normal memiliki umur yang pendek, yaitu sekitar 100-120 hari. Jadi tubuh yang sehat harus selalu memproduksi sel darah merah. 

Produksi sel darah merah dilakukan di sumsum tulang dan memakan waktu sekitar tujuh hari, kemudian sel darah merah baru bekerja di dalam darah selama 3-4 bulan. Setelah sel darah merah mati, tubuh memulihkan zat besi dan menggunakannya kembali untuk membuat sel darah merah baru. 

Anemia terjadi ketika ada yang tidak beres dengan proses normal di dalam tubuh. Pada anak-anak dan dewasa muda, biasanya ada satu penyebab anemia. Namun, pada lansia terbilang cukup umum jika ada beberapa penyebab anemia yang muncul bersamaan. 

Nah, jika lansia sering mengalami gejala anemia, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Kamu bisa membuat jadwal temu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk saat-saat diperlukan. 

Referensi:
American Family Physician. Diakses pada 2022. Anemia in the Elderly
Aging Care. Diakses pada 2022. Anemia in Seniors: What to Look for and How to Treat It
Better Health While Aging. Diakses pada 2022. Anemia in the Older Adult: 10 Common Causes & What to Ask
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Anemia.
Healthline. Diakses pada 2020. Top 12 Foods That Are High in Vitamin B12.
Medicinet. Diakses pada 2020. Pernicious Anemia and Vitamin B-12 Deficiency

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan