Begini Gambaran Pemeriksaan Otoacoustic Emissions

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   24 Mei 2019
Begini Gambaran Pemeriksaan Otoacoustic EmissionsBegini Gambaran Pemeriksaan Otoacoustic Emissions

Halodoc, Jakarta - Otoacoustic emissions adalah pemeriksaan telinga untuk mengetahui kemampuan pendengaran seseorang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur seberapa baik suara terkirim ke otak karena proses pendengaran bisa terganggu jika ada bagian telinga yang rusak. Dalam tes ini, bagian yang diperiksa adalah sel rambut terluar pada koklea setelah diberikan stimulus.

Munculnya gelombang ini merupakan indikasi bahwa rumah siput bekerja dengan baik, karena area ini berhubungan dengan fungsi pendengaran.

Pemeriksaan OAE biasanya kerap dilakukan di rumah sakit pada bayi yang baru lahir, sebagai screening awal adanya gangguan pendengaran atau tidak. Di banyak negara maju, screening bayi sudah menjadi keharusan tanpa kecuali, dan dikenal dengan Universal Newborn Screening. Terdapat dua jenis pemeriksaan otoacoustic emissions yang dilakukan dalam dunia medis, antara lain:

  • Transient Otoacoustic Emissions (TOAEs). Dalam pemeriksaan ini, suara yang dipancarkan merupakan respons terhadap rangsangan akustik, dan dipaparkan dengan durasi yang singkat. Suara bisa berupa nada ‘klik’, tapi bisa menjadi nada semburan.
  • Distortion Product Otoacoustic Emission (DPOAEs). Dalam pemeriksaan ini, suara dipancarkan sebagai respons terhadap dua nada simultan dari frekuensi yang berbeda.

Baca Juga: 3 Jenis Gangguan Telinga yang Perlu Diketahui

Proses Melakukan Pemeriksaan  Otoacoustic Emissions

Pemeriksaan otoacoustic emissions dilakukan dengan menempelkan sumbat kecil ke telinga bayi atau anak selama beberapa detik. OAE screener dilengkapi dengan speaker dan mikrofon mini yang dibalut dengan sumbat dari bahan lembut (eartip). Speaker menghantarkan stimulus ke dalam liang telinga dan direspons oleh koklea. Kemudian, hantarannya dideteksi oleh mikrofon dan diukur oleh screener.

Unsur-unsur dalam telinga yang terlibat dalam pemeriksaan OAE termasuk sumber suara, gendang telinga, rantai tulang pendengaran, telinga bagian dalam, dan sel-sel rambut luar. Struktur yang sama mentransmisikan suara yang keluar dari sel-sel rambut luar.

Jika dalam pemeriksaan ada resonansi atau filter antara sumber suara dan mikrofon, ini akan menyebabkan spektrum frekuensi OAEs berubah. Dengan demikian, OAEs dikatakan "mencerminkan" kombinasi telinga dalam dan fungsi telinga luar atau tengah.

Individu dengan saluran telinga kecil (seperti bayi) berbeda dari orang dewasa, karena perbedaan ukuran telinga eksternal dan tengah. Itulah mengapa pemeriksaan ini kerap dilakukan pada bayi yang baru lahir.

Pemeriksaan otoacoustic emissions penting dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pendengaran atau tidak. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada bayi baru lahir. Jika pada usia ini ditemukan adanya gangguan pendengaran, penanganan medis lanjutan dapat dilakukan, untuk mencegah gangguan pendengaran permanen atau masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Ini Alasan Pentingnya Melakukan Otoacoustic Emissions

Apakah Pemeriksaan Cukup Dilakukan Sekali Saja?

Pemeriksaan biasanya segera keluar sesaat setelah tes dilakukan. Hasil tes yang menunjukkan bahwa kedua telinga bayi dapat merespon dengan baik memiliki arti bahwa indera pendengaran bayi tidak mengalami masalah. Hal itu berarti besar kemungkinan bayi tidak mengalami gangguan telinga.

Namun, jika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa terdapat gangguan pendengaran, jangan langsung berkecil hati. Bisa jadi, pemeriksaan pertama yang dilakukan tidak memberi hasil sempurna, karena ada beberapa faktor. Sehingga, dibutuhkan tes pendengaran lanjutan untuk membuktikan benar atau tidak bayi mengalami gangguan pada pendengarannya. Terdapat faktor yang menyebabkan hasil tes pendengaran pertama bayi mengalami kegagalan, di antaranya:

  • Ada kotoran atau cairan pada telinga bagian tengah yang menyumbat saluran telinga. Hal ini mau tidak mau pasti memengaruhi hasil tes yang keluar.
  • Ruang tes tidak kondusif, misalnya terlalu berisik sehingga mengecoh mesin pendeteksi.
  • Bayi terlalu banyak bergerak atau menangis saat menjalani pemeriksaan pendengaran sehingga lebih baik dilakukan saat bayi tengah terlelap.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Penting Melakukan Otoacoustic Emission

Apabila kamu atau keluarga mengalami gangguan pendengaran, kamu dapat mengkomunikasikan gejalanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan