Begini Tips Simpel untuk Mengatasi Gejala Dermatitis Kontak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 April 2019
Begini Tips Simpel untuk Mengatasi Gejala Dermatitis KontakBegini Tips Simpel untuk Mengatasi Gejala Dermatitis Kontak

Halodoc, Jakarta – Dari sekian banyaknya penyakit kulit, dermatitis kontak adalah salah satu penyakit kulit yang perlu kamu waspadai. Pasalnya, bukan hanya bisa mengurangi penampilan kamu, dermatitis kontak juga membuat kamu menjadi tidak nyaman akibat rasa gatal yang ditimbulkannya. Karena itu, kamu mesti tahu cara mengatasi gejala dermatitis kontak di sini.

Apa Itu Dermatitis Kontak?

Dermatitis kontak adalah kondisi yang terjadi ketika kulit bersentuhan langsung dengan zat tertentu yang mengiritasi kulit. Dengan kata lain, dermatitis kontak merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu. Penyakit kulit ini ditandai dengan ruam berwarna merah yang terasa gatal pada kulit yang timbul tidak lama setelah kulit melakukan kontak langsung dengan zat alergen.

Ruam yang muncul akibat dermatitis kontak sebenarnya tidak menular maupun berbahaya, hanya saja gejala yang ditimbulkannya akan membuat pengidapnya merasa tidak nyaman.

Baca juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Dermatitis Kontak

Penyebab Dermatitis Kontak

Agar kamu bisa melakukan pengobatan yang tepat dan efektif, perlu tahu dulu apa yang menjadi penyebab dermatitis kontak yang kamu alami. Penyebab dermatitis kontak adalah paparan zat tertentu yang menyebabkan iritasi kulit atau memicu reaksi alergi. Berdasarkan reaksi kulit terhadap zat penyebab dermatitis, dermatitis kontak dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Dermatitis Kontak Iritan

Ini adalah jenis dermatitis yang lebih banyak terjadi. Dermatitis kontak iritan disebabkan karena terjadinya kontak langsung antara lapisan luar kulit dengan zat tertentu, sehingga menyebabkan lapisan pelindung kulit menjadi rusak. Ada berbagai zat yang bisa memicu dermatitis kontak iritan antara lain sabun, sampo, deterjen, cairan pemutih, zat yang berada di udara (seperti, serbuk gergaji atau serbuk wol), parfum, tumbuhan, pupuk, pestisida, asam, minyak mesin, dan bahan pengawet.

2. Dermatitis Kontak Alergi

Jenis dermatitis ini terjadi saat kulit bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi, sehingga menyebabkan kulit gatal dan meradang. Zat alergen yang biasanya memicu reaksi alergi pada kulit, di antaranya serbuk sari, obat-obatan (misalnya, krim antibiotik), tanaman, bahan logam yang terkandung dalam perhiasan atau karet, serta bahan kosmetik, seperti cat kuku dan pewarna rambut.

Baca juga: Before & After yang Perlu Diperhatikan Saat Mewarnai Rambut

Seseorang juga berisiko tinggi mengalami dermatitis kontak bila memiliki pekerjaan yang banyak berhubungan dengan zat yang sudah disebutkan di atas. Jenis pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena dermatitis kontak, di antaranya petugas kesehatan, penata rambut, mekanik, pekerja tambang atau konstruksi, penyelam atau perenang, koki, serta petugas kebersihan dan kebun.

Tips Mengatasi Gejala Dermatitis Kontak

Ruam merah yang timbul akibat peradangan ini biasanya akan menghilang dalam waktu dua sampai empat minggu. Berikut beberapa tips simpel yang bisa kamu lakukan di rumah untuk meredakan gejala dermatitis kontak:

  • Menghindari paparan zat penyebab iritasi atau alergi di kulit. Untuk itu, kamu perlu mencari tahu zat apa yang menjadi penyebab dermatitis kontak yang kamu alami.
  • Hentikan penggunaan produk yang mengandung zat pemicu iritasi atau alergi.
  • Gunakan pelembap kulit agar kulit tidak kering dan tetap terlindungi.
  • Untuk meredakan rasa gatal, kamu bisa mengompres area yang mengalami dermatitis kontak dengan kain lembap yang dingin.
  • Meskipun gatal, usahakan sebisa mungkin jangan menggaruk area kulit yang terkena dermatitis kontak. Bila tidak tahan untuk menggaruk,kamu dianjurkan untuk memotong kuku agar tidak membuat kulit menjadi terluka.
  • Lindungi tangan dengan membiasakan diri untuk membilas dan mengeringkan tangan setelah mencuci tangan. Kamu juga bisa menggunakan sarung tangan untuk menjaga tangan tetap terlindungi.

Baca juga: Dermatitis Seboroik Vs Dermatitis Kontak, Lebih Bahaya Mana?

Bila tips-tips di atas tidak mampu juga meredakan gejala dermatitis kontak kamu, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan. Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan berupa krim atau salep kortikosteroid dan tablet kortikosteroid untuk mengatasi gejala dermatitis kontak yang kamu alami. Beli obatnya di aplikasi Halodoc saja. Kamu enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal pesan lewat aplikasi Halodoc, dan pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan