Begini Proses untuk Melakukan Pemeriksaan Spirometri

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 April 2020
Begini Proses untuk Melakukan Pemeriksaan SpirometriBegini Proses untuk Melakukan Pemeriksaan Spirometri

Halodoc, Jakarta – Ketika kamu mengalami kesulitan bernapas, dokter mungkin akan melakukan tes yang disebut spirometri. Ini adalah tes yang sangat umum digunakan untuk memahami seberapa baik paru-paru bekerja. Spirometri mengukur tiga hal, yaitu berapa banyak udara yang bisa dihirup masuk dan dikeluarkan serta seberapa cepat kamu bisa menghembuskan udara dari paru-paru.

Berdasarkan pengukuran tersebut, dokter dapat mulai mendiagnosis masalah, seperti COPD (penyakit paru obstruktif kronis), asma, dan kondisi tertentu lainnya yang membuat sulit bernapas. Lantas, bagaimana proses pemeriksaan spirometri? Berikut pembahasannya!

Baca juga: 6 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Pemeriksaan Spirometri

Kamu tidak perlu melakukan apa pun untuk mempersiapkan spirometri, meskipun ada beberapa hal yang perlu diingat:

  1. Kamu harus menghindari makan besar tepat sebelum melakukan pemeriksaan.

  2. Diskusikan pada dokter untuk melihat apakah ada obat yang tidak boleh kamu konsumsi pada hari pemeriksaan.

  3. Pakailah pakaian yang nyaman.

  4. Tes itu sendiri memakan waktu sekitar 15 menit, dilakukan di ruang pemeriksaan dokter, setelah itu kamu dapat menjalani hari seperti biasa.

Bagaimana Prosedur Spirometri Dilakukan?

Jalannya pemeriksaan cukup sederhana. Kamu akan duduk di kursi dan meletakkan klip di hidung untuk menjaga hidung tetap tertutup. Kemudian, kamu akan mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkan napas secepat dan sekuat yang kamu bisa ke dalam tabung. Tabung tersebut terhubung ke mesin yang disebut spirometer.

Kamu harus menutup bibir dengan erat di sekeliling tabung, sehingga tidak ada udara yang bocor keluar. Biasanya tes dilakukan sebanyak tiga kali untuk memastikan hasilnya konsisten. Bila hasil ketiga tes yang dilakukan berbeda-beda, kamu mungkin akan diminta untuk mengulangi melakukan tes. Dari antara ketiga hasil yang diperoleh, hasil dengan nilai tertinggi lah yang akan digunakan sebagai hasil akhir.

Spirometri mencatat berapa banyak udara yang dihembuskan dari paru-paru serta kecepatan kamu mengeluarkan napas juga dicatat. Semua informasi ini membantu dokter mendiagnosis penyakit paru-paru jika kamu memilikinya.

Baca juga: Alasan Pengidap Fibrosis Paru Perlu Pemeriksaan Spirometri

Apakah Spirometri Aman untuk Dilakukan?

Spirometri tidak menimbulkan rasa sakit. Kebanyakan orang yang menjalani pemeriksaan tersebut, biasanya tidak mengalami efek samping apapun tergantung pada kondisi kesehatan. Kamu mungkin hanya akan merasa sedikit pusing atau lelah setelah tes akibat menghirup dan menghembuskan napas. Jika kamu memiliki penyakit jantung atau menjalani operasi baru-baru ini, kamu perlu mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan spirometri tidak akan menjadi masalah bagi kondisi kesehatanmu.

Hasil Spirometri

Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan memberikan hasil diagnosis yang biasanya meliputi:

1. Kapasitas Vital Paksa (FVC)

Ini adalah ukuran jumlah udara yang bisa kamu hirup masuk dan keluar. Hasil FVC yang lebih rendah dari normal menunjukkan bahwa kamu memiliki pernapasan yang terbatas.

2. Volume Ekspirasi Paksa (FEV-1)

Ini mengukur seberapa banyak udara yang bisa kamu keluarkan dari paru-paru dalam satu detik. Skor FEV-1 yang buruk menunjukkan bahwa kamu memiliki penyakit “obstructive airways”, seperti COPD. Penyakit saluran napas obstruktif berarti paru-paru dapat terisi dengan udara normal, tetapi saluran udara terlalu sempit untuk mengembuskan napas dengan benar.

Baca juga: Hidup Lebih Sehat dengan Menjaga Kesehatan Paru-Paru

Hasil biasanya diberikan kepada spesialis untuk ditinjau. Dokter harus mendapatkan laporan dalam beberapa hari dan harus membicarakannya denganmu. Jika dokter mencurigai kamu memiliki saluran udara tersumbat, maka kamu mungkin diberi obat yang dapat mengatasinya. Ini disebut bronkodilator. Setelah beberapa menit, kamu dapat mengambil tes spirometri lagi untuk melihat apakah bronkodilator membuat perbedaan.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai proses pemeriksaan spirometri, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Chat with A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah..

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Spirometry.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan