Begini Prosedur Pemeriksaan Diagnosis Bakteremia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   18 Juli 2019
Begini Prosedur Pemeriksaan Diagnosis BakteremiaBegini Prosedur Pemeriksaan Diagnosis Bakteremia

Halodoc, Jakarta – Daya tahan tubuh yang baik dibutuhkan untuk menangkal segala bakteri maupun virus yang dapat menyerang kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri adalah bakteremia.

Penyakit bakteremia terjadi ketika bakteri pada aliran darah dalam tubuh yang jumlahnya melebihi normal. Umumnya, bakteri dalam darah jumlahnya sangat sedikit dan sistem imunitas tubuh mudah untuk menangkal bakteri tersebut menyebabkan penyakit. Pada kondisi penyakit bakteremia, sistem imunitas tubuh tidak dapat mengatasi jumlah bakteri yang ada dalam darah.

Baca juga: Ini Alasan Infeksi Saluran Kemih Picu Bakteremia

Ketahui Cara Diagnosis Penyakit Bakteremia

Bakteri dapat masuk dalam aliran darah melalui cara yang cukup spontan, seperti bersamaan dengan makanan yang masuk dalam tubuh dan juga kegiatan menyikat gigi. Kegiatan medis seperti pemasangan kateter, prosedur operasi dan perawatan luka juga dapat menjadi cara bakteri masuk dalam tubuh dan berkembang pada aliran darah seseorang.

Namun, penyakit bakteremia dapat hidup dan berkembang sementara pada tubuh. Kondisi ini yang tidak menimbulkan dampak infeksi yang serius pada tubuh. Biasanya, bakteremia yang bersifat sementara dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan yang khusus.

Bila penyakit bakteremia menimbulkan infeksi bahkan sepsis, tentu ada beberapa gejala yang akan muncul, seperti demam yang disertai dengan kondisi menggigil. Selain itu, pengidap bakteremia juga mengalami perubahan pada detak jantung, tekanan darah menjadi rendah, napas menjadi lebih cepat, adanya gangguan pencernaan, pusing serta muncul ruam.

Sebaiknya, segera lakukan diagnosis terhadap gejala yang muncul agar dokter memastikan kondisi kesehatan. Penetapan penyakit bakteremia dapat dilakukan setelah seseorang yang mengalami gejala menjalani pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti kultur darah.

Selain pemeriksaan fisik dan kultur darah, ada beberapa pemeriksaan lain seperti pemeriksaan urine, pemeriksaan feses serta foto rontgen yang dapat dilakukan untuk mencari sumber infeksi pada tubuh. Periksakan diri ke dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc, caranya lihat di sini.

Mereka yang Berisiko Terkena Bakteremia 

Bakteri yang jumlahnya cukup banyak dan lama berada dalam darah dapat menyebabkan infeksi yang cukup serius untuk kesehatan. Tidak hanya infeksi, kondisi bakteremia yang tidak segera diatasi akan membuat pengidap bakteremia mengalami kondisi sepsis. Penyakit bakteremia dapat dialami oleh seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Kondisi ini rentan membuat penyakit bakteremia menjadi infeksi yang cukup serius.

Ada beberapa orang yang berisiko mengalami kondisi bakteremia yang cukup serius, seperti bayi dan orang yang memasuki usia lanjut, baru mengalami luka bakar, mengidap penyakit yang berhubungan dengan imunitas tubuh, mengalami penyakit kronis seperti diabetes dan mengidap infeksi seperti pneumonia. Kamu bisa mendapatkan informasi lainnya tentang bakteremia lewat aplikasi Halodoc.

Baca juga: Awas, Pneumonia Bisa Sebabkan Bakteremia

Lakukan Pencegahan terhadap Bakteremia

Pencegahan perlu dilakukan, khususnya bagi orang-orang yang lebih rentan terserang penyakit bakteremia. Menjaga kebersihan diri dan peralatan medis yang digunakan ketika perawatan menjadi beberapa cara yang dilakukan. Penanganan bisa dengan mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi infeksi pada tubuh.

Jangan lupa untuk konsumsi makanan yang dapat membantu kamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Khususnya kamu yang rentan dengan kondisi bakteremia. Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan