Begini Caranya Agar Terhindar dari Cedera Saraf Tulang Belakang

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Februari 2019
Begini Caranya Agar Terhindar dari Cedera Saraf Tulang BelakangBegini Caranya Agar Terhindar dari Cedera Saraf Tulang Belakang

Halodoc, Jakarta - Cedera adalah hal yang wajar terjadi pada manusia dan bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh manusia. Namun, ada juga cedera yang dapat membahayakan tubuh, salah satunya adalah cedera saraf tulang belakang.

Kondisi terjadi saat ada kerusakan atau luka pada saraf yang terletak di saluran (kanal) tulang belakang. Kondisi ini terjadi akibat kecelakaan saat berkendara, berolahraga, atau kekerasan fisik. Penyebab lain yang bukan karena cedera termasuk artritis, kanker, penyakit pembuluh darah, infeksi, dan degenerasi spinal disc. Mereka yang sudah berusia lanjut juga rentan mengalami osteoporosis sehingga mereka dapat terkena trauma tulang belakang bahkan hanya karena cedera yang sepele.

Cedera saraf tulang belakang berbahaya karena saraf tulang belakang memiliki peran dalam proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh, dan begitu juga sebaliknya. Jika saraf tulang belakang mengalami gangguan atau kerusakan, hal ini menyebabkan gangguan pada beberapa fungsi tubuh, seperti hilangnya sensor motorik dan kendali gerak tubuh. Saat terjadi cedera di area tersebut, maka penanganan wajib segera dilakukan. Jika tidak, hal ini memengaruhi lama masa pemulihan, memperburuk kondisi, dan menimbulkan komplikasi.

Baca Juga: Hati-hati, Cedera Saraf Tulang Belakang Sebabkan Gangguan Saraf

Upaya Pencegahan Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera saraf tulang belakang umumnya terjadi karena kecelakaan. Oleh karena itu, beberapa cara ini bisa dilakukan untuk memperkecil risiko seseorang terkena cedera saraf tulang belakang:

  • Selalu berkendara dengan aman dan patuhi rambu lalu lintas. Hindari mengemudi dalam kondisi mengantuk atau mabuk.

  • Rutin berolahraga terutama renang yang dapat memperkecil terkena cedera saraf tulang belakang.

  • Gunakan perlengkapan keselamatan selama berkendara atau berolahraga.

  • Saat melakukan aktivitas luar ruangan, seperti menyelam (diving) atau panjat tebing, konsultasikan risiko dan cara meminimalkan dengan instruktur yang berpengalaman.

  • Berhati-hati dalam beraktivitas dengan memperhatikan keadaan sekeliling, terutama saat di kamar mandi.

Baca Juga: Penyebab 3 Kelainan Tulang Belakang

Selain itu, apabila suatu hari kamu melihat seseorang mengalami kecelakaan dan berpotensi mengidap cedera saraf tulang belakang, terdapat beberapa cara yang wajib kamu lakukan, antara lain:

  • Usahakan untuk tidak menggerakan tubuhnya, karena hal ini dapat memperburuk kondisi.

  • Segera hubungi rumah sakit.

  • Letakkan handuk atau kain tebal di kedua sisi leher korban. Hal ini bertujuan agar leher korban tidak bergerak. Apabila masih sadar, beri tahu korban untuk tidak langsung menggerakan lehernya.

  • Lakukan pertolongan pertama, misalnya menghentikan perdarahan yang terjadi dengan membalut dan menekan luka menggunakan kain bersih.

Pengobatan Cedera Saraf Tulang Belakang

Penanganan awal saat terjadi cedera saraf tulang belakang usai kecelakaan berlangsung adalah memasangkan penyangga leher agar tidak terjadi pergerakan pada tulang belakang. Gerakan yang terjadi pada tulang belakang dapat membuat kondisi cedera semakin memburuk.

Setelah itu, korban akan diletakkan pada penyangga khusus untuk dibawa ke rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, dokter melakukan tindakan yang berfokus pada kemampuan bernapas pasien, mencegah terjadinya syok, serta menjaga kestabilan penyangga tulang belakang agar tidak menyebabkan kerusakan yang makin parah.

Penanganan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan komplikasi, seperti gangguan berkemih atau buang air besar, gangguan pada saluran pernapasan, jantung, atau pembuluh darah, dan gangguan pembekuan darah.

Setelah itu, beberapa langkah upaya yang akan dilakukan dokter antara lain:

  • Pemberian obat. Dokter akan memberikan suntikan methylprednisolone untuk menangani cedera saraf tulang belakang yang akut. Namun, karena memiliki efek samping, penggunaan obat ini harus melalui pengawasan dokter.

  • Pembedahan. Tindakan ini perlu dilakukan untuk membuang potongan-potongan tulang, benda asing, atau retakan tulang belakang yang ada di tubuh akibat kecelakaan. Tindakan ini dirasa perlu untuk mencegah serta memperbaiki kelainan bentuk dan posisi tulang belakang.

Setelah kondisi pasien stabil dan membaik, dokter akan menjalankan prosedur fisioterapi. Dalam masa rehabilitasi, pasien diberikan arahan oleh dokter untuk melatih kekuatan otot dan mengembalikan kemampuan bergerak. Selain itu, pasien yang belum pulih sepenuhnya disarankan untuk menggunakan alat penunjang khusus seperti kursi roda elektrik.

Masa pemulihan cedera saraf tulang belakang pada masing-masing orang dapat berbeda-beda. Pemulihan dapat berlangsung sekitar 1 minggu hingga 6 bulan. Pada kasus kecelakaan yang cukup parah, waktu pemulihan bahkan bisa mencapai 1-2 tahun.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Nyeri Tulang Belakang Akibat Saraf Terjepit

Jangan sepelekan rasa nyeri yang kamu alami pada bagian punggung, apalagi setelah terjadi kecelakaan. Kamu bisa tanyakan apa saja gejala yang kamu alami pada dokter ahli tulang, langsung melalui aplikasi Halodoc dengan memilih layanan Tanya Dokter. Tunggu apalagi, yuk download Halodoc sekarang!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan