Bekerja di Luar Ruangan Sebabkan Kalazion, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2019
Bekerja di Luar Ruangan Sebabkan Kalazion, Benarkah? Bekerja di Luar Ruangan Sebabkan Kalazion, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Bekerja di luar ruangan bukan hal yang mudah dan menyenangkan. Cuaca yang panas, angin bercampur debu, dan kulit yang mudah berkeringat bisa membuat wajah semakin kotor. Tidak hanya itu, akibat hal ini kotoran tersebut tertumpuk di mata dan menyebabkan kalazion.

Kalazion adalah sebutan untuk kondisi penyumbatan kelenjar minyak di area kelopak mata (kelenjar meibom). Kelenjar minyak ini seharusnya bertugas untuk mengatur keseimbangan kelembapan di dalam kelopak mata.

Namun, kelenjar minyak ini malah tersumbat oleh kotoran atau akibat kamu tidak menjaga kebersihan area mata dengan baik. Parahnya lagi, kelenjar minyak ini bisa makin tersumbat hingga pecah suatu hari jika ia mengalami radang akibat infeksi.

Baca Juga:  Ketahui 4 Faktor yang Tingkatkan Munculnya Kalazion

Apa Saja Gejala dari Kalazion?

Gejala dari kalazion cukup mudah untuk dideteksi. Saat kamu mulai merasa seperti ada beban dari dalam mata atau bintik-bintik tumor merah pada kelopak mata, maka ini bisa mengindikasikan kamu mengalami kalazion. Bintil tumor ini bisa berkembang secara bertahap tanpa rasa nyeri. Selain itu, beberapa gejala kalazion yang patut diwaspadai antara lain: 

  • Terlalu sering mengeluarkan air mata;

  • Penurunan kemampuan penglihatan atau hilangnya penglihatan;

  • Sensitif terhadap cahaya, atau merasa tidak nyaman dengan cahaya terang.

Nah, jika beberapa gejala di atas kamu rasakan, sebaiknya segera buat janji dengan dokter spesialis mata di rumah sakit terdekat. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter lebih mudah.

Adakah Faktor Risiko Kalazion?

Tidak hanya karena bekerja di luar ruangan yang memicu munculnya kotoran, kalazion bisa menyerang dengan mudah apabila kamu memiliki faktor risiko berikut: 

  • Ada riwayat gangguan mata sebelumnya.

  • Tidak cuci tangan sebelum menyentuh mata. Kotoran dari tangan pada kelopak mata dapat meningkatkan risiko mata terlipat karena kotoran dari tangan dapat menyumbat kelenjar minyak.

Baca Juga: Mata Kering saat Bangun Tidur, Apa Penyebabnya? 

Bagaimana Langkah Paling Tepat Atasi Kalazion?

Meski sebetulnya kalazion jarang membutuhkan penanganan medis secara khusus, namun lebih baik kamu melakukan beberapa cara yang dianjurkan berikut ini supaya kalazion bisa segera hilang. Pasalnya, sebagian besar pengidap kalazion dapat sembuh tanpa perawatan dalam waktu 2-6 bulan. Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan sederhana untuk bisa menyembuhkannya, yaitu: 

  • Kompres air hangat. Gunakan kain flanel atau handuk kecil yang direndam air hangat, kemudian kompres dengan lembut ke kelopak mata selama 5-10 menit. Lakukan kompres secara rutin sebanyak 3 atau 4 kali sehari. Sensasi hangat dan sedikit tekanan ke benjolan mengurangi rasa tidak nyaman pada kelopak mata serta melembapkan permukaan benjolan.

  • Pijatan lembut. Lakukan pijatan lembut pada benjolan setelah dikompres air hangat. Langkah ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari dalam benjolan. Namun, pastikan tangan sudah bersih sebelum melakukan pemijatan. 

  • Bersihkan kelopak mata sedikitnya 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang menyebabkan pembentukan cairan di dalam benjolan.

Jika benjolan tidak hilang dengan penanganan di atas, dokter dapat menganjurkan dilakukan operasi kecil. Prosedur operasi kalazion ini dilakukan di bawah anestesi, biasanya anestesi lokal. Setelah kelopak mata mati rasa, dokter mata membuat sayatan kecil di area permukaan benjolan untuk mengeluarkan cairan. Dokter memberikan resep obat tetes atau salep mata berisi antibiotik untuk digunakan selama masa penyembuhan pasca operasi.

Baca Juga: Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan