Begini Cara untuk Diagnosis Leukositosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Agustus 2019
Begini Cara untuk Diagnosis LeukositosisBegini Cara untuk Diagnosis Leukositosis

Halodoc, Jakarta – Sel darah putih di dalam tubuh kita memang punya peran yang penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sel ini berfungsi untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh, sehingga kita bisa terhindar dari infeksi dan penyakit. Namun, bila jumlahnya terlalu berlebihan, sel darah putih juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Kamu sebaiknya berhati-hati bila mengalami demam, kesemutan, perdarahan, dan memar. Sebab, bisa jadi kamu mengalami leukositosis atau kebanyakan sel darah putih di dalam tubuh. Jangan sampai terlambat menyadarinya, ketahui cara diagnosis leukositosis di sini.

Mengenal Leukositosis

Leukositosis adalah masalah kesehatan yang ditandai dengan terlalu banyaknya jumlah sel darah putih di dalam darah. Leukositosis sendiri bukanlah penyakit, melainkan merupakan kondisi yang bisa dijumpai pada berbagai penyakit.

Sel darah putih diproduksi dari sel punca hematopoietik pada sumsum tulang. Setiap orang memiliki jumlah normal sel darah putih yang berbeda, tergantung usianya. Secara umum, berikut ini jumlah normal sel darah putih per mikroliter darah berdasarkan tingkat usia:

  • Bayi baru lahir: 9400–34000

  • Balita (3–5 tahun): 4000–12000

  • Anak remaja (12–15 tahun): 3500–9000 

  • Orang dewasa (15 tahun ke atas): 3500–10500

Nah, seseorang bisa dikatakan mengalami leukositosis bila jumlah sel darah putih di dalam tubuhnya melebihi jumlah normal di atas.

Baca juga: Ini Bahaya Kelebihan Sel Darah Putih

Penyebab Leukositosis

Leukositosis umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Respon tubuh untuk melawan infeksi bakteri, virus, ataupun alergen;

  • Dampak dari konsumsi obat-obatan tertentu;

  • Kelainan sistem kekebalan tubuh (autoimun) yang meningkatkan produksi sel darah putih; dan

  • Adanya gangguan di sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah putih tidak normal.

Ada lima jenis sel darah putih, yaitu monosit, limfosit, neutrofil, basophil, dan eosinofil. Peningkatan masing-masing jenis sel darah putih bisa menandakan masalah kesehatan yang berbeda, seperti berikut:

  • Monosit: Jumlah monosit yang meningkat biasanya menunjukkan adanya infeksi kronik, penyakit autoimun, kelainan darah, dan kanker.

  • Neutrofil: Neutrofil akan meningkat bila ada infeksi bakteri, trauma, dan jenis leukemia tertentu.

  • Limfosit: Peningkatan limfosit bisa menjadi pertanda adanya infeksi virus, tuberkulosis, kanker kelenjar getah bening (limfoma), dan leukemia.

  • Basofil: peningkatan jenis sel darah putih ini sering terjadi pada orang yang mengidap hipotiroid atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

  • Eosinofil: Eosinofil meningkat bila tubuh terserang infeksi parasite, reaksi alergi, atau asma.

Gejala Leukositosis yang Perlu Diwaspadai

Terjadinya leukositosis biasanya ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  • Badan mudah lelah, serta terasa nyeri dan lemas;

  • Demam, pusing, dan berkeringat secara berlebihan di malam hari;

  • Kesemutan di lengan, kaki, dan perut;

  • Terjadi perdarahan (seperti mimisan) dan memar;

  • Tidak nafsu makan dan berat badannya menurun; dan

  • Mengalami gangguan pernapasan dan penglihatan.

Pada kasus leukositosis yang sudah parah dengan jumlah sel darah putih yang sangat ekstrim tingginya, maka bisa menyebabkan darah menjadi sangat kental, sehingga aliran darah sama sekali terhambat. Kondisi seperti ini disebut juga sebagai sindrom hiperviskositas, yang bisa ditandai dengan gejala-gejala berupa stroke, gangguan penglihatan, sesak napas, perdarahan pada selaput lendir di mulut, lambung, dan usus. Kondisi ini merupakan kasus gawat darurat yang mengancam nyawa, jadi perlu ditangani secepatnya. Leukositosis yang parah biasanya disebabkan oleh leukemia atau penyakit darah yang ganas, tetapi termasuk jarang terjadi.

Bila kamu mengalami gejala-gejala leukositosis seperti di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan secepatnya. Kamu juga bisa membicarakan gejala yang mencurigakan kepada dokter dengan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter kapan saja dan di mana saja.

Baca juga: Tubuh Mudah Lelah, Bisa Jadi Leukosit Rendah

Cara Mendiagnosis Leukositosis

Untuk mendiagnosis leukositosis, dokter akan bertanya-tanya seputar riwayat kesehatan pengidap, jenis obat-obatan apa saja yang dikonsumsi, dan apakah pengidap memiliki alergi atau tidak. Tes darah mungkin juga diperlukan untuk mengetahui jumlah dan bentuk sel darah putih pengidap. Selain itu, dokter mungkin juga perlu melakukan pemeriksaan terhadap sumsum tulang belakang kamu untuk mengetahui penyebab terjadinya leukositosis agar bisa menentukan pengobatan yang akan dilakukan.

Baca juga: 3 Penanganan Leukositosis pada Anak

Itulah cara yang biasanya digunakan dokter untuk mendiagnosis leukositosis. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, untuk menjadi teman penolong yang membantu menjaga kesehatan kamu sekeluarga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. What Is Leukocytosis? Definition, Symptoms, Causes, and More.
Halodoc. Diakses pada 2019. Leukositosis.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan