Begini Prosedur Diagnosis Necrotizing Enterocolitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Mei 2019
Begini Prosedur Diagnosis Necrotizing EnterocolitisBegini Prosedur Diagnosis Necrotizing Enterocolitis

Halodoc, Jakarta – Necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyakit yang berkembang ketika jaringan di lapisan dalam usus kecil atau besar menjadi rusak dan mulai mati. Ini menyebabkan usus menjadi meradang. Kondisi ini biasanya hanya memengaruhi lapisan dalam usus, tapi seluruh ketebalan usus akhirnya akan terpengaruh.

Dalam kasus parah NEC, lubang dapat terbentuk di dinding usus. Jika ini terjadi, bakteri yang biasanya ditemukan di dalam usus dapat bocor ke perut dan menyebabkan infeksi yang meluas. Ini dianggap sebagai darurat medis.

Baca juga: Berakibat Fatal, Ketahui Penyebab Necrotizing Enterocolitis

Gejala-gejala NEC sering termasuk yang berikut:

  • Pembengkakan atau perut kembung

  • Perubahan warna perut

  • Tinja berdarah

  • Diare

  • Selera makan yang buruk

  • Muntah

Prosedur Diagnosis

Seorang dokter dapat mendiagnosis NEC dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menjalankan berbagai tes. Selama pemeriksaan, dokter akan menyentuh perut bayi lembut untuk memeriksa apakah ada pembengkakan, rasa sakit, dan nyeri tekan.

Dokter kemudian akan melakukan rontgen perut. X-ray akan memberikan gambar terperinci dari usus, memungkinkan dokter untuk mencari tanda-tanda peradangan dan kerusakan lebih mudah. Kotoran juga dapat diuji untuk mencari keberadaan darah. Ini disebut tes guaiac feses.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tes darah tertentu untuk mengukur kadar trombosit dan jumlah sel darah putih bayi. Trombosit memungkinkan darah membeku. Sel darah putih membantu melawan infeksi.

Kadar trombosit yang rendah atau jumlah sel darah putih yang tinggi dapat menjadi tanda NEC. Dokter mungkin perlu memasukkan jarum ke dalam rongga perut untuk memeriksa cairan di usus. Kehadiran cairan usus biasanya berarti ada lubang di usus.

Baca juga: Selain Diare, Kenali 6 Gejala Necrotizing Enterocolitis

Bayi juga dapat menunjukkan gejala infeksi, seperti:

  • Apnea atau gangguan pernapasan

  • Demam

  • Kelesuan

Penyebab pasti NEC tidak diketahui. Namun, diyakini bahwa kekurangan oksigen selama persalinan yang sulit mungkin merupakan faktor penyebab. Ketika oksigen atau aliran darah ke usus berkurang, ia bisa menjadi lemah.

Keadaan yang melemah membuatnya lebih mudah bagi bakteri dari makanan memasuki usus untuk menyebabkan kerusakan pada jaringan usus. Ini dapat menyebabkan pengembangan infeksi atau NEC.

Ada banyak cara berbeda untuk mengobati NEC. Rencana perawatan khusus akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Tingkat keparahan penyakit

  • Usia

  • Kesehatan secara keseluruhan

Jika penyakit ini terjadi pada bayi maka dokter akan meminta ibu untuk berhenti menyusui. Bayi akan menerima cairan dan nutrisi mereka secara intravena atau melalui infus. Kemungkinan bayi akan membutuhkan antibiotik untuk membantu melawan infeksi.

Jika bayi mengalami kesulitan bernapas karena perut bengkak, mereka akan menerima oksigen tambahan atau bantuan pernapasan. Pembedahan mungkin diperlukan pada kasus NEC yang parah. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian usus yang rusak.

Selama perawatan, bayi akan diawasi dengan ketat. Dokter bayi akan melakukan rontgen dan tes darah secara teratur untuk memastikan penyakitnya tidak memburuk

Faktor risiko lain termasuk memiliki terlalu banyak sel darah merah dan memiliki kondisi pencernaan lain. Bayi juga berisiko lebih tinggi terkena NEC jika mereka lahir prematur.

Bayi prematur seringkali memiliki sistem tubuh yang kurang berkembang. Ini dapat menyebabkan mereka mengalami kesulitan dengan pencernaan, melawan infeksi, dan sirkulasi darah dan oksigen.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak prosedur necrotizing enterocolitis, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.