Benarkah Anak-Anak Lebih Rentan Terserang Tifus? Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juni 2021
Benarkah Anak-Anak Lebih Rentan Terserang Tifus? Ini FaktanyaBenarkah Anak-Anak Lebih Rentan Terserang Tifus? Ini Faktanya

“Sekitar 128.000 hingga 161.000 orang di dunia meninggal akibat tifus tiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri jahat bernama  Salmonella typhii. Hati-hati, tifus ternyata lebih rentan menyerang anak-anak daripada orang dewasa. Apa sebabnya?”

Halodoc, Jakarta – Tifus atau demam tifoid bukan sebuah penyakit yang sulit ditemukan di negara kita. Di Indonesia, tiap tahunnya tifus setidaknya menyerang lebih dari 100 ribu orang. Sementara itu, menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 11-20 juta orang mengidap penyakit tifus tiap tahunnya.

Nah, yang jadi masalahnya, penyakit ini bisa berakibat fatal bila dibiarkan tanpa penanganan. WHO mengatakan sekitar 128.000 hingga 161.000 orang meninggal akibat tifus tiap. Tuh, seram kan?

Pertanyaannya, benarkah anak-anak lebih rentan terserang tifus dibandingkan dengan orang dewasa? Apa sebabnya? Berikut ulasan selengkapnya. 

Baca juga: Kena Tifus, Bolehkah Tetap Beraktivitas Berat?

Gegara Sistem Imun yang Belum Prima

Sudah tahu biang keladi dari penyakit tifus? Penyakit sejuta umat ini disebabkan oleh infeksi bakteri jahat bernama Salmonella typhii. Hati-hati, penyakit ini terbilang sangat menular. Penularannya bisa terjadi lewat makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri. 

Penyakit ini bisa berakibat fatal bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Pada beberapa kasus, tifus bisa menimbulkan komplikasi serius seperti robeknya saluran pencernaan.

Di samping itu, komplikasinya bisa berupa menyebarnya bakteri penyebab tifus ke rongga perut (peritoneum) atau kondisi yang disebut peritonitis.

Waspada, organ-organ tubuh bisa berhenti berfungsi bila infeksinya menyebar dengan cepat melalui aliran darah ke berbagai organ lainnya. Nah, kondisi ini yang bisa menyebabkan kematian bila tak segera ditangani. 

Kembali ke pertanyaan di atas, benarkah anak-anak lebih rentang terserang oleh tifus? 

Faktanya, anak-anak memang lebih riskan terserang tifus ketimbang orang dewasa. Alasannya sebenarnya cukup sederhana, yaitu sistem kekebalan tubuh anak-anak belum berkembang dengan sempurna. Risikonya bisa makin meningkat bila anak-anak tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan keterbatasan air bersih. 

Seperti yang kita tahu, angka kejadian tifus lebih tinggi terjadi pada tempat-tempat tersebut. Di samping itu, risiko terserang tifus semakin besar bila anak-anak melakukan kontak fisik dengan pengidap penyakit tersebut. 

Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba

Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai penyakit tifus pada anak-anak dan cara mencegahnya, kamu dapat bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Cara Mencegah Tifus pada Anak

Meskipun terbilang amat menular dan bisa berakibat fatal, penyakit tifus sebenarnya bisa kok dicegah. Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih, seperti:

1. Pentingnya Kebersihan Tangan

Ajari anak mempraktikkan kebersihan tangan yang baik. Cucilah tanganmu atau anak-anak sampai bersih dengan sabun dan air ketika:

  • Sebelum memasak.
  • Sebelum makan.
  • Sebelum memberi makanan pada anak.
  • Setelah menggunakan toilet.
  • Setelah mengganti popok atau membersihkan bokongnya bayi atau anak.

2. Cermat saat Memberikan Makanan

Hindari makanan seperti es krim, makanan cepat saji, atau minuman es beraroma. Ingat, makanan dan minuman dingin serta produk susu lebih mungkin terkontaminasi oleh bakteri.

Selain itu, hindari membeli makanan dari luar seperti pedagang kaki lima atau restoran. Sebab, tidak menutup kemungkinan makanan tersebut tidak disajikan dengan bersih dan higienis. 

3. Pastikan Air Minum Tetap Higienis

Pastikan air yang anak selalu bersih. Bila perlu, rebuslah air minum hingga mendidih, dan biarkan terus mendidih selama satu menit untuk membunuh semua kuman di dalamnya. Lalu, biarkan air tersebut dingin secara alami dan gunakan sesuai kebutuhan. 

4. Vaksinasi

Vaksin adalah salah satu cara mencegah tifus yang terbilang efektif. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin tifus sudah digunakan selama bertahun-tahun lamanya untuk mencegah penyakit ini. Menurut WHO, vaksin tifoid adalah strategi efektif untuk pencegahan dan pengendalian tifus.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Ini Picu Penyakit TipesNah, itulah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit tifus pada anak. Jika Si Kecil menunjukkan gejala-gejala tifus, segera periksakan dirinya  ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Typhoid Fever
National Institutes of Health – MedlinePlus. Diakses pada 2020. Typhoid Fever
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Typhoid Fever

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan