Begini Penanganan untuk Sindrom Sheehan pada Ibu Menyusui

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Agustus 2021
Begini Penanganan untuk Sindrom Sheehan pada Ibu MenyusuiBegini Penanganan untuk Sindrom Sheehan pada Ibu Menyusui

Halodoc, Jakarta - Proses melahirkan memang dapat dikatakan salah satu hal yang sangat menyakitkan ketika terjadi. Banyak wanita yang menggambarkan rasa sakitnya seperti ditusuk-tusuk oleh pedang. Saat melahirkan, terdapat komplikasi yang dapat terjadi, salah satunya sindrom Sheehan.

Gangguan ini dapat menyebabkan wanita kehilangan sejumlah darah yang dapat mengancam nyawanya saat melahirkan. Lalu, karena kekurangan darah, oksigen di dalam tubuh akan sangat minim hingga habis. Maka dari itu, gangguan ini harus segera diatasi agar tidak menyebabkan gangguan yang fatal. Berikut cara penanganannya!

Baca juga: 5 Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Sindrom Sheehan

Penanganan Sindrom Sheehan untuk Ibu Menyusui

Sindrom Sheehan yang terjadi pada wanita setelah melahirkan dapat menyebabkan rusaknya kelenjar pituitari. Kelenjar tersebut berada di bawah otak yang berfungsi untuk mengatur hormon pertumbuhan, produksi ASI, hingga reproduksi. Jika penanganan sindrom Sheehan tidak cepat dilakukan, anak ibu mungkin tidak mendapatkan asupan ASI.

Selain itu, ibu menyusui mungkin akan mendapati payudara yang menyusut dan tubuh yang mudah kelelahan. Karena tubuh lelah adalah hal yang wajar setelah melahirkan, maka tidak sedikit wanita yang kesulitan mendiagnosis dirinya telah mengidap gangguan sindrom Sheehan selama bertahun-tahun.

Penanganan dari sindrom Sheehan yang umum dilakukan adalah terapi pengganti hormon yang mungkin dilakukan seumur hidup. Berikut beberapa obat yang direkomendasi oleh dokter untuk penanganan sindrom Sheehan, yaitu:

Kortikosteroid

Salah satu jenis obat yang mungkin diberikan oleh dokter kamu untuk penanganan sindrom Sheehan adalah kortikosteroid. Obat ini akan menggantikan hormon adrenal pada tubuh kamu yang tidak diproduksi karena kekurangan hormon adrenokortikotropik (ACTH).

Kamu harus menyesuaikan penggunaan obat ini apabila mengalami sakit yang parah atau tekanan fisik yang besar. Hal tersebut karena ketika kamu mengonsumsi obat kortikosteroid, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol ekstra yang merupakan hormon stres. Maka dari itu, penyesuain dosis sangat penting dilakukan.

Baca juga: Gejala yang Dialami saat Mengidap Sindrom Sheehan

Levothyroxine

Obat lainnya yang berguna untuk penanganan sindrom Sheehan adalah levothyroxine. Kandungan pada obat ini dapat meningkatkan kadar hormon tiroid yang disebabkan oleh rendahnya produksi hormon perangsang tiroid. Kamu harus memberitahu dokter apabila mengganti merk obat untuk memastikan dosis yang terkandung. Pengobatan ini tidak dapat dihentikan meskipun kamu merasa lebih baik.

Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait penanganan sindrom Sheehan yang efektif, dokter dari Halodoc dapat membantu. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan! Selain itu, kamu juga dapat membeli obat tanpa perlu keluar rumah dengan aplikasi tersebut.

Estrogen

Estrogen juga termasuk obat yang dapat dikonsumsi untuk melakukan penanganan sindrom Sheehan. Namun, kamu dapat mengonsumsi estrogen saja jika rahim kamu diangkat. Jika kamu masih memiliki rahim, kombinasi estrogen dan progesteron harus dikonsumsi secara bersamaan.

Penggunaan estrogen disebutkan dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan stroke pada wanita yang masih memproduksi hormon tersebut di dalam tubuhnya. Maka dari itu, risiko terjadinya gangguan tersebut harus diminimalisir pada wanita yang kehilangan estrogen pada tubuhnya.

Baca juga: Diagnosis Sindrom Sheehan dengan Cara Ini

Selain itu, jika kamu masih ingin hamil, dokter mungkin akan memberikan gonadotropin. Hal tersebut mengandung hormon luteinizing (LH) dan stimulasi hormon (FSH). Obat ini akan diberikan melalui suntikan untuk merangsang ovulasi yang membuat kamu hamil di masa depan.

Referensi:
Healthline.Diakses pada 2019.Sheehan Syndrome
Mayo Clinic.Diakses pada 2019.Sheehan's syndrome

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan