Benarkah Alergi Makanan Dapat Mengintai Seumur Hidup?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Maret 2022

“Sebagian besar pengidap alergi makanan masih berisiko untuk mengalami kekambuhan hingga dewasa. Selain itu, alergi makanan pada orang dewasa, biasanya tidak hilang dengan sendirinya dan perlu mendapatkan perawatan.”

Benarkah Alergi Makanan Dapat Mengintai Seumur Hidup?Benarkah Alergi Makanan Dapat Mengintai Seumur Hidup?

Halodoc, Jakarta – Alergi makanan adalah kondisi yang cukup sering ditemui pada seluruh usia, tanpa terkecuali bayi dan anak-anak. Umumnya, ketika seseorang mengalami alergi makanan, kondisi ini ditandai dengan munculnya beberapa gejala. 

Misalnya seperti gatal, ruam bersin, mata gatal, hingga bintik-bintik merah. Berita buruknya, alergi makanan dikabarkan dapat mengintai pengidapnya seumur hidup. Lantas, benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Berpotensi Mengintai Seumur Hidup 

Alergi makanan acapkali tertukar dengan kondisi kesehatan lain yaitu intoleransi makanan. Meski begitu, keduanya merupakan kondisi kesehatan yang berbeda. Sebab, intoleransi makanan merupakan reaksi dari sistem pencernaan. Tidak ada kaitannya dengan antibodi seperti alergi pada makanan. 

Alergi adalah kondisi di mana tubuh bereaksi terhadap suatu zat atau objek tertentu yang terpapar pada tubuh. Biasanya reaksi ini terjadi sebagai indikasi bahwa zat tersebut mungkin berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. 

Sementara alergi makanan adalah satu reaksi saat tubuh gagal menerima sebuah zat yang berasal dari makanan. Kegagalan itu kemudian diterjemahkan tubuh sebagai sebuah ancaman kalau gejala alergi sudah mulai muncul. Artinya seseorang yang mengidap alergi perlu berhenti mengonsumsi asupan tertentu dan menghindari konsumsinya di waktu mendatang. 

Bagi anak-anak, alergi makanan yang paling lazim ditemui adalah alergi pada susu, telur, gandum dan kacang-kacangan. Beberapa kasus gejala alergi biasanya akan hilang dan tak lagi terjadi setelah si kecil berusia tiga tahun. Namun, sebagian besar pengidapnya masih berisiko untuk mengalami kekambuhan kondisi tersebut hingga dewasa, bahkan hingga seumur hidup. Selain itu, kondisi tersebut pada orang dewasa, biasanya tidak hilang dengan sendirinya, dan perlu mendapatkan perawatan. 

Intinya, alergi makanan memiliki kemungkinan untuk mengintai seseorang seumur hidup. Namun, frekuensi kambuh dapat dikurangi dengan cara menjaga asupan dan menghindari asupan yang dapat menyebabkan gejala alergi. Hal ini merupakan salah satu langkah pengendalian alergi yang perlu senantiasa dilakukan pengidapnya. 

Bagaimana Alergi Makanan Diobati? 

Satu-satunya cara untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menghindari asupan pemicu alergi. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan kalau pengidap kondisi tersebut tanpa sengaja bersentuhan dengan asupan yang dapat memicu reaksi alergi. Maka dari itu, pengobatan tentunya perlu dilakukan guna meredakan gejala alergi yang muncul. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan alergi makanan berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu: 

1. Reaksi Alergi Ringan

Untuk reaksi alergi ringan, antihistamin yang diresepkan atau yang tersedia tanpa resep dapat membantu meredakan gejala alergi makanan. Obat ini dapat diminum setelah terpapar asupan penyebab alergi untuk membantu meredakan gatal atau gatal-gatal. Namun, antihistamin tidak dapat mengobati reaksi alergi yang parah.

2. Reaksi Alergi Berat 

Jika mengalami reaksi alergi yang parah, pengidap mungkin memerlukan suntikan epinefrin darurat dan dibawa ke ruang gawat darurat. Banyak pengidap alergi makanan membawa autoinjector epinefrin (Adrenaclick, EpiPen) saat beraktivitas di luar rumah. Perangkat ini adalah gabungan jarum suntik dan jarum tersembunyi yang menyuntikkan satu dosis obat saat ditekan ke paha.

Awasi Komplikasi Alergi Makanan

Alergi makanan umumnya jarang menimbulkan komplikasi serius. Namun, pada kasus yang parah dan tidak segera ditangani, kondisi tersebut juga dapat menimbulkan komplikasi serius. Berikut adalah beberapa komplikasi dari alergi makanan yang perlu diwaspadai, antara lain: 

1. Anafilaksis

Pada sebagian orang, alergi makanan dapat memicu reaksi parah yang disebut anafilaksis. Perlu diketahui bahwa anafilaksis dapat memicu gejala yang mengancam jiwa, seperti:

  • Tenggorokan bengkak atau sensasi benjolan di tenggorokan yang membuat seseorang sulit bernapas.
  • Syok dengan penurunan tekanan darah yang parah.
  • Penyempitan dan pengetatan saluran udara.
  • Denyut nadi cepat.
  • Pusing, sakit kepala ringan, atau kehilangan kesadaran. 

Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami sejumlah gejala tersebut, sebaiknya segeralah mencari pertolongan medis. 

2. Eksim (Dermatitis atopik)

Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik. Perlu diketahui bahwa eksim dapat menimbulkan reaksi kemerahan dan gatal-gatal pada kulit. 

Itulah penjelasan mengenai pertanyaan apakah benar alergi makanan bisa mengintai seumur hidup. Intinya, kondisi tersebut memiliki kemungkinan untuk mengintai seseorang seumur hidup. Namun, frekuensi kambuh dapat dikurangi dengan cara menjaga asupan makanan. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar alergi makanan, kamu bisa tanya dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

WebMD. Diakses pada 2022. Do I Have Chronic Allergies?
ACAAI.org. Diakses pada 2022. Food Allergy. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Food allergy. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan