Belum Tentu Kanker, Ini 5 Penyebab Payudara Wanita Kencang

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 September 2019
Belum Tentu Kanker, Ini 5 Penyebab Payudara Wanita KencangBelum Tentu Kanker, Ini 5 Penyebab Payudara Wanita Kencang

Halodoc, Jakarta - Perubahan payudara adalah bagian normal dari tubuh seorang wanita. Kalau kamu merasa bahwa payudara terasa lebih kencang dari biasanya, tidak perlu terlalu khawatir. Payudara yang terasa kencang bukan berarti kamu memiliki kanker dan jarang menjadi tanda munculnya kanker. Lantas, kondisi apa yang menyebabkan payudara wanita terasa kencang? Berikut ini penjelasan singkat tentang beberapa penyebab paling umum di balik payudara kencang.

Baca Juga: Adakah Cara Membesarkan Payudara Secara Medis?

  1. Menstruasi

Kencangnya payudara biasanya terasa seperti nyeri dan pembengkakan payudara. Kondisi ini sering mengikuti pola bulanan yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Kondisi ini dikenal sebagai nyeri payudara siklikal. Pada hari-hari menjelang menstruasi, kadar estrogen dan progesteron berfluktuasi secara dramatis, sehingga dapat berdampak pada kondisi tubuh.

Estrogen dan progesteron meningkatkan ukuran dan jumlah saluran dan kelenjar di payudara. Kedua hormon ini juga menyebabkan payudara menahan air, sehingga membuatnya kencang dan lembut. Jenis perubahan siklus payudara ini mempengaruhi kedua payudara. Gejala dapat semakin memburuk dalam dua minggu menjelang menstruasi dan kemudian menghilang dengan sendirinya.

  1. Kehamilan

Pembengkakan payudara terkadang adalah salah satu tanda awal kehamilan. Payudara bisa mulai membengkak sekitar satu hingga dua minggu setelah pembuahan. Pembengkakan terjadi karena perubahan hormon yang terjadi di tubuh wanita. Hormon-hormon tersebut menyebabkan payudara terasa kencang, pegal, dan nyeri saat tekan. Payudara juga terlihat lebih besar dari biasanya.

Kalau kamu mengalami pembengkakan payudara dan terasa kencang disertai dengan periode terlambat, sebaiknya lakukan tes kehamilan. Jika kamu dinyatakan  hamil, payudara terus tumbuh hingga melewati tanggal jatuh tempo menstruasi. Pada trimester akhir kehamilan, payudara menjadi lebih berat karena tubuh sedang mempersiapkan diri untuk menyusui. 

  1. Menyusui

Apabila kamu sedang menyusui, kamu mungkin sudah terbiasa dengan perasaan payudara penuh, berat, kencang dan puting yang menyakitkan. Menyusui itu sulit, tetapi bisa sulit ketika  seorang ibu mengalami kelebihan pasokan susu. Perasaan penuh dan berat kadang-kadang berkembang menjadi kondisi yang disebut pembengkakan. Pembengkakan terjadi ketika terlalu banyak susu menumpuk di payudara.

Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Payudara Saat Menyusui

Pembengkakan sering terjadi selama minggu pertama menyusui, tetapi itu bisa terjadi kapan saja. Ini lebih mungkin terjadi ketika ibu tidak terlalu sering memberi menyusui Si Kecil atau jarang memompa payudara untuk mengeluarkan ASI.

  1. Efek Samping Obat

Obat-obatan tertentu menyebabkan efek samping yang berhubungan dengan payudara. Sumber yang paling umum adalah obat hormon seperti pil KB, perawatan kesuburan dan terapi penggantian hormon. Obat hormon bekerja dengan berbagai cara untuk mengatur kadar hormon. Fluktuasi kadar estrogen atau progesteron menyebabkan retensi cairan di payudara dan membuatnya terasa berat

Antidepresan tertentu juga telah dihubungkan dengan gejala payudara, yaitu nyeri. Ini termasuk selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), seperti sertraline dan citalopram. Kalau kamu berencana menggunakan obat-obatan di atas, sebaiknya bicarakan efek samping terlebih dahulu dengan dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

  1. Infeksi

Infeksi payudara yang dikenal sebagai mastitis dapat dialami oleh ibu menyusui. Mastitis menyebabkan peradangan, menyebabkan pembengkakan dan perasaan berat pada payudara. Kondisi ini sering terjadi ketika ASI tersangkut di payudara, sehingga memungkinkan bakteri tumbuh di luar kendali. Ini bisa terjadi karena saluran susu yang tersumbat atau ketika bakteri dari kulit atau mulut bayi memasuki payudara melalui puting susu. Gejala mastitis, di antaranya:

  • Payudara terasa hangat saat disentuh;

  • Pembengkakan;

  • Rasa sakit atau terbakar yang terjadi secara konstan atau hanya saat menyusui;

  • Benjolan di payudara atau penebalan jaringan payudara;

  • Kemerahan;

  • Demam.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Mastalgia Tanda Idap Kanker Payudara

Jadi, payudara kencang tidak selalu menandakan adanya sel kanker pada payudara. Kanker payudara ditandai dengan munculnya benjolan di payudara, perubahan bentuk dan warna payudara, pembengkakan pada ketiak dan munculnya cairan pada puting. Kalau kamu mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya periksakan ke dokter untuk hasil yang lebih tepat.

Referensi :
Healthline. Diakses pada 2019. 7 Causes of Heavy Breasts.
Medical News Today. Diakses pada 2019. What are the causes of breast pain?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan